Part 23

2.4K 127 12
                                    

"Sial!" Rutuk Vino dalam hati

Padahal ia berharap hari ini akan menyenangkan bersama Cara. Ternyata benar ekspetasi tak seindah realita. Buktinya, sekarang ia hanya bisa mengikuti Cara dan Erick yang berada di dalam mobil, sedangkan ia sendirian di atas motor sport nya dengan hati yang panas. Padahal Vino ingin Cara berada di belakang Vino, memeluk pinggang Vino dan menyenderkan kepalanya di punggung tegap Vino.

"Mikir apaan sih gue" gumam Vino

••~~••

Sedangkan di dalam mobil baik Cara maupun Erick tak ada yang bersuara. Hingga Erick yang tak tahan dengan kebisuan mereka akhirnya bersuara.

"Ra?" Panggil Erick

Merasa terpanggil Cara yang tengah asyik membaca salah satu cerita di aplikasi wattpad akhirnya mendongak kan kepalanya menatap seseorang yang memanggilnya tadi.

"Apa?" Tanya Cara.

"Lagi ngapain sih? Sama hp mulu sama aku nya kapan?" Goda Erick.

"Apaan sih kak, receh banget" ucap Cara.

"Udah dibilangin jangan panggil kakak panggil nama atau Lo-gue aja" protes Erick.

"Iya-iya"

Akhirnya 3 remaja itu telah sampai di tempat yang menjadi tujuan mereka. Tanpa menunggu banyak cing-cong Cara, Erick maupun Vino segera memasuki toko buku tersebut.

Cara masih sibuk berkutat dengan buku-buku yang ada di rak. Jujur, Cara sama sekali tak mengerti tentang buku-buku yang ada di hadapannya ini. Aargggghhh... Cara tak suka toko buku. Sesuai tujuan utamanya ke toko buku hanya untuk pencitraan, karena setahu Cara, orang-orang yang nerd tak jauh dari buku dan toko buku, masa iya si cupu shopping apa kata dunia?.

Namun, sekarang ia telah merubah pikirannya, ia berusaha untuk merubah tampilan maupun sifatnya yang badgirl, ia bertekad untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi demi mommy nya. Mulai hari ini, menit ini, detik ini, Cara si mantan badgirl ini akan berusaha menjadi juara 1 paralel di sekolah barunya.

"Ra, gue ke mobil duluan ya" ucap Erick sambil sesekali memijat pelipisnya

"Ngapain ke mobil?" Tanya Cara kebingungan

"Gakpapa, cuma pusing dikit" ucap Erick

"Ya udah, sebentar lagi aku ke mobil langsung pulang aja" ucap Cara

Padahal ini peluang untuk Erick berduaan dengan Cara tanpa di ganggu si cowok batu alias Vino, karena sedaritadi cowok itu fokus dengan buku-buku yang ada di rak bagian keagamaan.

Tapi, penyakit nya ini tak bisa di ajak kompromi di saat ia memiliki peluang bisa-bisanya penyakit sialan ini menghancurkan nya dengan mudah. Erick hanya mampu berdoa semoga tak ada adegan-adegan layaknya di FTV antara Vino dan Cara. Erick kesal. Bukan, bukan, lebih tepatnya ia sangat kesal, tapi apa boleh buat ia sudah tak tahan lagi dengan badannya yang lemas ini.


~~••~~

Akhirnya Cara memutuskan untuk mengambil buku tebal berisi rumus-rumus fisika yang akan membuat otaknya mendidih. Sungguh fisika lah mapel yang Cara benci, tapi untuk sekarang dan seterusnya Cara akan berusaha mencintai mapel yang dibencinya itu.

Sudah cukup ia membuat orang tuanya naik darah karena kelakuannya, ini saatnya ia membalas semua yang mereka lakukan untuk Cara, Cara akan menggapai impian dan cita-citanya demi masa depan dan demi membanggakan keluarga kecilnya itu.

Kini Cara tengah berjinjit-jinjit guna mendapatkan buku fisika yang ia incar. Namun, buku itu tak kunjung Cara dapatkan, ini rak nya yang terlalu tinggi ataukah dirinya yang terlalu pendek!? Aiihh entahlah.. Merasa kesal akhirnya ia melompat-lompat dan sialnya kakinya malah terpelintir hingga membuat ia jatuh.

Tiba-tiba saja, ada tangan yang menopang tubuh Cara. Perlahan-lahan Cara membuka mata. Saat Cara membuka mata, manik mata mereka bertemu cukup lama.

Membuat jantung keduanya bergetar hebat tak terkendali, ada perasaan hangat di hati keduanya saat mata mereka saling bertemu, hingga akhirnya Vino yang memutuskan kontak mata dan secara refleks ia melepas tubuh Cara yang sempat di topang dengan kedua tangan kekar Vino.

Dan pada akhirnya Cara masih harus berakhir jatuh di lantai yang dingin dan keras ini.

"Adaawww!!!! Pinggang Cara encok mommy, tolongin Cara pinggang Cara patahh huaaaaaaa" Cara mulai histeris, seolah-olah ia baru saja jatuh dari gedung pencakar langit. Vino yang melihat tingkah nerd absurd ini hanya memutar bola matanya jengah

"Gue bantuin", ucap Vino

"E-eh bisa sendiri kok" ucap Cara yang spontan langsung berdiri.

"Tadi merengek-rengek sekarang segar bugar, aneh!" Gerutu Vino yang kesal dengan tingkah Cara

"M-maaf, pulang yuk" ajak Cara

Cara berusaha untuk berjalan, namun.....

'°°-°°'

Falsum NerdsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang