Part 19

3.8K 175 8
                                    

Selama perjalanan Cara dan Erick tak pernah kehabisan sedikit pun lelucon,rasa bahagia menyelinap di hati Cara namun beda sekali dengan perhatian kecil yang Vino berikan, sekecil apapun perhatian Vino, ia sangat bahagia bahkan jantungnya hampir melompat keluar

Sesampainya,mereka berjalan beriringan dengan tinggi Cara yang hanya sebatas bahu Erick. Erick berjalan dengan gayanya yang cool dan gagah sedangkan Cara berjalan masih dengan gaya nerd nya yang terlihat kikuk

"Ra?" Panggil Erick

"Eeh ya, ada apa?" Sahut Cara

"Haha Lo tuh ya kalo lagi melamun gemesin" ucap Erick mencubit pipi Cara

"Aduuh,sakit nihh" ucap Cara sambil mengusap-usap pipinya yang merah

"Haha,biar gak ngambek beli es krim yuk" ajak Erick yang langsung menggaet tangan Cara tanpa persetujuan gadis itu

Ya,kini mereka seperti sepasang kekasih yang tampak mesra,tapi nampaknya Cara masih agak risih dengan perlakuan Erick kepadanya yang agak semena-mena

"Lepasin ihh,gak enak diliatin sama orang" ucap Cara berusaha menarik tangan nya agar terlepas dari tangan Erick

"Santai aja lagi Ra,gue lagi pingin bahagia bareng Lo,mungkin nanti gak akan bisa lagi" ucap Erick dengan mimik wajah yang berubah sendu

"Loh kok ngomongnya gitu sih? Gak boleh ngomong yang gak bagus lah" ucap Cara

"Udah jadi gak ni beli es krim nya?" Tanya Erick

"Jadi dong" ucap Cara

***

"Emm enakk" ucap Cara yang masih memakan es krim nya dengan belepotan

"Aduuh gadis jorok ini" ucap Erick yang membersihkan bercak es krim di wajah cantik Cara menggunakan tissue

"Abisnya enak hehe" ucap Cara cengengesan

"Naik kora-kora yuk" ajak Erick

"Ayo,siapa yang gak tahan atau jerit-jerit dapet hukuman setuju?" Tantang Cara

"Oke deal " ucap Erick

Mereka berdua duduk bersebelahan di atas kora-kora. Cara dan Erick masih diam tak ada yang bersuara satu pun,Erick hanya terpejam sedangkan Cara komat-kamit tanpa suara. Semakin kencang kora-kora bergerak semakin mulut Cara komat-kamit dengan cepat tapi tetap tanpa suara

Mereka masih sama-sama bertahan,belum terlihat tanda-tanda menyerah dari keduanya. Tapi,saat kora-kora berada di puncak yang paling kencang Cara sudah tak tahan lagi,ia takut,takut nanti kalau dia terlepas lalu jatuh

"AAAAAAA ERICK GU..GUEE TAKUUTTTTT" teriak Cara yang langsung memeluk Erick

Erick yang terkejut karena pelukan tiba-tiba Cara tak lama ia pun tersenyum mengingat Cara yang memeluk nya dan Cara yang akan mendapat hukuman darinya

"Iyaa tenang gue ada disini" ucap Erick mengelus-elus puncak kepala Cara

"STOPP WOII STOPP WOIII" ucap Cara yang masih memeluk Erick

"LEBAY LO" teriak Erick

"GUEE TAKUUTT INI PLEASEE STOPP DONG"

"Bentar lagi stop kok"

Kini mereka telah selesai naik wahana kora-kora duduk bangku panjang sambil meminum air mineral mereka masing-masing

"Nah lo kalah ya" ucap Erick sambil menunjuk ke hidung Cara

"Iya iya gue kalah ni" ucap Cara pasrah

"Haha nah gitu dong ngaku"

"Bahagia di atas penderitaan orang ini" ucap Cara memutar bola matanya malas

"Yee udah ah masa gitu aja ngambek"

"Enggak kok"

"Udah aah,mau ngapain lagi ini?" Tanya Erick

"Entar dulu,btw hukuman nya apa?" Tanya Cara penasaran

"Eemm,apa ya??" Ucap Erick berlagak seperti orang yang kebingungan

"Serius ya,gak boleh macem-macem hukumannya" ucap Cara

"Iyaa,bawel banget sih,entar aja di sekolah gue kasih tau hukuman Lo" ucap Erick yang kembali mencubit pipinya Cara

"Lama-lama abis ni pipi Lo cubitin mulu" ucap Cara kesal

"Ngambek lagi nih" goda Erick

"Ihh malesin" ucap Cara memutar bola matanya malas

"Haha,udah udah mau ngapain lagi ini?"

"Makan laper" ucap Cara dengan cengiran tak berdosa nya

"Haha,udah ayok"

***

"Dahh sampai jumpa besok,siapin tenaga buat hukuman gue besok" ucap Erick sambil terkekeh

"Iyaaa" ucap Cara memutar bola matanya malas

"Udah masuk sana" ucap Erick sambil mengacak-acak rambut hitam Cara

Cara pun masuk dengan wajah yang masih ditekuk gara-gara Erick yang super ngeselin bagi nya

Malam ini ia sangat lelah setelah pergi seharian dengan si ketua OSIS itu,sambil menatap langit-langit kamarnya, ia kembali teringat sosok dingin itu entahlah padahal baru satu hari tak bertemu rasanya sudah sekian tahun, Cara rindu dengan wajah dingin nya. Ah,rasanya ingin cepat-cepat pergi ke sekolah besok

Tapi,ia teringat dengan hukuman Erick besok, kira-kira apa ya hukumannya? Ahh, semoga semua nya gak ada yang aneh-aneh.


***

Ia masih setia memainkan gitarnya di balkon kamar nya itu

"Ra,Lo wanita pertama yang buat gue jatuh cinta,gue harap Lo punya perasaan yang sama kayak gue sayang sama lo" ucap Erick lirih

Di kondisi Erick yang sekarang ia bahagia bisa bertemu sosok gadis yang membuat hari-hari nya terlihat lebih berwarna dari sebelumnya

Ia seperti memiliki semangat baru untuknya tetap bertahan,perasaan bahagia yang tiada tara baru saja ia rasakan tadi bersama gadis pujaannya bersama si matahari nya

Ia merasa sangat bersyukur Tuhan telah memberikan bidadari hadir di tengah-tengah kelam hidupnya,Cara hadir membawa warna di hidup nya,Cara hadir membawa bahagia di hidupnya

"Gue harap kita selalu bersama Ra" lirih Erick kembali yang masih menatap indahnya langit dihiasi bintang-bintang


Falsum NerdsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang