"Ra mau ga?" Tanya Rosa menawarkan segelas minuman beralkohol.
"Lo tau kan kalo gue ga bisa minum alkohol." Ucap Cara memutar bola matanya malas.
"Lupa gue." Ucap Rosa cengar-cengir.
"Lah iya pikiran Lo kan cowok mulu, cowok terus, cowok lagi." Ucap Melin.
"Gue timpuk juga lu." Ucap Rosa yang berancang-ancang untuk menimpuk kepala Melin menggunakan tasnya, dan berakhir lah mereka bergulat didalam ruangan VVIP.
Yahh, club ini milik orangtua Melin, jadilah mereka mendapatkan ruang VVIP gratis, hehe cewek gratisan.
Cara yang merasa bosan memutuskan untuk pergi ke toilet, sebenarnya Cara benci harus melewati kerumunan manusia yang saat ini sedang meliuk-liukkan badannya mengikuti irama musik yang dimainkan oleh DJ.
Terpaksa ia harus menerobos kerumunan itu. Disaat Cara sedang berdesak-desakkan ada tangan kekar yang mencekal dan menarik tangannya dengan kuat, alhasil Cara langsung menubruk dada bidang milik cowok itu. Tanpa melihat siapa pelakunya Cara langsung meronta-ronta minta dilepaskan dari pelukan cowok sialan yang sedang memeluk nya ini.
Ya, Cara dulunya memanglah badgirl. Tapi, ia tak pernah sedekat ini dengan lawan jenis walaupun ia suka memberi harapan palsu dan menggantung hubungan mereka. Dan apa-apaan ini, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, siapa sih cowok yang dengan lancang nya memeluk dan membuat jantungnya tidak normal.
Karena lelah Cara tak lagi meronta-ronta biarkan sajalah lelaki ini memeluknya untuk sementara. Perlahan-lahan ia mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah si lancang ini. Dan, oh tidak!! Betapa terkejutnya Cara melihat sosok yang sedang memeluk dan menatapnya intens.
"Gawatttt!!!! Bisa ketahuan ini, semoga dia mabuk semoga mabuk amiinnn." Batin Cara.
Dan benar saja ternyata Vino sedang mabuk dan meracau-racau tak jelas di lekukan leher Cara yang menimbulkan efek geli bagi Cara. Cukup sudah acara peluk-pelukkan ini Cara langsung mendorong tubuh tegap Vino agar menjauh darinya. Baru dua langkah Cara berjalan tangan nakal itu kembali menarik Cara. Cara tak bisa apa-apa ia hanya mengikuti saja kemana Vino berjalan karena tenaga nya dan Vino ibarat dua berbanding sepuluh.
"Ja-jangan tinggalin Vino." Ucap Vino. Tapi tunggu dulu, suara Vino sangat manja dan terdengar pilu di telinga Cara, apa Cara salah dengar?.
"Lo kenapa?" Tanya Cara yang cukup terkejut melihat bulir bening sudah menghiasi wajah dingin itu. Tapi, sekarang ia terlihat sangat rapuh.
"Jangan pergi." Ucap Vino yang langsung mendekap Cara sangat erat sepertinya ia tidak ingin di tinggal kan saat ini.
"Iyaa, gue ga pergi." Ucap Cara menenangkan Vino.
"Ehh, Lo Caramel kan?" Tanya Andre, Cara yang masih dalam dekapan Vino hanya diam tak berani bersuara.
"Udahlah, gue juga udah tau dari waktu Lo main skateboard di taman. Sekarang lebih baik Lo bantuin Vino masuk mobil, Elmo juga mabuk berat." Jelas Andre dan Cara hanya mengangguk patuh.
Setelah mereka bertiga telah berada di dalam mobil, Andre pun sudah berterima kasih pada Cara, saat Andre akan menjalani kan mobil...
"Jangan pergi, jangan pergi, jangan pergi." Racau Vino.
"Ra Lo sebaiknya ikut kita aja, Vino daritadi gitu mulu." Ucap Andre.
Cara tak tega melihat Vino yang terus meracau-racau dan sesekali mengeluarkan air mata.
☘☘☘
"Ndre." Panggil Cara.
"Hmmm." Sahut Andre.
"Lo bisa rahasiain gue dari semua orang termasuk kedua sahabat Lo itu? Bisa ya?" Pinta Cara sambil menunjuk Vino dan Elmo yang sekarang tengah tertidur pulas di kasur apartemen Elmo.
"Ya gue sih oke-oke aja, tapi Lo tau kan hal yang dirahasiain itu suatu saat pasti terbongkar dengan sendirinya Ra."
"Iyaa gue tau, makasih ya udah mau nyimpen identitas asli gue, emm boleh nanya ga?" Tanya Cara.
"Apa?"
"Vino ngapain sih selalu aja ngomong 'jangan pergi' gitu?" Tanya Cara penasaran.
"Idiihhh, kepo kayak Dora." Ucap Andre.
"Yeeee gue serius anjirrrrr." Ucap Cara sambil mengusap wajah tampan Andre.
"Oke, jadi gini....." Andre menjelaskan panjang kali lebar pada Cara.
Cara segera mencuci wajahnya yang mengantuk setelah mendengarkan pidato Andre tentang kisah hidup Vino, bagaimana pun juga ia harus mengendarai mobilnya dalam keadaan sehat dan sangat sadar, ia tak mau mati konyol akibat kecelakaan di duga sopir mengantuk.
Saat Cara tengah mencuci wajahnya, lagi-lagi ada seseorang yang memeluknya dari belakang, wajahnya ia benamkan di leher mulus gadis itu. Sontak Cara langsung menegang, namun ia langsung mengenali bau khas badan Vino, parfum dan alkohol yang menjadi satu.
"Malam ini kok hobi banget peluk-peluk orang sembarangan." Batin Cara kesal.
"Lepasin." Ucap Cara memberontak.
"Sebentar." Ucap Vino dengan suara khas orang bangun tidur. Mau tak mau Cara hanya diam bak patung saat Vino yang sangat betah dengan posisi ini.
"Caramel Larasati." Racau Vino, Cara yang mendengar namanya disebut oleh cowok yang tengah memeluknya ini kaget bukan main, bagaimana kalau Vino tau Cara pergi ke club? Mana ada nerd malam-malam berkeliaran di club? Oh tuhan selamat kan Cara.
"Kenapa?" Racau Vino lagi.
"Ke-kenapa a-apa?" Tanya Cara bingung, gugup sekaligus takut.
"Kenapa Lo selalu muncul di kepala gue? Jangan tinggalin gue kayak mama sama papa gue plisss." Ucap Vino sendu.
What the.....
Bagaimana bisa Vino ngomong kayak gitu? Ohh apa mungkin ini masih dalam pengaruh alkohol? Ya, tapi kenapa harus nama Cara, arrggghhh.... Sungguh membingungkan!.
"Iyaa, gue ga pergi." Ucap Cara berusaha menenangkan Vino.
"Makasih." Ucap Vino.
☘☘☘
Vino segera membalikkan tubuh Cara agar menghadap kearahnya, ditatapnya mata almond itu cukup lama dan... Turun memandangi bibir Cara yang merah dan umm.. sexy.
Antara sadar dan tidak Vino perlahan mendekat kan wajahnya ke wajah gadis yang kini menarik perhatiannya. Gadis itu hanya menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya yang semakin menarik minat Vino untuk mencecap bibir manis itu.
Kini hidung mereka saling bersentuhan dan deru nafas gadis itu tidak bisa dikatakan tenang nafasnya seperti habis maraton. Dan terlihat kedua tangan Cara menggenggam ujung gaun nya sangat sangat kuat berusaha menetralkan degup jantungnya yang sudah tidak normal jika berdekatan dengan Vino.
☘☘☘
Cup.
Dan apa ini? Ohhh tidakkk! Cara merasakan bibirnya tengah bersentuhan dengan bibir Vino! Dan ini artinya first kiss Cara sudah di curi oleh laki-laki lancang ini!.
Cara masih sangat kaget dengan situasi saat ini, ia hanya melotot melihat wajah Vino yang sudah tak berjarak lagi, spontan ia langsung mendorong tubuh Vino sekuat yang ia bisa dan segera pamit kepada Andre untuk pulang kerumah masih dengan jantung yang mungkin tidak akan normal lagi sampai besok.
☘☘☘

KAMU SEDANG MEMBACA
Falsum Nerds
Teen Fiction'Rivanda Vino Bramantyo' dia adalah most wanted di SMA Merah Putih.Akibat Broken Home ia menjadi bad boy,ia lebih tertutup serta sangat dingin kepada siapapun 'Caramel Larasati William' seorang bad girl yang terpaksa menjadi nerd Penasaran dengan ac...