"Yang Mulia..." Tae Hyung menoleh menatap Ji Sung yang berkuda disampingnya, mereka sudah menyetujui perjanjian tentang Gaeseong dan Sehun juga sudah menyetujui rencana yang Tae Hyung buat sekarang mereka sedang dalam perjalanan kembali ke pos Silla.
"Kenapa Anda juga menyerahkan Gaeseong? Apakah Anda benar-benar akan melepaskan Gaeseong nanti? Atau apakah ini hanya tipuan untuk Baekje?"
"Aku tidak pernah melanggar janjiku Wakil Jendral. Tidak apa-apa kita bisa merebutnya kembali nanti."
"Tapi Yang Mulia kita sebagai pemipin perang seharusnya melakukan apa tujuan kita."
"Dan mengantarkan nyawa kepada mereka?" tanya Tae Hyung sarkatis. "Dengan jumlah prajurit sebanyak itu apa kita punya pilihan Wakil Jendral? Dan kalaupun kita tetap bersih keras melawan kita juga tetap akan kehilangan Gaeseong. Kau mempertanyakan aku mengapa aku merelakan Gaeseong? Karena Kaisar sendiripun menyerakanya, hanya bedanya dia menyerahkan Gaeseong untuk kematianku dan kematian kalian, sedangkan aku merelakan Gaeseong untuk keselamatan kalian dan kematianya." Kembali menatap lurus ke depan.
"Maafkan saya Yang Mulia." Ji Sung merunduk beberapa kali.
"Kau tau? Ketika aku melihat Jungkook aku bisa melihat bagaimana hebatnya dia dimasa depan kelak, aku yakin yang lain juga sama. Jika mereka harus mati sekarang lalu siapa yang akan menjaga Silla kelak? Aku bisa merelakan sebuah kota untuk mereka karena aku tau kelak mereka bisa membuat seluruh Han tunduk pada kita. Aku benar-benar tidak sabar menunggu waktu kami tumbuh bersama dan berjuang bersama."
"Saya mengerti Yang Mulia, maafkan saya atas kelancangan saya. Anda adalah orang yang sangat bijaksana, saya tau Anda akan menjadi Kaisar yang hebat kelak."
Senyum Tae Hyung mengembang lebar. "Jadi Wakil Jendral, apakah kau berada di pihakku?"
"Kebijaksanaan Anda mengingatkan saya pada mendiang Yang Mulia Kaisar Jung Hyung."
"Apa kau bersedia menjadi Jendral pengganti Jendral Dong Hae?"
Ji Sung memandang Tae Hyung beberapa saat dengan tatapan terkejut, namun beberapa detik berikutnya lelaki itu mengangguk mantap.
"Kau hanya perlu mengikuti peraturanku, dan aku jamin kau akan mendapatkanya."
"Yang Mulia..." panggil Ji Sung lagi membuat Tae Hyung menoleh. "Apakah Anda benar-benar akan melakukan konspirasi?"
"Wakil Jendral." Sahutnya dengan nada yang sangat halus sambil kembali meluruskan kepalanya kedepan. "Jika seseorang melemparkan bumerang kepadamu kau hanya perlu menghindar sedikit dan biarkan bumerang itu kembali ke pada pemiliknya." Lalu menyeringai senang. "Seseorang melemparkan sebuah lelucon tentang peperangan padaku dan tentu saja aku harus menanggapinya. Lalu kita lihat siapa yang akan tertawa?"
Saat tiba di pos beberapa Hwarang dan Panglima telah menunggu mereka, semuanya mendesah lega karena Tae Hyung kembali. Yoongi yang berdiri di barisan paling depan bersama Hoseok dan Jungkook berlari menghampiri Tae Hyung dengan wajah lega dan penasaran.
"Bagaimana Hyung?" Jungkook bertanya penuh dengan penasaran matanya yang bulat semakin bertambah bulat.
Merangkul pemuda yang sedikit lebih pedek darinya lalu tersenyum senang. "Kita menang."
"Benarkah? Kita mendapatkan Gaeseong?" Hoseok pun memiliki ekspresi yang sama dengan Jungkook.
"Tidak sepenuhnya, tapi setidaknya kita bisa menjejalkannya pada pamanku."
"Huh? Bagaimana maksudnya?"
"Hyung bertanyalah pada Nam Joon hyung." Sahutnya pendek untuk Yoongi.

YOU ARE READING
SUN Flower
FanfictionDo You know why The Moon has a shadow? Because The Sun doesn't set in place Kau tau kenapa bulan memiliki bayangan? Karena matahari tidak bersinar pada tempatnya WARNING!!! KINKY AS ALWAYS -_- ff ini tadinya author post di Flying NC tapi pas mau lan...