Change

345 26 1
                                    

PART 2
(Change)

Min Gi terbangun karena merasakan usapan tangan hangat Jong Soo di pipinya, wanita itu membuka matanya perlahan-lahan dan menemukan Jong Soo duduk di tepi ranjang tersenyum sambil mengusap pipinya pelan. Lelaki itu sudah sangat rapi, pakaian jubah sudah terpasang sempurna di tubuh lelaki paruh baya itu. Min Gi tersingkap ketika menyadari ia melupakan sesuatu, ia harus menemani Jong Soo pergi ke daerah Pomun untuk menghadiri pesta karena penobatan walikota baru disana.

Ketika tubuhnya bergerak untuk bangun gadis itu spontan meringis membuat Jong Soo terkejut lalu membantu Min Gi untuk bangun. Min Gi menatap tubuhnya sendiri yang masih polos dengan tatapan kosong, ia mulai mengingat kejadian semalam. Apa yang Ia dan Jong Soo lakukan sekarang seketika membuat mata Min Gi kembali memanas.

"Tidak perlu memaksakan diri sayangku..." suara halus Jong Soo memutus lamunanya. "Aku bisa mengatakan pada mereka kau kurang sehat hari ini."

Mendengar itu Min Gi menatap Jong Soo. "Tapi Yang Mulia..."

"Mereka akan mengerti." Potong Jong Soo sebelum Min Gi mengutarakan bantahanya. "Kau tidak bisa pergi dalam keadaan seperti ini. Dan berhenti memanggilku Yang Mulia."

Min Gi merunduk lagi. "Maaf S-Samchon.."

Jong Soo menyetuh ujung dagu Min Gi lalu mengangkat wajah wanita itu perlahan. "Apa yang perlu aku maafkan? Seumur hidupku aku tidak pernah merasa lebih bahagia dari pada bisa memilikimu seperti sekarang."

Min Gi tidak menjawab, gadis itu hanya diam menatap mata Jong Soo yang hangat. Jong Soo tersenyum lalu mengecup pelan bibir Min Gi. "Mungkin Selir Seo bisa menemanimu?"

"Tidak perlu." Jawab Jong Soo pendek.

"Kenapa?"

"Suasana hatinya sedang buruk sekarang." Jawab Jong Soo melepaskan dagu Min Gi lalu menghela nafas.

"Aku bisa membujuknya."

"Dengar gadis kecilku yang keras kepala, aku bisa pergi sendiri. Tidak perlu memaksakan dirimu untuk ikut atau memaksakan dirimu untuk membantu atau memaksa orang untuk ikut. Aku tau kau bahkan tidak bisa bangun tanpa bantuan orang lain, jadi tetap disini buat dirimu nyaman karena aku ingin saat aku kembali nanti kau sudah kembali seperti semula."

Kali ini Min Gi yang menghela nafas, hari ini adalah hari pertamanya sebagai seorang Permaisuri Silla. Walaupun ini bukan keinginanya dan jujur saja suasana hatinya juga sedang tidak baik karena mengingat kejadian semalam, tapi ia tidak mau dipandang rendah karena sudah absen bahkan dihari pertama Ia menjadi Permaisuri.

"Baiklah." Kata Min Gi pada akhirnya.

"Gadis pintar." Jong Soo mengacak rambut Min Gi pelan lalu wajahnya mendongak sedikit untuk mencium kening Min Gi. "Aku berangkat, jaga dirimu baik-baik." Jong Soo berdiri dari posisi duduknya setelah melihat Min Gi mengangguk ringan.

Para dayang mulai memasuki kamar Min Gi setelah Jong Soo keluar kamarnya. Min Gi menatap setidaknya ada dua belas dayang yang masuk ke kamarnya dan satu kepala pelayan. Mereka semua merunduk hormat sambil mengucapkan selamat pagi kepada Permaisuri. Kemudian kepala pelayang yang bernama Sin Ah mendekatinya untuk membantu Min Gi berdiri sedangkan para dayang mengambil jubah mandi Min Gi menutup seluruh tubuh gadis itu dan menuntunya ke kolam air hangat yang sudah disiapkan para pelayang.

Namun satu langkah sebelum memasuki ruang mandinya seorang dayang memnghampirinya sambil menunjukan sebuah gulungan. "Anda mendapat pesan dari Tamna."

"Letakan disana!" Min Gi melirik meja di depan kursi kebesaranya yang berada di kamar Permaisuri. Pelayan itu merunduk hormat lalu berjalan menuju meja tersebut, sementara Min Gi kembali melangkah perlahan memasuki kolam air hangat yang ditaburi bunga mawar, melati serta sedikit aroma kayu manis.

SUN Flower Where stories live. Discover now