Part 18 (Regret)

370 37 13
                                    

Sun Flower Part 18

Regret

     Yochun berhenti di perbatasan Tamna dan Silla lalu segera bersembunyi di balik pohon besar ketika ia melihat ribuan pasukan dari arah timur. Lelaki itu menajamkan pengelelihatanya, matanya menyipit menatap dua orang yang berada di barisan paling depan.

"Tuan Putri Ahn Rin?" gumamnya pelan melihat Ahn Rin bersama seoarang pemuda tampan di sampingnya. Namun Yochun tidak mengenali pemuda tersebut.

Kenapa Putri Tamna membawa pasukan sebanyak ini ke perbatasan? Dan mereka membawa senjata lengkap seolah ingin berperang. Dalam diam dan sigap Yochun mengikuti para prajurit itu dari belakang. Matanya dengan jeli menatap kemana kiranya arah mereka berhenti. Setelah beberapa saat mereka berhenti di sebuah bangunan yang besar dan mewah, hampir sama lusanya dengan satu bagian istana selir di Silla. Disana juga sudah tersedia camp-camp untuk para peajurit. Camp khusus untuk senjata dan yang lebih mengejutkan lagi adalah ada bendera Baekje.

Pemuda tampan itu dan Putri Ahn Rin turun dari kuda mereka dan memberi instruksi pada para prajurit untuk pergi ke camp mereka masing-masing. Tidak lama kemudian dari arah pintu masuk keluarlah sosok Pangeran Tae Hyung dan Pangeran Sehun serta beberapa sahabat Hwarang Tae Hyung.

"Aku tau kau bisa melakukanya hyung, lihat kau lah yang terbaik." Kata Tae Hyung tersenyum sambil menepuk pundak pemuda tampan itu. "Kau bisa mengumpulkan lebih dari separuh prajurit Tamna, apa yang membuatmu merasa tidak pantas untuk menjadi Kaisar Tamna?"

"Kau benar, aku dulu memang pengecut..." Pemuda tampan itu menepuk balik pundak Tae Hyung. "Dan aku yakin kau akan menjadi Kaisar terhebat Silla."

"Ya, berdoalah jika aku tidak dibunuh duluan oleh Pangeran Baekje." Tae Hyung mengendikan bahunya.

"Aku tidak sekotor itu..." sahut Pangeran Sehun sinis.

"Baiklah-baiklah, ayo kita bicarakan semuanya di dalam..." Tae Hyung merangkul pemuda tampan itu masuk.

Yochun segera mundur dari tempatnya, namun sebelumia berbalik seorang prajurit sudah berdiri di depanya dan mengacungkan pedang tepat ke lehernya.

*****

"Yang Mulia Pangeran..." Tae Hyung dan kelompoknya sedang berbicara mengenai strategi mereka ketika seorang Panglima masuk dan menyeret seseorang yang tidak asing untuk Tae Hyung.

"Seorang Penyusup sedang mengamati kita..." Kata Panglima tersebut melempar Yochun di hadapan Tae Hyung.

"Panglima, kau tau dia adalah salah satu Jendral Silla. Tidak sopan memperlakukanya seperti ini." Kata Tae Hyung dengan nada yang prihatin namun wajahnya penuh dengan kemenangan.

"Apa kau baik-baik saja Jendral?" Tanya Tae Hyung merunduk untuk mengulurkan tangannya pada Yochun namun langsung di tepis oleh lelaki itu.

"Apa yang kau rencanakan, benar yang di katakan Yang Mulia Permasuri kau adalah iblis bermuka dua." Kata Yochun sengit.

"Oh Jendral kau salah paham, aku bukan iblis bermuka dua aku adalah Dewa bermuka dua. Kau tau seperti orang Yunani bilang.... Janus?" Tae Hyung kembali berdiri tegak. "Aku tidak jahat, aku tidak akan melukaimu. Setidaknya... Bukan sekarang." Kata Tae Hyung diakhiri dengan seringaian.

"Jadi benar dugaan Permaisuri, kau ingin menghancurkan Silla. Semua kekacauan di Silla kau lah penyebabnya!"

"Jendral, kau tidak bisa menuduhku tanpa bukti. Aku sudah melakukan semuanya untuk Silla. Memenankan Gaeseong, mengikuti perjodohan, bahkan ketika Permaisuri mengusirku dari istana aku juga pergi. Jadi siapa yang salah disini apakah aku?"

SUN Flower Where stories live. Discover now