Introduce

255 20 0
                                    

"Silahkan Yang Mulia." Seorang pelayan tua membawakan buku yang Ia minta. Tae Hyung duduk di sebuah kursi dekat sebuah lemari yang besar. Ruangan ini benar-benar tertutup dan gelap, hanya ada beberapa jendela kecil di sudut-sudut ruangan. Pelayan tua itu membungkuk ingin mengundurkan diri tapi Tae Hyung tidak mengijinkanya, hasilnya pelayan kentor sipil itu hanya berdiri di sampingnya.

Ini adalah buku Hwarang, berisi biodata lengkap seluruh Hwarang Silla. Tae Hyung mulai membuka lembar demi lembar halaman tersedup dan menelitinya, sebagian Hwarang sudah diangkat ke kedudukan yang lebih tinggi, menjadi pejabat negara, panglima, walikota dan lain sebagainya. Namun sebagian juga sudah tidak ada, maksudnya mereka mungkin gugur dalam tugas mereka atau gugur dalam perang.

"Katakan padaku paman, siapa Hwarang terhebat disini?" Tae Hyung mengalihkan padanganya dari buku ke pelayan tua itu.

"Jeon Jungkook." Jawab pelayan itu mantap.

"Jeon Jungkook?" kembali menatap buku untuk mencari nama Jeon Jungkook disana.

"Ya, Yang Mulia. Walaupun dia anggota Hwarang termuda, tapi dalam duel Hwarang yang diadakan tahun lalu Tuan Muda Jungkook adalah pemenangnya."

"Berapa umurnya?"

"Sembilan belas tahun."

Mendengar angka itu membuat Tae Hyung menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya. Wah bahkan pemuda hebat itu lebih muda darinya, tidak bisa dibayangkan seorang remaja berusia sembilan belas tahun berduel melawan para Hwarang yang pastinya sudah sangat terlatih dalam ilmu beladiri. Jadi jika di usianya yang ke sembilan belas dia sudah menjadi jagoan Hwarang, lalu kapan ia dinobatkan menjadi Hwarang? Dan kapan ia berlatih?

"Apa dia juga sudah dinobatkan menjadi kepala Hwarang?" tanya Tae Hyung memastikan.

Pelayan itu tersenyum sambil menggeleng pelan. "Belum Yang Mulia, Yang Mulia Kaisar tidak bisa menobatkanya sekarang karena dia masih terlalu muda. Sebagai penggantinya Kaisar akan menjadikanya Panglima saat ia berusia dua puluh lima tahun."

Tae Hyung hanya mengangguk pelan, kepalanya mulai membayangkan Jeon Jungkook dan membayangkan jika saja pemuda itu sudah dinobatkan menjadi kepala Hwarang pasti semua pekerjaannya akan menjadi lebih mudah.

"Lalu, siapa kepala Hwarang sekarang?" tanya Tae Hyung lagi.

"Kim Nam Joon."

Kepala Tae Hyung mengangguk lagi. "Selain Jeon Jungkook dan Kim Nam Joon, siapa saja yang termasuk Hwarang terhebat?"

"Saat duel Hwarang ada lima besar yang menarik perhatian Yang Mulia Kaisar dengan seni beladiri dan memanah mereka. Sang pemenang adalah Jeon Jung Kook, kemudian Kim Nam Joon sangat pintar dalam strategi dan mengecoh lawan maka dari itu dia dijadikan ketua Hwarang. Lalu Jung Hoseok, Min Yoongi dan yang teakhir lawan sengit dari Tuan Muda Jungkook adalah sepupu Anda Yang Mulia. Tuan Park Jimin"

"Jimin?" mata Tae Hyung menyipit, Park Jimin sepupunya? Tae Hyung berusaha mengingat nama itu untuk beberapa saat. Apakah lelaki itu yang sering bermain di kolam istana, yang memiliki nama kecil Chim-chim? Tae Hyung menginatnya sekarang! Lelaki yang pernah ia jahili sampai tercebur ke kolam lumpur di hutan saat dia sedang mengejar seekor kelinci dihutan.

"Ah, aku baru tau kalau dia sepupuku." Gumam Tae Hyung pelan namun masih dapat di dengar oleh pelayan.

"Dia adalah putra kakak kandung Yang Mulia Kaisar."

"Ah begitu rupanya, sayang sekali."

Perkataan Tae Hyung membuat kening sang pelayan berkerut tebal karena sudah tua. "Memang kenapa Yang Mulia?"

SUN Flower Where stories live. Discover now