UNSPEAKABLE ✔

15) Irene decision

Wendy sedang meluruskan punggung nya diatas sofa ditemani beberapa camilan yang dia bawa. Ia lalu melihat Yeri yang bersiap akan pergi bersama Joy.

"Kalian berdua mau kemana ?" tanya Wendy.

"Ke supermarket. Hari ini kami berdua yang akan membeli makan malam." jawab Joy yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Tidak biasanya kalian bersikap manis seperti itu." ledek Wendy.

Ya, duo maknae Red Velvet ini memang dengan ajaib akan menghilang saat akan diperintah untuk melakukan sesuatu.

"Kami ini selalu manis eonni~~" balas Yeri cepat.

"Ya terserah saja. Oh ya, kalian tidak lihat kemana Seulgi dan Irene eonni ?"

"Huh ? tidak. Kupikir kau tahu mereka kemana." jawab Yeri sambil membuka pintu.

"Bye, Wendy." lanjut Yeri dengan logat inggris nya.

Wendy mencoba mengingat - ingat dimana ia meletakkan Seulgi atau menginjak Irene.

"Oh my... aku mengunci mereka dilantai 2 !" seru Wendy panik.

Ia segera mengambil kunci kamar Irene dan membuka pintunya perlahan. Ia sudah siap untuk dihajar oleh Seulgi namun begitu pintu terbuka keadaan terlihat tenang. Wendy mengedarkan pandangan nya ke seluruh ruangan dan melihat Seulgi dan Irene sedang tidur di atas kasur dengan pulasnya.

"Okay, mission complete." gumam Wendy sambil tersenyum cerah.

Wendy menaruh kunci kamar Irene di atas meja lalu perlahan menutup pintu.

"Goodnight Seulrene !"

***

Ketukan berulang - ulang tanpa irama dipintu berhasil membuat Seulgi terbangun.

"Seulgi eonni, Irene eonni... makan malam sudah siap. Jika kalian tidak bangun dalam 3 menit, aku akan membawa jatah kalian ke tempat sampah."

Seulgi tersenyum geli mendengar pernyataan seseorang di balik pintu.

"Okay. 2 menit lagi,Yerim-ah."

Seulgi mengalihkan pandangan nya pada wajah paling indah di dunia ini, wajah Irene. Seulgi menelurusi lekuk wajah sempurna Irene sambil tersenyum.

"Kumohon agar Bae Johyun eonni bisa bersama dengan orang yang dicintai nya. Meskipun itu bukan aku." lirih Seulgi sambil membelai lembut rambut Irene.

"Hmm... Seulgi ?"

Irene membuka mata nya perlahan dan mulai merenggangkan badan nya.

"Maaf. Aku membangunkan mu ya ?"

"Tidak, aku terbangun sendiri."

"Irene eonni..."

"Hmm ?"