Cookie 2 : Sorry

6.9K 648 24
                                    

Seulgi menepati janji nya dengan membawa Irene untuk berkencan. Mereka melakukan nya di Singapura, sehari setelah konser untuk M - Countdown. 3 member lain nya sudah kembali lebih awal ke Seoul.

Mereka terlihat berjalan beriringan dengan outfit all-black yang elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka terlihat berjalan beriringan dengan outfit all-black yang elegan. Seulgi dan Irene menghabiskan 20 menit pertama dengan melihat - lihat kearah yang berlawanan dengan sedikit canggung. Sesekali terlihat senyum di wajah Seulgi dan begitu juga Irene.

"Seul..."

Seulgi berdebar - debar. Ya, hanya karena Irene memanggil namanya.

"Y..Ya ?"

"Ini adalah sebuah kencan, bukan ?"

"Uh...Ya."

"Jadi, kenapa kita tidak berpegangan tangan ?"

Seulgi sedikit terkejut karena memang benar, mereka sama sekali tidak melakukan kontak fisik pagi ini hingga sekarang.

Seulgi dengan senatural mungkin mulai menautkan jari jemari nya pada Irene. Lalu, beberapa detik kemudian ia menggenggam nya erat. Wajah mereka berdua terlihat memerah.

"Kita mau kemana ?" tanya Irene.

"Hmm... kudengar dari Wendy, ada sebuah taman dengan danau yang bagus disekitar sini." jawab Seulgi kemudian.

"Ide bagus." Balas Irene singkat.

Seulgi tiba - tiba berhenti. Irene ingin bertanya ada apa tapi tidak sempat karena Seulgi kemudian pergi kedepan Irene dan mengambil posisi duduk. Mata Irene secara otomatis mengikuti apa yang akan dilakukan oleh beruang nya itu.

Ternyata Seulgi sedang mengikat ulang tali sneakers Irene. Irene sama sekali tidak menyadari bahwa tali nya terlepas.

"Oke, sudah." ujar Seulgi sambil berdiri.

"Kau harus benar - benar mengencangkan nya. Untung saja kau tidak terjatuh."

"Uh... terima kasih."

Pipi Seulgi memerah melihat senyum Irene. Astaga, ini hanya sebuah senyuman dan lagipula Seulgi sudah lihat apa yang lebih dari ini.

Ya, tawa 10 oktaf milik Irene.

"Kau terlihat lelah duduklah disini. Aku akan membeli minuman di sana." ujar Seulgi sambil menunjuk sebuah supermarket diujung jalan tidak jauh dari mereka berdua.

"Biar aku ikut..."

"Tidak. Diamlah disini. Aku akan segera kembali."

Irene tidak bisa berkata apa apa lagi karena Seulgi sudah berlari pergi dan menghilang dalam kerumunan orang - orang. Irene menghela nafasnya dan meluruskan kakinya. Tanpa sadar ia tersenyum begitu saja.

Pandangan Irene beralih pada handphone Seulgi disebelahnya. Ia mengambil handphone itu dan membukanya dengan mudah. Oh ayolah, fingerprints handphone Seulgi salah satunya adalah milik Irene. Maksudnya tidak ada yang bisa membukanya lagi selain Irene.

UNSPEAKABLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang