16) The appointment

6.6K 703 88
                                    

Seperti hujan badai yang berganti pelangi, suasana di dorm kembali seperti semula.

Hari ini, Red Velvet akan tampil di music bank. Seulgi terlihat merapikan kostum nya di backstage sementara itu dua pasang mata sedang memperhatikan dari jarak 2 meter.

"Cepat eonni !" bisik Wendy sambil menyikut Irene berkali - kali.

"Aku gugup setengah mati,Wendy !" bisik Irene tak kalah pelan nya dari Wendy.

"Tidak ada orang disini. Pergilah." bisik Wendy lagi.

Irene menghela nafasnya dalam - dalam dan menghembuskan nya perlahan. Ia mulai bangkit berjalan ke arah Seulgi. Semakin pendek jarak diantara mereka, semakin gugup pula Irene.

"Seul..."

"Hmm ?"

"Kau ada waktu luang dalam minggu ini ?" tanya Irene.

"Hmmm... sepertinya ada. Hari sabtu setelah jadwal recording selesai sekitar jam 5 sore. Ada apa ?"

"Mau pergi kesuatu tempat ? hanya... kita berdua." Irene sedikit membuat suara nya sedikit pelan saat tiba di kalimat kita berdua.

Seulgi tidak menjawab dan itu membuat Irene benar - benar gugup. Jantung nya berdebar - debar dengan keras. Irene terus melihat kebawah, tidak berani melihat mata Seulgi.

"cepat katakan bear... atau aku bisa mati karena malu" gumam Irene dalam hatinya.

"Boleh."

Irene merasa ada sesuatu yang meledak - ledak didalam dirinya dan padang bunga edelweis seperti ikut tumbuh disana.

"Be...Benarkah ?!"

Seulgi mengangguk kecil.

"Red Velvet-ssi... waktunya untuk tampil." seru suara seseorang dari luar.

"Uh... kita harus tampil sekarang." ujar Seulgi.

"Uh... Jam 5 sore ditaman dekat Blue Light cafe. Tunggu aku di depan air mancur." ujar Irene.

"Oke. Aku akan menunggu mu."

"Janji ?" tanya Irene sambil mengacungkan jari kelingking nya didepan Seulgi.

"Janji." balas Seulgi sambil mengaitkan jari kelingking nya pada jari Irene erat.

"Ayo, pergi sekarang atau manajer akan memarahi kita." lanjut Seulgi.

Mereka pun naik kepanggung. Seperti biasa, fanchant dari reveluv selalu membuat mereka merasa bersemangat. Irene dan Seulgi bergantian melambaikan tangan nya di sisi panggung yang berbeda. Mereka berdua kemudian berjalan ke arah masing - masing untuk bertukar tempat.

Seulgi dan Irene terlihat saling tersenyum. Mereka berpapasan. Irene dapat mencium bau permen karet dari parfum Seulgi dan juga sebuah wink kecil lengkap dengan senyuman manis nya.

 Irene dapat mencium bau permen karet dari parfum Seulgi dan juga sebuah wink kecil lengkap dengan senyuman manis nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNSPEAKABLE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang