Setelah syuting terakhir "Secret Unni" hari ini, ia akan kembali ke dorm dan itu membuat Seulgi bahagia. Bukan. Bukan berarti ia tidak menyukai Sunmi, melainkan ia bisa melihat Irene lagi.
Selama beberapa hari, ia tidak kembali ke dorm untuk keperluan syuting nya. Ia akan dijemput oleh manajernya untuk aktivitas grup dan akan diantar lagi ke lokasi syuting "Secret Unni" hal ini lah yang membuat Seulgi jarang berinteraksi dengan Irene.
Jam menunjukkan pukul 11 malam saat Seulgi tiba di depan dorm Red Velvet. Seulgi tersenyum lebar dan melambaikan tangan nya ke arah manajer oppa nya. Manajernya menatap Seulgi dengan tatapan heran tapi ia akhirnya segera menjalankan mobilnya pergi.
"Aku pulang !" seru Seulgi.
Pintu terbuka, seorang gadis lebih pendek dari Seulgi dengan piyama bermotif semangka muncul. Ia menyilangkan tangannya dan menatap Seulgi dengan sinis.
"Ha...hai Irene." ujar Seulgi kikuk.
Irene masih disana berdiri didepan Seulgi sama sekali tidak bergerak. Seulgi merasa hawa disekitarnya mendadak mencekam. Ia tersenyum canggung sementara Irene menatap nya dengan datar.
1 menit.
2 menit.
5 menit.
Seulgi mulai berkeringat dingin. Ia tahu ada sesuatu yang terjadi. Tapi juga tidak tahu apa yang terjadi itu.
"Kalau kau berdiri disitu aku tidak bisa masuk. Boleh geser sedikit ? aku mau mandi." ujar Seulgi kaku.
"Terserah." balas Irene dingin. Cukup dingin hingga Seulgi merasa ia baru saja tertiup oleh angin frezeer kulkas di ruang tengah.
Seulgi menutup pintu dan mengunci nya. Ia lalu bergegas mengambil handuk dan pergi mandi. Ia akan bertanya pada Irene apa yang terjadi padanya nanti.
***
Seulgi keluar dari kamar mandi mengenakan celana pendek selutut dan kaos berwarna putih polos. Ia masih mengeringkan rambut basahnya dengan handuk. Kedua bola mata berwarna coklatnya menangkap gulungan sushi berbahan dasar selimut dan seseorang bernama Bae Joohyun di atas kasur. Seulgi tersenyum kecil sebelum akhirnya matanya semakin menyipit. Ada yang tidak beres.
Beberapa detik berdiri disana, Seulgi mulai menggigil. Ia panik setengah mati. Refleks, Seulgi menarik handuk dikepalanya itu untuk menutupi tubuhnya. Sudah bisa ditebak, ia makin merasa kedinginan. Rasanya seolah dimasukkan kedalam freezer.
Seulgi membuang handuknya kelantai dan mulai memeluk lengannya. Pandangan nya tertuju kearah AC yang berada didepannya. Ia kembali menyipitkan matanya dan mendapati suhu AC hanya 15c saja. Seulgi semakin panik. Ia mulai mencari letak remot AC yang keberadaan nya raib begitu saja.
Frustasi dengan remot AC, Seulgi beralih ke lemari pakaian. Ia berinisiatif untuk mencari baju tebal dan apapun yang hangat disana. Namun, pintu lemari ternyata terkunci dan kuncinya hilang entah kemana.
"Ugghh .... di...dingin sekali."
Laci meja yang terbuka sedikit menarik pandangan Seulgi. Ia bisa melihat sebuah kunci disana.
"Ah... disana kau rupanya !" gumam Seulgi dalam hatinya.
Lantai kamar yang sangat dingin membuat Seulgi melangkah berjinjit mendekati laci. Ia dengan cepat membuka laci meja itu tapi yang Seulgi temukan disana malah membuatnya kesal. Ada kunci disana tapi bukan hanya satu, tapi banyak. Banyak sekali.
"Ugh... Irene-ah... ba...baiklah. Aku akan tidur diluar..." ujar Seulgi terbata - bata.
Ia berjalan kearah pintu kamar dan berusaha membukanya. Hasilnya sama seperti lemari tadi. Tidak bisa dibuka. Seulgi menyerah. Ia beringsut keatas kasur dan mengguncang - guncangkan sushi diatas kasurnya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSPEAKABLE ✔
FanfictionTentang seorang beruang yang menyukai seorang kelinci. Simple ? No...darling... no. Its complicated. [Seulrene 2nd Fanfiction] Happy Reading 👍