9. kamu belum jatuh cinta??

248 12 0
                                    

Rea pov.
" Atau sebenarnya kamu belum jatuh cinta?" Tanyaku
" A......a....ak....aku.."

Aku dapat melihat tangannya gemetar. Dia tegang...Ternyata memang belum. Liqa..... Kapan kamu mau cinta sama aku? Apa aku masih kurangsempurna di matamu.

" Belum ya.."

" Nggak!! A...aku... Aku suka sama kakak.. Aku sayang sama kakak... Tapi..."

" Kamu belum jatuh cinta?"

" ........ " Liqa memalingkan wajahnya. Aku tau dia tak ingin menyakitiku. Tapi dia tidak mau
berbohong.

" Hahahaha.... Kok tampang kamu kayak gitu sih... Jangan ambil pusing. Tau kamu suka samakakak aja rasanya lega banget..."

Ujarku sambil meluk dia dari samping. Aku langsung mencium pucuk kepalanya. Dia masih tegang.

Tapi setidaknya dia tidak gemetar seperti tadi.

" Kak.... Mau di peluk kayak kemaren."

" Oke.. Mau disini atau di kamar?"

" Di sini aja...."

" Ya udah... Ayo sini, " aku mengubah posisi dudukku seperti kemarin. Dan tanpa disuruh dialangsung memelukku.

" Kak.... Aku suka di peluk sama kakak... Rasanya anget..."

" Kakak juga suka meluk kamu."

" Kakak bakal selalu sama aku 'kan? Nggak bakal ninggalin aku 'kan?"

" Kenapa? Kok tiba tiba ngomong gitu."

" Aku cuman takut. Aku takut kakak ninggalin aku karena aku belum bisa menuhin semua
permintaan kakak"

Butuh waktu beberapa lama bagiku, untuk sadar bahwa dia membicarakan permintaanku tadimalam.

" Iya.... Kakak ngerti kok kalau kamu belum siap. Kakak nggak bakal ninggalin kamu. Kakak udahbilang 'kan kalau kakak cinta sama kamu."

" Makasih dan maaf kak...."

" Hahaha... Iya
sayangku.."Jawabku Sambil mengeratkan pelukanku. Dia mengangkat kepalanyadan tersenyum. Sesaat setelah itu dia kembali membenamkan wajahnya di dadaku.

" Aku sayang kakak.." Masih bisa terdengar kata katanya sebelum kami tertidur. Kehangatan ini
membuatku ngantuk. Dan dengkuran halusnya benar benar menenangkan. Saat hujan deras beginimemang saat saat yang tepat untuk tidur apalagi dipeluk istri tercinta.
.
.
.
Liqa pov
Kami terbangun saat suara azan terdengar di antara suara hujan. Bahkan sudah tengah hari beginihujan tak kunjung reda. Kak rea kembali salat dirumah, berjamaah denganku.
Setelah shalat kak rea memberi tausiah singkatnya dan membiarkan aku bertanya beberapa hal yang tak ku mengerti. Terkadang ada pertanyaan yang tak bisa di jawab dan dia tidak malu mengatakan kalaudia tidak
tahu. Dia berjanji akan mencari jawabannya nanti dan memberitahukannya padaku. Walaupunbegitu aku tetap kagum padanya. Dia laki laki yang jujur. Wajah tampannya sangat kontras dengansifatnya. Benar benar suami idaman.

" Baiklah. Sekarang sampai disini dulu. Aku lapar."

" Oh iya.... Aku belum masak apa apa. Maaf kakak."

" Tidak apa apa. Kakak bantu kamu biar cepet."

" Iya..."

Kami memasak bersama. Kak rea sangat suka tomat. Dia ingin makanannya ada tomat. Maka dari ituaku buat gulai kentang. Dia bilang dia belum pernah makan masakan itu. Tapi karena aku bisamemasukkan tomat dengan banyak aku mengatakan dia pasti suka. Aku juga menyertakan ikan lautdalam masakanku.

" aromanya harum." Ujar kak rea.

" Mama ngajarin aku buat ini pas aku smp. Ini termasuk makanan favoritku." Ujarku.

Buka Hati? Atau Tetap Bertahan? ( Liqarea ) ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang