15. bukan cerai 'kan??

239 11 0
                                    

Rea pov
Aku tak menyangka bisa membawa liqa pulang tanpa penolakan berarti darinya.

Bahkan tadimalam dia mengakui kalau dirinya juga merindukanku.

Dasar. Kalau seperti itu kenapa dia kabur. Aku benar benar tak mengerti isi pikiran anak
perempuan.

Tapi...

" Hahahaha.... Mimpi kok lama banget sih?"

Apa? Mimpi katanya?

" Mimpi?? "

" Padahal aku harus kerja. Kak fir pasti memarahiku karena bolos kerja."

Apa maksudnya?

" Kamu ngomong apa?"

" Aku memang kangen sama kakak.... Tapi kalau aku lama lama di mimpi ini , bisa bisa aku gila.Kakak tau gimana caranya keluar dari mimpi ini?"

Kenapa? Kenapa dia mengira ini mimpi?

" Mimpi apa?? Kamu nggak sedang bermimpi liqa.."

" Hahahaha.. Aku tau ini mimpi. Kak rea yang asli takkan melakukan ini. Memelukku?? Yang benar saja. Dia sudah bertemu dengan cintanya yang sesungguhnya. Dia pasti sudah melupakanku."

Apa yang dia katakan. Melupakannya?? Mana mungkin. Dan apa apaan itu? Cinta yang
sesungguhnya?? Cintaku yang sesungguhnya tentu dia yang sedang kupeluk saat ini. Apa yang salah dengan 'aku memeluknya'.

" Apa yang kamu katakan? "

" Bodoh banget aku sampai mimpiin kamu begini kak... Padahal aku yakin kamu pasti nggak lagi mimpiin aku. Yahh semuanya salahku juga sih."

Tidak memimpikannya?? Yang benar saja!! Setiap waktu hanya dia yang ada di pikiranku.
Bagaimana mungkin aku tidak memimpikannya. Apalagi dia yang tiba tiba menghilang, mustahil aku bisa tidak memikirkannya. 2 minggu ini hanya dia yang ada di pikiranku. Kenapa dia bisa berpikir begitu?

" Hei..... Ap"

" Padahal kakak sebelumnya cinta banget sama aku .... Tapi aku tidak membalas perasaan kakak. Saat aku udah cinta sama kakak.... Kakak udah berpaling dari aku. Kenapa hidupku miris gini ya...."

Berpaling darinya?? Mustahil. Dia orang yang ku cinta. Cinta pertamaku. Orang yang berhasil
memasuki hatiku. Tidak mungkin aku bisa berpaling darinya. Bahkan jika memang dia sudah mencintaiku, aku tidak akan bisa jauh darinya setelah ini.

" Kak rea... Asal kakak tau.... Di sini.. Istri kakak yang bodoh .... Mimpiin kakak..."

Aku bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat. Aku yakin dia pasti menangis setelah ini. Aku
memeluknya lebih erat.
Berharap dia tenang.

" Istri kakak yang dulu kakak cintai sepenuh hati itu... Hiks... Hiks....."

Dia tidak berbicara padaku. Dia berbicara padanya dirinya sendiri. Berbicara seakan akan aku tak ada di sampingnya. Mengira dirinya masih bermimpi. Dan aku yang memeluknya bukan orang yang
dia inginkan.

" Nggak bisa ngelupain kakak..."

'Kamu tak perlu melupakanku. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.'

" Kenapa kakak tega.... Buat aku cinta begini sama kakak, padahal kakak udah nggak cinta lagi
sama aku...."

' Aku masih mencintaimu sayang..bahkan cintaku makin lama makin besar. Dan jika kamu mencintaiku sampai seperti itu...'

" Mungkin ini hukuman tuhan buat aku ya..."

Kenapa dia berpikir itu hukuman? Mencintai suami kamu bukan hukuman. Itu anugerah!!

Buka Hati? Atau Tetap Bertahan? ( Liqarea ) ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang