12. jatuh cinta.

220 12 0
                                    

Sudah 2 minggu aku bekerja di cafe. Dan aku sedang mengurus keperluan kuliah di samping aku bekerja. Untung saja tabunganku banyak, jadi aku tidak terlalu susah hidup sebelum digaji.

Yahh sampai saat ini tidak ada masalah...

.
.

.......Kecuali hatiku.

.
.

Aku tak tahu sejak kapan, tapi aku merasa sangat rindu pada kak rea. Padahal biasanya dia
menjahiliku walau terkadang bersikap manja padaku. Aku tak tahu, tapi aku khawatir ini yang di sebut orang dengan jatuh cinta. Aku tak pernah merasakannya, tapi rasanya ada sesuatu yang meluap luap di
hatiku ketika memikirkannya. Hanya melihat fotonya jantungku berdegup kencang, dan seketika aku merasa sangat rindu padanya. Dan... Setiap malam aku memimpikannya. Kak rea terus muncul dimimpiku, dan rasanya mimpi itu benar benar nyata karena aku sangat menikmati pertemuanku dengan kak rea. Aku takut.... Takut ... Semakin aku memimpikannya, semakin aku mencintainya. Aku bahkan mengaku kalau aku jatuh cinta padanya.

Tapi ironis sekali.... Disaat dia mencintaiku, begitu sulit untuk membalasnya, dan saat aku sudah mencintainya, dia tidak lagi mencintaiku. Kenapa baru sekarang?

Aku terus menanyakannya dalam hatiku.

.
.

Aku selalu berpikir kalau kak rea lah yang salah karena telah selingkuh. Tapi....

Entah mengapa ada sudut di hatiku yang selalu membelanya. Dan saat aku memikirkannya aku sadar.

Kak rea memang mencintaiku... Tapi cinta sepihak tidak pernah memuaskan siapapun.
Wanita itu mencintainya... Dan kak rea tidak menyangkal ketika wanita itu bilang dirinya mencintai wanita itu. Siapapun pasti tahu 2 orang yang saling mencintai adalah pasangan yang sempurna.
Pasangan yang bahagia. Dan kak rea mendapatkannya.

Aku tidak punya hak menahannya. Daripada aku dia pasti memilih wanita itu. Wanita cantik yang mencintainya. Dicintai lebih baik daripada mencintai 'kan?

Ya... Aku paling tahu itu.

.
.
.
.
.

Aku bekerja biasanya dari siang sampai malam. Tapi terkadang aku datang lebih cepat karena
bosan di kosan. Malam ini aku shift dengan kak fir.

" Liqa!! Bawa ini ke meja 30 di dekat pintu!!!"

" Eh?? Bukannya kakak bisa antarin sendiri ya?"

" Bawa aja liqa.. Lagian tadi ada mobil yang mau parkir di depan. Sambut masuk dengan senyum
cantikmu itu biar dia sering datang kesini.!"

" Serah deh kak.". Aku mengambil makanan itu dan segera membawanya ke meja yang diminta.

Sesaat setelah meletakkan makanan di meja itu, bel masuk berbunyi... Aku menoleh karena pintu masuk berada di dekatku.

" Selamat datang tu..."

Betapa terkejutnya aku.

" Liqa??"

Kak rea....

Realif nathan.

Kak rea sepertinya sangat terkejut. Tapi dibalik itu aku bisa melihat wajahnya yang kusut sekali, berbeda dengan dia yang ada di mimpiku . Wajahnya pucat.... Ada kantong mata... Sekitar matanya menghitam. Dan tampak sekali raut lelah dari wajahnya.

" Hei!! Liqa!! Kok bengong aja sih?? Kasih salam kek!!" Kak fir ,teman shiftku mengejutkanku
dengan suara lantangnya.

" E..eh. Iya! Selamat datang tuan.. Nona..."
Ujarku pada 2 orang yang sangat kukenal di depanku.

Kak rea..... Arla....

" Saya akan mengantarkan anda ke meja nomor 20 bagian sana... Mari ikut dengan saya.." Aku tidak bisa menampis rasa gugupku. Tapi sepertinya nona cantik di sebelahnya dapat menguasai suasana sampai dia memesan makanan, walau kak rea tetap melihatku tanpa berkata apapun.

Dia pasti syok menemuiku disini,

Seperti aku yang juga sangat syok mendapatinya yang mendapatiku.

Setelah si nona cantik memesan makanan, aku segera pergi ke belakang , meninggalkan mereka berdua.

Tanpa tarikan tangan atau kata tunggu dari kak rea.

Yahhh... Untuk apa?.. Di sebelahnya ada yang lebih memesona yang bersambut perasaan dengannya...

Hahaha... Kenapa rasanya sakit sekali...

Aku ingin menangis.

Rea pov.

" Kenapa?? Kau terlihat seperti baru saja melihat hantu. Bahkan kau tak menjawab saat aku tanya pesanan."

" ......"

" Hei jangan bingung begitu.. Kita harus mencari istrimu lagi..."

" ...... Tidak.. Dia ada .... Di sini...."

" Hah?"

" Kita sudah menemukannya...."

" Hei.. Jangan bilang kalau....."

" Ya... Dia..."

" Pelayan tadi??"

"........"

" Oh god!! Kenapa tidak bilang dari tadi??"

" Aku...."

" Kau benar benar kikuk!!! Saat dia kembali, bawa dia pergi... Jangan biarkan dia lolos. Lakukan dengan cepat ! Aku akan menghabiskan makanannya nanti, tidak perlu memikirkanku.. Kau harus
segera bawa dia pergi, oke!!"

" Ya. Semoga saja dia tidak kabur lagi." Aku langsung mengambil handphoneku dan menelfon supir pribadi dan orang orang yang ku suruh mencari liqa untuk segera mengintai cafe tempat kami makan.

Jaga jaga jika liqa kabur lagi.

" Saat dia kembali, tahan dia. Bicarakan hal apapun untuk memujinya. Aku akan mencoba
mengambil timing yang tepat nanti." ujarku.

" Baiklah.. "

.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
Sebenarnya aku berencana buat lanjutannya tidak pada waktu yang sama... supaya penasaran dan tambah greget.
Tapi sebagai sesama pecinta cerita, aku tau kalau itu bikin kesel. Kita penasaran tapi lanjutannya bisa sampai 1 bulan nunggu.
Nggak... itu nyebelin benget. Aku tau...
Yahhh... nggak apa apa kalau kayak gini.
Muasin... walau ceritanya tetap gaje.
Hehehe....
Mau buat lanjutannya sih... tapi nanti aja deh....
Bye bye...
Yang penting liqa udh ketemu sama rea kan... kalu mau tau lanjutannya... mau tau liqa kabur lagi atau tidak, tunggu aja... pasti bakal secepatnya update.

Buka Hati? Atau Tetap Bertahan? ( Liqarea ) ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang