Chapter 2
Aku tak menyangka kak rea benar benar akan jadi suamiku. Malam itu terlalu banyak hal yang tak ku sangka terjadi dan karena itu aku tak ikut campur pada persetujuan pernikahan yang benar adanya akan terjadi sebulan lagi. Mama mewakiliku menyetujui pernikahan itu, dan kak rea benar benar antusias menerima perjodohan ini.
Kedua belahpihak telah setuju tentang pernikahan itu kecuali aku. Aku tak dapat menyuarakan pendapatku. Selain mama yang selalu mengambil alih aku juga tidak ingin salah bicara. Aku gugup, tentu saja. Aku takut, tidak! Aku yakin, tidak sama sekali. Apalagi dari tadi kak rea terus terusan melirikku. Aku ingin pergi dari sini saking tidak nyamannya.
Sampai akhirnya.
" Hei. Dari tadi diam aja . Kamu baik baik aja kan ?"
" Ah... Iya kak...aku baik baik aja kok....."
" Terus? Kamu kenapa? "Tanya kak rea
" Nggak kenapanapa kak..."
" Kamu gugup ya? " Bisiknya di teling ku
" Eh??" Aku langsung menoleh padanya.
Dia tersenyum. Senyuman yang menggoda.
Dan aku tak bercanda kalau dia terlihat ganteng dengan senyuman itu.
" Kakak apa apaan sih?!! " Ujarku sambil menepuk pundaknya.
" Hahahahaha " dia tertawa sambil menoel pipiku. Tentu saja aku marah.
" Kakak!!!! Jangan sentuh.!!!" Ujarku sambil memagang pipi yang barusan dia sentuh.
" Kenapa ? Nanti kamu juga jadi milikku kan? Salah ya suami nyentuh pipi istri nya?"
" Tapi 'kan belum resmi!!!!"
" Jadi kamu mau kita resmi???" Tanyanya dengan wajah lugu. Tapi aku tau dia sedang
menggodaku.
" Mama..... Liqa mau kita segera resmi.. Dia udah nggak sabar."
" Eh liqa...???" Mama memandangiku sambil membelalakkan matanya
" Eh? Enggak ma!!! Kak rea bohong!!!" Selaku.
" Bukannya tadi kamu yang bilang??" Kata kak rea.
" Maksud aku nggak kayak gitu...."
" Terus....."
" A...a...aku...aku cuman bilang jangan sentuh sentuh. Kita belum resmi..." Ujarku
" Ya kamu inginnya kita cepat cepat resmi supaya aku bisa sah nyentuh kamu 'kan? "
" Nggak....." Kata kataku terputus. " Nggak? Kamu nggak mau kita resmi?"
" Eh .. Bukan !!!."
" Jadi kamu mau 'kan kita resmi??"
" Eh???"
Kak rea memainkan alisnya sambil tersenyum menggoda padaku. Aku tau dia menjebakku.
" Ihh kakak !!!! Terserah deh. Aku nggak peduli!!! " Ujarku sambil memalingkan wajah.
" Bwahahahaha " terdengar tawa dari sekitar ku dan saat itu aku sadar kalau kami didepan orangtua.
Dan aku langsung menundukkan wajahku saking malunya.
" Belum nikah aja udah akrab gitu ."
" Yakin aja... Bentar lagi kita pasti bakal jadi nenek kakek." Timpal tante vian.
Denger itu aku langsung bergidik sedangkan kak rea hanya tersenyum. Pikiran orang dewasa emang beda.
Papa nyikut lenganku sehingga aku meringis kesakitan." Jangan kecewain mama mertua ya, sayang? " Bisik papa.
Butuh beberapa waktu buatku mencerna ucapan papa. Sampai aku mengerti maksud papa adalah masalah momongan.
' Ya Allah, aku belum menikah mama.... Gimana mau mikirin anak? Lagian aku nggak mau.......
Aku mau kuliah, kerja..... Jadi nggak mungkin 'kan aku ngelantarin anakku nanti pas kuliah?!'
" Ihhh papa kok ikut ikutan sih??? Belain aku dong!!! " Ujarku pelan
Papa hanya terkekeh pelan mendengar itu. Dan mereka masih menggodaku , sampai kak rea bilang kalau malam sudah larut.
Keesokan harinya.
" Sayang !!! Bangun!!! Ini udah jam 7!!! Kamu nggak sekolah??" Terdengar suara mama dari balik pintu.
" Nggak ma .... Aku 'kan udah selesai UNBK. Nggak ada lagi acara belajar. " Ujarku yang masih bergelung di atas kasur tak sadar.
" Tapi bukannya hari ini kamu ada acara seangkatan ya ? Kamu bilang minta di bangunin? "
'Eh??? Tunggu dulu... OH TIDAK!!!!'
" MAMA KENAPA NGGAK DARI TADI AKU DIBANGUNIN ????"
Aku langsung bangun, ambil handuk dan meluncur ke kamar mandi. Mama hanya menggeleng kepala dari balik pintu.
"Dasar tu anak. Kelakuannya masih kayak SD. Gimana habis nikah nanti? Pasti malu maluin aja..."
5 menit kemudian....
"Ma!! Aku pergi ya....!!! Assalamu'alaikum!!!"
" Hei!! Nggak mau sarapan dulu??"
" Nggak!! Di sekolah aja nanti!!" Teriakku dari depan pintu.
Setelah selesai pakai sepatu aku langsung lari keluar rumah menuju jalan raya yang ada di ujung gang.
Pas aku mau pesan GoJek tiba tiba ada mobil hitam berhenti di depan ku. Aku merasa familiar saat melihat mobil itu dan saat pengemudi keluar,
" KAK REA??"
" Mau ke sekolah 'kan? Ayo naik."
Kak rea langsung membuka pintu mobil sebelah kemudi dan menyuruhku masuk. Sebelumnya aku ragu tapi aku kepepet waktu. Jadi aku pun masuk dan kak rea langsung menutup pintu di sebelah ku.
Kak rea berlari ke pintu kemudi dan langsung tancap gas setelah menutup pintu mobil dan
menguncinya.
Baru 5 menit berlalu tiba tiba kak Rea menepikan mobilnya. Aku bingung karena kami belum
sampai di sekolah ku, bahkan setengah perjalanan pun belum.
Tiba tiba kak rea mendekat padaku . Aku gugup , karena wajahnya mendekat. Seumur umur baru kali ini aku terlalu dekat dengan laki laki. Dan lagi kenapa kak rea mendekat? Dia nggak bakal macam macam kan? Aku menutup mata saking takutnya.
" Lain kali pake nih tali pengamannya. Nanti kalau kecelakaan bisa bisa kamu terantuk kaca depan . Bisa bisa kamu amnesia kalo aku suami kamu. Aku 'kan nggak mau!" Ujarnya sambil memasang tali
itu.
" Ih kakak jangan iseng dong!! "
" Kakak nggak iseng kok!"
" Tapi kakak deket deket.!!!"
" Kakak kan mau masang ini. Lagian apa salahnya? Sama istri doang kok nggak boleh deket
deket!?"
" KAKAK.... 'Kan belum resmi. "
" Iya iya..... Nanti kakak bilang sama mama supaya di percepat pernikahannya. "
" Nggak mau !!!!! Ihh kakak.... Udah dong...! Aku udah terlambat nih.... "
" Ya udah nggak papa 'kan!? Kamu juga nggak belajar. Mending ikut sama kakak ke kantor, nemenin kakak nandatanganin proposal."
" Nggak mau kak.... Aku ada rapat angkatan !!!"
" Ya udah.... Kita berangkat sekarang..."
" Yeeaaay."
20 menit kemudian kami sampai di depan gerbang sekolah. Untung anak kelas 3 nggak apa apa terlambat. Coba kalo nggak udah ilang image di mata guru sebagai siswa teladan.
"Nanti pulangnya jam berapa?"
" Kenapa? Kakak mau jemput?"
" Nggak , nanya aja."
" Oh!! jam 2 kak...."
" Okey....."
" Ya udah..... Aku pergi dulu ya kak."
" Iya sayang.... Kamu juga hati hati ya istriku.!"
Aku tak menoleh lagi. Segera masuk gerbang sebelum digoda lagi sama kak rea.
" Hei liq.! Tadi si cogan nanyain kamu!" Rena menghampiriku saat rapat akhirnya dibubarkan.
" Cogan? Siapa? "
" Si seyhan!!!"
" Oh... Terus???"
" Ihh nggak seru !! Seharusnya kamu teriak senang gitu ditanyain sama cogan."
" Nggak deh. Nggak minat."
" Kamu sebenarnya mau cowok yang kayak gimana sih? Di sodorin cowok pinter nggak mau, di sodorin cowok sport nggak noleh, di sodorin cowok alim juga nggak mau, nah sekarang di sodorin cogan malah nggak minat. Ya tuhan nie anak kayak nggak punya nafsu aja."
" Aku thu...."
" Maunya yang kayak kak rea ini." Ujar seseorang dari belakang. Aku terkejut begitu juga rena.
Aku kenal suara ini. Siapa lagi kalau bukan...
" Kak rea!! Ngapain kesini??"
" Jemput kamu... Kita kan harus secepatnya cari gaun pengantin yang cocok buat kamu."
" Hah???" Rena menimpali bingung
'Gawat, kak rea kok ngomong nggak liat suasana sih?'
" Kamu mau nikah liq?? Sama cowok ini?? Oh tuhan.... Kamu yang nggak mau deket deket lakilaki kayak gini bisa nikah secepat ini??? Oh tidak , kamu nggak habis di perkosa kan liq??"
PLETAKK!!!
" Ya nggak mungkin lah!!! Udah sabuk biru nih..."
" Terus kok??? Kamu udah hamil ya??"
" Apa?? Nggak mungkin lah!! Bibir aku masih perawan ini!!!"
" Terus kenapa??"
" Dia jatuh cinta sama aku jadi pingin langsung nikah..." Jawab kak rea.
" KAK!!! Jangan asal ngomong gitu dong!!"
" Iya iya.... Padahal tadi malam dia sendiri yang bilang pingin cepat cepat resmi."
" Ihh kakak...."
" Wow keren........ Selamat ya liq! Aku nggak nyangka kamu udah sedewasa ini."
" Haaahh terserah deh.."
" Ya udah kami permisi dulu ya, soalnya masih banyak yang mau di urus." Ujar kak rea sambil
merangkul bahuku meninggalkan rena.
" Kak!! Jangan main rangkul!!!!!"
" Nggak apa apa 'kan...... Sama istri sendiri kok."
"Nggak boleh. Belum resmi kak!!"
" Iya iya,....." Ujar kak rea sambil melepas. Rangkulannya.
Sedangkan rena menatapku sambil tertawa.
" Jadi ingat pas awal awal nikah sama seyhan dulu...."
" Ingat apa rena??? "
" Ah! Seyhan.... Nggak kok... "
" Ya udah, yuk pulang sayang....."
" Iya!" Ujar rena sambil mengaitkan
.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Buka Hati? Atau Tetap Bertahan? ( Liqarea ) ( Completed )
Romance( completed ) aku dinikahin pas baru tamat sma!!! mama....... kok mama tega.... " aku belum mencintainya... dia sudah mencintaiku saat awal awal kami berteman. Dan aku kini istrinya. Apa aku bisa bertahan untuk tetap bersamanya tanpa cinta?? Ata...