5. hari pernikahan

281 15 2
                                    

Hari pernikahan.

" Selamat!!! Akhirnya kamu nikah juga... "

" Aku nggak nyangka hidup aku sesial ini."

" Sial ?? Gila!! Nikah itu kabar gembira tau! Kamu harusnya bersyukur dapat jodoh lebih cepat dari aku."

" Hei!! Kamu mau sampai kapan bohong sih?"

" Hah??"

" Yang diperut kamu itu anaknya si seyhan 'kan? Kamu sebenarnya udah nikah sama seyhan sejak awal kelas 3 kemarin 'kan??"

" Eh? "

" Kamu nikah nggak ngundang ngundang! Nanti habis aku nikah ini kamu harus traktir aku. Kita
double date juga."

" Darimana kamu tahu?"

" Mama bilang."

" Kok??"

" Mama kamu 'kan kenal sama mama aku."

" Oh. Gitu. Sorry. Aku nggak siap aja ngasih tau kamu. Soalnya aku 'kan pernah nyodorin seyhan ke
kamu."

" Kirain barang di sodor sodor. Kamu nggak tahu ya? Aku 'kan selama jadi teman kamu nggak
pernah tertarik sama cowok. Bahkan kamu sodorin boyband korea pun aku nggak mau 'kan?! Terus kenapa suami kamu sendiri kamu sodorin ke aku. Kamu nggak cinta ya sama dia??"

" Cinta, sangat cinta. Tapi seyhan kayaknya nggak nganggap aku apa apa. Dia memang keliahatan
sayang tapi terakhir aku lihat dia kencan sama cewek lain. Aku sebenarnya berencana cerai sebelum aku sadar aku udah hamil anak dia."

" Terus sekarang dia dimana??"

" Aku nggak tau. Tapi dia kayaknya lagi sama selingkuhannya."

" Hah?? Yang benar aja!? Kamu lagi hamil gini di tinggalin sama dia?"

" Ya, dia tadi nelfon. Aku nggak tau sama siapa. Tapi dia kayaknya senang banget ngomong sama orang di telfon. Bahkan aku nggak pernah liat wajah dia selembut itu.."

Aku dapat melihat wajah rena yang menahan tangis. Begitu malang nasibnya. Aku merasa tidak becus jadi teman. Sudah selama ini dia menderita dan aku diam saja.

" Maaf ya....."

" Kenapa minta maaf??"

" Padahal kamu kayak gini. Tapi aku nggak bantu kamu."

" Nggak apa apa. Aku juga nggak ngomong."

" Kalau pernikahan ini udah selesai, aku janji akan nolong kamu. "

" Terima kasih."

" Iya....."

Kami pun berpelukan. Aku terus menahan tangis supaya make up ku tidak luntur.

.

.

Saatnya ijab kabul. Aku telah berada di depan ayah dan disampingku ada kak rea. Wajahnya pucat.

Sama sepertiku pasti dia juga gugup.

" Baiklah. Realif nathan , aku nikahkan engkau dengan putriku liqamaria putri dengan mahar senilai emas 20 gram di bayar tunai."

" Aku terima nikahnya liqamaria putri dengan mahar emas 20 gram dibayar tunai. "

" Bagaimana sah? "
" Sah!"

Akhirnya... Selesai juga.

Bertukar cincin.

Kak rea pun menoleh padaku. Dia meraih tanganku setelah mengambil cincin yang akan di
sematkan di jemari manisku.

Buka Hati? Atau Tetap Bertahan? ( Liqarea ) ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang