NB#1

1.1K 53 5
                                    

-----------

Jam berapa ini? Kenapa kepalaku terasa pusing.
"Selenaaaaaaa where r u? " Suara yg Tak asing lagi di telingaku. Suara it terdengar semakin jelas.
" Kau Hari ini akan menghandiri acara penting 1 jam lagi Dan kau masih bersantai disini?" Suara wanita itu memecah kedamaianku.
" Carroll bisakah kau diaam! Kepalaku pusing! Kau asisten terbawel yg pernah ada" kataku.
" Aku begini Karena peduli, dasar bodohh! " Jawabnya. Usia asistenku itu hanya berbeda 2 tahun denganku. Kami sudah seperti adik kaka.
" Cepat bangun Dan bersiapp bodohh!!" Dia Kali ini berbicaa dekat sekali dengan telingaku.

Setengah jam kemudian aku telah selesai bersiap siapp,lalu masuk kedalam mobilku.Aku memakai gaun yg memang agak terbuka. Entahlah aku merasa perlu menjadi berbeda dari biasanya. Aku muak. Dress yg kupakai transparan di bagian bawah. Sehingga memperlihatkan kaki jenjangku. Aku memilih warna gold.

' kau yakin,akan memakai baju itu?" Tanya carol. " U look so sexy" tambahnya. Aku hanya menjawabnya dengan senyuman tipis.

Sesampainya di acara aku turun dari mobilku. Kakiku melangkah anggun di atas red carpet. Suara teriakan paparazzi , kamera kamera tertuju padaku.
Tapi saat aku melangkah aku mendengar Ada terikan. " Justin!!!"
Hahh siapa orng sialan yg berteriak nama s brengsek itu. Gumamku.
Ketika mataku memandang ke arah depan Tak jauh dari tempatku berdiri.

Lelaki dengan memakai pakaian serba hitam. Melirik ke arahku. " S brengsek itu lagi, dia lagi rasa aku ingin kembali masuk Kee Mobil Dan pergi sejauh mungkin"
Yaa dia Justin Bieber. Mantanku. Kau Tau itu Kan? Pria egois yg membuat hatiku hancur berkali Kali.

Justin POV

"OMG, ituu Selena? Kenapa dia memakai dress yg seperti itu? Bodoh sekali dia, semua orng bisa melihat lekuk tubuhnya" gumamku.

Biarkan saja. Apa peduliku.

Biarkan sajaa

Ahh tidak bisaa.

" Ikut aku" aku menarik tangan selena Dan membawanya masuk kembali ke dalam mobilnya." "Carol bisa kau turun, Dan kau juga, biar aku saja yg menyetir" ucapku.

" Apa yg kau lakukan! Kau gila! Berani sekali Kau pegang tanganku!' Selena mencoba melepaskan tangannya dari genggamanku.

"Kalian Tak dengarr!!! Aku bilang keluarrrrrrrrr!" Aku berteriak kepada asisten Selena dan supirnya. Mereka hanya bisa menirut Dan langsung keluar.

Aku langsung mengambil alih Dan menginjak gas Mobil Ferrari putih milik Selena. Selena duduk di sampingku sambil melihatku geram. Matanya berapi api.

" Kau bodoh sekali sel!! Kau bodoh!! Sejak kapan kau berfikir untuk berpakaian seperti jalang hah !" Bentakku sambil fokus melihat jalan.
" Apa kau bilang? Seperti jalang ? Wowww apa Karena ini kau peduli denganku? Karena aku seperti jalang? Seperti wanita wanita yg dulu kau kencani saat kau masih denganku? Hah?" Jawab Selena dengan nada yg membentak pula.

Aku hanya bisa terdiam. Rasanya sakit mengingat Hal itu. Aku sangat mengecewakan Selena.
Aku langsung memarkirkan Mobil di dekat danau pinggiran Kota.

" Selena tentang ituu.. aku aku menyesal sungguh"
Kataku sambil memegang tangannya.
"Lihat akuu " tambahku sambil memegang pipinya.
" Berhenti bersikap sok manis! Dan berhenti dengan dramamu Justin! Aku sudah tidak mempan lagi dengan itu! ' jawab Selena sambil memalingkan wajahnya kembali ke arah jendela.

Selena POV

Kenapa keadaan membawaku kembali berhadapan dengan dia. Air mataku mulai tidak bisa lagi terbendung.
Tiba" handphoneku berbunyi.

Aku Segera meraihnnya namun Justin menarik mengambil hanphoneku Dan langsung menjawab panggilannya.

" Selena, kau dimana? Aku khawatir. Jangan lupa kau minum obatmu, banyak minum air minerall, hatihati dengan Luka operasimu,bajumu terlalu tipis aku khawatir kau kenapa kenapa'

Suara itu Tak asing lagi. Seperti suara Carol.
Justin menatapku dengan tatapan serious. Dia terlihat menegang, kaget. Handphoneku terjatuh begitu saja dari genggamanya.

" Selena apa maksudnya? Obat apa ? Untuk apa? Luka operasi apaa ? " Tanya Justin sambil menarik pundakku agar berhadapan dengan dia.

' berhenti menyentuhku brengsek" kataku sambil berderai air mata.
Aku merasa hancur benar benar hancur.

"JAWAB SELENA!" Bentak Justin sambil memukul stir Mobil.

" Apa pedulimu Justin! 4 tahun yg lalu ketika hubungan Kita usai kau sama sekali Tak peduli. Kau Tau Justin bagaimana rasanya menahan rasa sakit hati' yg berulang Kali, hah !! Kecewa!! Bodohnya aku pernah memilih untuk percaya kepada kamu dibanding keluargaku. Aku sakit Justin! Aku baru saja di operasi 1 minggu yg lalu! Seharusnya aku Tak perlu di operasi biarkan saja aku mati" kataku sambil menangis memalingkan wajaku dari Justi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NEW BIEBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang