Justin POV
Aku Dan Selena sudah kembali ke rumah kami di Los Angeles . Kehidupan kami kembali normal setelah kejadian waktu itu.
" Justinnnnnnnn" suara teriakan dari seorang wanita yg Tak asing lagi di telingaku.
" Yaaaa aku diruang keluarga sayang" jawabku sambil merebahkan tubuh di sofa Dan memejamkan Mata. Tanganku mencoba memijat mijat pelipis mataku. Kepalaku terasa pusing Dan berat.
" Justyyyyy aku merindukanmu" kata Selena sambil menjatuhkan tubuhnya di atas tubuhku Dan tangannya melingkar manja di leherku.
" Akupun sayangg" kataku sambil menciumnya.
" Kau kenapa? Mau aku buatkan teh hangat?" Tanya Selena sambil menengadah menatapku.
" Hanya sedikit pusing Tak usah sayang" jawabku.
Selena mengangguk.
" Justin" panggil Selena.
" Hmm" sahutku.
Selena mencoba menyamakan posisinya dengan posisiku tetapi masih diatas pangkuanku. Bibir mungilnya mencoba mencapai telingaku.
" Daddy Bieber" bisik Selena.
Aku mengernyitkan alisku. Dan menatap Selena.
" Daddy Bieber?" Aku mengulang perkataannya.
" yaaa kau Akan menjadi seorang ayah lagi" kata Selena sambil tersenyum bahagia.
" Woahh kau bohong" aku membalikan badannya sehingga menghadapku.
Selena tersenyum manis Dan memberikan hasil pemerisaan kehamilan.
" Aku hamil justinnnn. Anakmu" kata Selena sambil tersenyum gembira.
Aku mengambil hasil pemeriksaan itu Dan benar saja memang hasilnya positif Dan itu berarti Selena benar benar hamil.
" Aku sungguh Tak percaya aku benar benar bahagia. Apa aku bermimpi? Ohh terimakasih banyak Tuhan" aku memeluk Selena erat, membuatnya benar benar berada dalam pelukanku.
Selena POV
Bahagia,terharu Dan nyaman. Hanya it to aku rasakan saat ini. Air Mata bahagiaku Tak sanggup lagi aku bendung. Berada dalam pelukanku Justin selalu berhasil membuat aku engga untuk menyudahinya.
" Baiklah aku Tak ingin kau keluar dari rumah jika tidak bersamaku. Kita tidak Akan pergi kemanapun.. hanya didalam Kota saja. Bodyguard Kita harus ikut ketika Kita pergi keluar rumah. Tak boleh menolak Dan jgn banyak tapi tapi" Justin menyerocos sambil menatapku serious.
" Baa.. baiklah daddy Justin" jawabku.
" Apa? Aku Tak dengar" kata Justin sambil melihat kelangit langit.
" BAIKLAH DADDY JUSTIN" Kali ini aku berterik,sepertinya asisten rumah tanggakupun mendengarnya. Ah Masa bodoh.
" Itu lebih baik hahah kemarilah" Justin kembali menarikku dalam pelukannya.
Wangi tubuhnya, deru nafasnya, suaranya. Ya Tuhan Justin aku benar benar merasa bersyukur dapat menikah dengan Justin. Berada di dekatnya aku benar benar merasa menjadi diriku sendiri Dan tentu saja akupun nyaman.
" Aku mencintaimu, selalu, walaupun keadaan berkatalain percayalah dalam hatiku aku mencintaimu selalu" kata Justin.
" Apa maksudmu keadaan? Apa yg kau maksud?" Tanyaku sambil melepas pelukannya.
" Jika Ada seseorang yg memaksakan until memisahkan Kita, atau Ada Hal buruk yg terjadi pada hubungan Kita atau aku, percayalah aku selalu mencintaimu selly" jelas Justin.
" Soal ibuku?" Tanyaku.
Justin hanya diam. " Aku hanya khawatir" jawab Justin.
" Aku sudah dewasa, aku Sudah menuruti apa kata ibuku, tapi ini keputusanku. Dan aku mempercayaimu Justin, aku memberikanmu kesempatan untuk membuktikan kalau kau Tak seburuk yg ibuku pikirkan" kataku.
" Kumohon jangan bersedih, aku minta maaf atas perkataanku tadi" kata Justin.
Tiba tiba hanphone Justin berdering. Justin meraihnya Dan melihat layar ponsel, aku mengintipnya Dan nama yg tertera di layar ponsel adalah " Shawn"
" Aku jawab dlu sayang" kata justin.
" Yaa jawablah" kataku. " Aku mau ke dapur dulu mengambilkanmu minum" tambahku.
Justin mengangguk Dan menjawab teleponnya.
Justin POV
" Ya Shawn? "
" Yaa kami baik baik saja, Selena juga baik baik saja"
" Oh ya? Ya lain Kali mungkin. Selena masih perlu banyak istirahat"
" Terimakasih banyak Shawn"
" Ya sampai jumpa"
Aku menutup telepon.
" Ini, minumlah sayang" kata Selena sambil menyodorkan segelas air mineral.
" Apa kata Shawn?" Tanya Selena.
" Menanyakan keadaan Kita" jawabku.
" Selena?" Tanyaku.
" Ya??" Jawab Selena.
" Sepertinya Shawn menyukaimu" kataku.
" Apa? Yg benar saja. Tidak kami hanya bersahabat" jawab Selena sambil terkejut.
" Tidak aku melihat sikap Shawn berbeda terhadapmu. Dia sangat peduli" kataku
" Tidakk sayang, Tak mungkin" kata Selena.
" Aku melihatnya, saat kau Dan Shawn bersama di Jamaica" kataku.
" Maksudmu?" Tanya Selena
" Yaa aku melihatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW BIEBER
RomanceDia pernah menjadi bagian dari diriku. Dia pernah menjadi lentera dalam gelapku. Menjadi sunyi dalam ramaiku. Menjadi airmata dalam gembiraku. -Selena Gomez Dia pernah menjadi alasan aku bangkit. Dia pernah menjadi bodoh ketika percaya aku. Seny...