NB#3

584 38 1
                                    

Pagi harinya

Selena POV

Kepalaku terasa pusing. Aku agak lupa dengan kejadian semalam. Bagaimana ceritanya aku bisa di kasurku. " Justin " pikiranku langsung tertuju padanya. Aku ingat skrng semalam yg terakhirku lihat dia.

" Sell Kau baik baik saja? " Tanya Carl sambil duduk di sampingku.
" Ya aku Sudah baik" jawabku singkat sambil mencoba duduk menyender di kasur.
" Minumlah" kata Carol sambil menyodorkan segelas air mineral.
Aku mengambilnya Dan meminumnya.

"Untukmu, bacalah" kata Carl sambil memberikan selembar kertas padaku.

Tulisan iniiiii

" Dear Selena, aku sungguh minta maaf atas kejadian waktu itu, mungkin maafku ini memang Tak berguna. Tapi tolong beri aku kesempatan.
Aku pergi sebentar untuk berbicara kepada management ku. Aku akan membatalkan semua tourku. Aku ingin lebih dekat denganmu. Tolong beri aku kesempatan untuk memulai lagi. Untuk sebutan brengsek. Itu memang pantas untukku. Aku menyadari.
Sell.. aku sungguh memohon, beri aku kesempatan untuk terakhir kalinya. Aku benar benar mencintaimu. Entah semenjak masalah itu aku mencoba mencari kebahagiaan lain tapi Tak bisa, aku mencoba membuka lembaran baru dengan wanita lain tapi Tak bisa, aku Tak dapat kebahagiaan itu, hanya bahagia sesaat hanya sebentar. Aku pernah ingin mencoba menghubungimu, tapi aku dengar Kau sudah punya kekasih. Kupikir Kau sudah bahagia Dan aku Tak ingin mengusiknya. Aku ingin terlihat aku baik baik saja di hadapan semua penggemarku, seluruh dunia bahwa Justin Bieber baik baik saja. Tapi aku tidak bisa sell. Setiap aku mendengar namamu aku sangat Merasa bersalah, aku menyesal.
Beri aku kesempatan lagi.. kumohon.

From: Justin "

Begitu isi darisuratnya. Aku membacanya didalam hati',tanganku bergetar, air mataku menetes. Kejadian itu terngiang ngiang lagi di kepalaku.

" Pikiran baikbaik sel, jangan ikuti ego mu. Ikuti kata hatimu" kata Carl.

Tiba tiba
" Selamat pagi"
Suara itu,suara Justin yg berjalan menghampiriku sambil membawakan bunga Dan kupikir itu kotak makan.
Dia memang selalu romantis. Itu sebabnya dia banyak di idamkan wanita wanita.

Carol beranjak dari duduknya. " Biar ku tinggalkan kalian berdua" kata Carol sambil pergi meninggalkan Justin Dan aku. Lalu menutup pintu kamar.

" Untukmu" kata Justin sambil memberikan bunganya. Aku mengambilnya tanpa sepatahkatapun Dan tanpa senyum.
" Bagaimana keadaanmu skrng?" Katanya sambil duduk kursi samping tempat tdrku. Dia menghadap padaku.

" Baik " jawabku singkat.
" Kau sudah baca suratku? " Tanya Justin lagi.
" Sudah" jawabanku kembali singkat.

- Justin POV
Aku menarik nafas dalam dalam Dan menghembuskannya. Yaa aku pantas mendapatkan jawaban seperti itu.

" Baiklahh waktunya makan.. aku akan menyuapimu" kataku sambil membuka kotak makan berisi bubur.
" Tidak usah repot repot justin" kata Selena.
" Sell " kataku dengan nada memelas.

Aku mencoba menyuapi selena. Dan dia nurut. Sepertinya dia kasihan padaku. Tak apalah yg penting dia makan. Setelah makan.
Kemudian dia minum obatnya.

" Apa kau besok Ada acara? " Tanyaku.
" Ya, besok aku akan berlibur" jawabnya.
" Itu bagus" kataku. " Aku akan menemanimu" tambahku.
" Tak usah Justin, aku Tak ingin berita soal Kau Dan aku dibicarakan lagi oleh orang banyak" kata Selena.

" Jadii, Kau akan memberiku kesempatan lagi?" Tanyaku dengan nada serious.
" ya" jawabnya.
" ohh tuhann terimakasih" kataku cukup kencang.

"Tapi" kata Selena.

" tapi aku Tak ingin semua orng Tau tentng Hal ini,aku ingin in menjadi sebuah privasi" tambahnya.
"Dan ini untuk yg terakhir" kata selena sambil menatapku serious. Tatapannya tajam.

" yaa tentu sell, aku mengerti" jawabku dengan semangat.

" apa Kau mau menjadi istriku?" Gumamku.
" Apa ? " Kata Selena kaget.

" Emhh maksudku.. apa .. apaa.. apa Kau..." Aku terbata bata..

" Hah jangan bodoh Justin" kata Selena.
" Aku serius" jawabku.
" Apa Kau mau menjadi istriku?" Kataku lagi sambil menatap mata Selena dalam dalam.

NEW BIEBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang