NB#33

337 25 3
                                    

" Justin"

" Hemm ya sayang? Kau perlu sesuatu? Atau ingin ke toilet? Atau lapar?" Tanya Justin yg baru bangun dari tidurnya. Dia terlelap di sofa ruang rawatku.

" Tidak, aku hanya bermimpi buruk" jawabku.

" Tenanglah aku disini,aku menemanimu. Itu hanya mimpi" kata Justin sambil menarik kursi Dan duduk disamping tempat tidurku.

" Aku bermimpi kau menikah dengan orang lain, aku bermimpi kau pergi begitusaja meninggalkan aku" kataku sambil menatapnya. Aku terlalu terbawa suasana dengan kejadian dimimpi.

" Apa kau punya perasaan dengan hailey?" Tanyaku.

Justin menatapku Dan memegang tanganku.
" Kau Tau Selena, bagaimana Kita melewati semua ini. Mulai dari hubungan Kita yg awalnya baik baik saja, mulai dari sikapku yg arrogant, mulai dari ibumu yg Tak merestui hubungan kita, Kita sudah melewati itu. Baik, soal hailey. Aku memang dekat dengannya. Termasuk orang tuanya. Kami sudah dekat. Aku pernah menaruh hati' padanya tapi Tak benar benar sedalam perasaanku padamu. Orng orng mungkin menilai aku dengan mudah melupakanmu. Tidak sel, itu salah. Aku pernah beberapa Kali salah memanggil namanya, aku malah memanggil namamu. Tidak jarang aku melihatnya tapi yg terbayang di otakku adalah kamu. Mungkin itu sebabnya Tuhan Tak membiarkan manusia bisa membaca pikiran seseorang. Ada Hal yg Tak bisa km nilai hanya dengan melihat apa yg terjadi di Publik. Hailey Masa laluku. Kalaupun saat itu aku jadi dengannya. Dan ketika itu aku merasa sudah jatuh cinta padanya. Pasti Ada titik dimana aku ingat kau. Hubungan Kita kandas bukan karena ingin kita. Bukan karena keinginanmu atau keinginanku. Tapi karena Tak Ada restu. Suatu bisa saja kita kembali bersama"  jawab Justin.

" Tapi lihat sekarang. Kita bisa melewatinya. Kau istriku, Dan ini anak Kita" kata Justin sambil melihat kearah jessie bayi kecil kami yg sedang tertidur di box bayi.

" Aku Tak memaksamu untuk percaya aku. Biar Tuhan yg mengaturnya, aku hanya berdoa semoga Tuhan memberikan yg terbaik untuk Kita"  tambah Justin.

Aku tersenyum melihatnya. Air Mata bahagiaku mengalir.

" Kau Tau bagaimana kehidupan percintaan ayahku?" Tanya Justin padaku.

" Banyak wanita yg hadir dikehidupannya. Masuk ke jenjang yg lebih serious. Kalaupun aku seperti itu. Aku ingin mengakhiri semuanya denganmu. Itupun kalau kau mau" kata Justin sambil tersenyum tipis.

" Dasar lelaki" kataku sambil tersenyum.

" Kau butuh sesuatu? Biar aku ambilkan" Tanya Justin.

" Aku ingin makan makanan cepat saji" kataku.

"Kumohon justinnnnnnnn" aku merayunya. Tak membiarkan dia berkata tidak.

" Please" tambahku.

" Hmm baiklahhhh aku Akan memasan, delivery saja oke" jawab Justin sambil mengambil ponselnya.

" Okeyy" jawabku.

---------------

Justin POV

Keesokan harinya.

" Wahhh dia mirip denganmu Justin" kata Jazzy.

" Dia lebih mirip kak selly" kata Jaxon.

" Sudah anak anak jangan ribut. Adik jassie mirip Justin Dan selly.karena mereka orngtuanya" jawab ayahku.

" Kau Tak Akan menambah tato wajah anakmu di tubuhmu itu?" Tanya ayahku sambil tertawa.

" Tidak" jawab Selena.

Semua orang tertawa mendengar respon Selena.

" Kenapa sayang? Lagi pula masih Ada space kosong untuk anakku.hahaha" kataku sambil meledeknya.

NEW BIEBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang