Justin POV
Ini Hari kedua setelah aku Dan Selena resmi menjadi sepasang suami istri.
Berita soal pernikahan kami sudah tersebar dimana Mana. Foto pernikahanku Dan Selena pun sudah tersebar dmn Mana. Perlu aku akui kerja paparazzi itu memang hebat. Aku mulai terbiasa mengontrol emosiku saat blitz blitz kamera teruss tertuju padaku entah itu saat aku sedang berjalan jalan atau apapun. Tapi yg aku takutkan adalah Selena. Aku takut Selena Tak tahan dengan ini. You know " she don't like the light". Terlebih saat dia skrng sudah menjadi Mrs Bieber, Hal itu semakin menjadi." Justin "
" Justin aku takut"
Sepertinya Selena sedang bermimpi buruk,jemarinya meremas tanganku." Hei hei, it's okey honey I'm here I'm here" aku mencoba menangkannya dengan memeluknya. " Ya Tuhan bodohnya aku dulu pernah menyianyiakan Selena" kataku dalam hating,sembari mencium puncak kepala istriku.
Tiba tiba suara ponsel berdering. Suaranya bukan berasal dari ponselku.
Ternyata itu adalah ponsel selena, aku mencoba meraihnya tanpa membangun an Selena yg sedang tertidur dipelukanku." Charlie? " Ya nama itu muncul di layar handphone Selena ya Charli puth.
Aku menjawab panggilannya." Selena ini aku, apa kau baik baik saja ?" Tanya Charlie suaranya terdengar khawatir.
" Ini aku Justin, Ada apa ? Tentu saja dia baik baik saja, dia denganku" jawabku dengan nada jengkel Dan suara pelan aku Tak ingin istriku bangun.
" Berhenti menghubungi istriku, kau mengganggu saja" tambahku sambil mengakhiri panggilan.
" Justin? Kenapa" yaa suara itu suara selena. Dengan wajah bangun tidurnya menatapku.
" Tidak bukan apa apa sayang, tidurlah lagi, kemarilah" jawabku sambil mempererat pelukanku padanya.
"Charli?" Tanya Selena.
" Hmm" aku hanya bergumam Dan kembali memeluknya erat.
" Kau nyaman tidak bersamaku sel? Apa kau menginginkan sesuatu?" Tanyaku.
" Tentu sayang, aku hanya ingin selalu bersamamu membangun keluarga Bieber yg baru" jawab Selena sembari menenggelamkan wajahnya di dadaku.
Selena POV
Aku sedang memasak spageti untuk Justin. Sedangkan Justin dia tadi pamit untuk pergi dulu mengurusi pekerjaannya. Dia bilang akan pergi sebentar. Kita tunggu saja, sebentar untuk seorang Justin Bieber seberapa lama.
" Ah gelapp"
" Justin?"
Tiba Tiba aku merasakannya Ada seseorang yg menutup mataku dengan telapak tangannya." Merindukanku Sally?" Suara seksi itu sukses membuat bulu kudukku berdiri, Dan jantungku berdebar, sekujur tubuhku seperti tersetrum.
" Justin apa yg kau lakukan? Lepaskan sayang" kataku.
Justin menyingkirkan tangannya yg tadi menutupi mataku." 2 tiket honeymoon untuk Mr and Mrs biebers, di private island"
Justin menunjukan 2 ticket di hadapanku. Aku berbalik berhadapan dengannya, Justin mendorongku ke pantry,tanganku melingkar di lehernya.
Mencoba mencium lehernya.
" You know the Best for it honey, my king" aku membisikan itu di telinga Justin.
" Ohh selly" timbalnya sambil memelukku dengan erat.
" Can we do that ? " Tambahnya
" No honey, not now. But.... " Aku mengambil tiket di tangannya Dan melambaikannya diwajah Justin." Arghh OMG u so hot honey I can't wait" ucap Justin.
####
" Mrs Bieber kau yakin Tak Ada yg tertinggal?" Tanya Carl ya asistenku itu dia membantuku menyiapkan keperluan honeymoonku Dan justin.
"Tidak Carl sepertinya tidak Ada" jawabku .
" Carl,kau melihat Justin? " Tanyaku. Dari tadi pagi aku Tak melihatnya, saat aku bangun dia tidak Ada disampingku." Justin Ada di bawah dia sedang berbicara dengan managernya untuk memastikan tidak Ada yg mengganggunya selama dia honeymoon" jawab Carl sambil menyeret koper itu keluar kamar, aku membuntutinya..
" Ohh baiklahh awal yg baikk" kataku.
" Sell Ku dengar Justin tidak ingin kau memakai handphone selama kalian honeymoon, Justin juga tidak Alan memakainya, dia bilang padaku Dan asistennya untuk menghubungi ke nomor Villa, itupun di Hari ke 3. Hari ke 1dan ke 2 tidak Ada yg boleh menghubungi" jelas carl." Apaa? Peraturan macam apa itu? Kau gilaa tanpa handphone tak mungkin"
Aku terkejut mendengar penjelasannya Carl." Suamimu yg Gila dia seperti Tak ingin di ganggu hahaha" ledek Carl.
" Oia sel, Charli semalam menelephone ku dia menanyakan keadaanmu" kata Carl.
" Untuk apa dia menanyakan keadaan istriku?" Suara itu suara Justin aku Tak sadar jika Justin sudah berada di sampingku.
" Katakan padanya Tak Ada yg perlu di khawatir Selena sudah menjadi tanggung jawabku. Jika dia Tak berhenti dia akan berurusan denganku" kata Justin. Tatapannya berubah serious, dia menarik koper yg sedang di seret oleh Carl memasukannya ke bagasi Mobil.
" Masuklah sel" katanya dingin.
" Katakan it pada Charli Carl ku mohon, kalian Tak perlu menghawatirkan Selena dia bersamaku" tambahnya.
Justin Dan aku masuk Kee dalam mobil. Kami menuju bandara. Sepanjang jalan Justin diam, dia Tak mengajakku berbicara. Tatapannya lurus ke depan Dan sesekali melihat ke kaca.
Kami sampai di bandara, assistant Justin membantu membawa koper koper kami. Kami masuk Kee private jet milik Justin.
Aku duduk di dekat jendela Dan Justin duduk di sebelahku. Dia menaikan hoodie nya, ya dia memakai jaket hoodie berwana Abu terang. Aku memandang ke arah jendela. Private jet Justin mulai bergerak.
" Apa aku sejahat itu sel? Sampai sampai orng orng menghawatirkanmu seperti itu?" Tanya Justin tiba tiba sambil menatapku.
Aku menoleh ke arahnya Dan mengubah posisi dudukku menjadi berhadapan dengannya." Dengar Justin kau jangan terlalu berlebihan menanggapi Hal itu, kau mungkin pernah berbuat kesalahan tapi itu sudah masalalu, aku skrng Merasa Aman Dan lebih baik denganmu" jelasku.
" Sell aku hanya takut, kau kau Tak nyaman Dan Merasa terancam jika denganku.. " mata Justin mulai berkaca kaca dia terlihat frustasi.
" Sudahlah sayang, aku milikmu, kemarilah" kataku sambil menjulurkan tanganku memberi isyarat agar Justin datang kepelukanku.
" Aku mencintaimu selly" bisiknya.
" Akupunn justy," jawabku dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW BIEBER
RomanceDia pernah menjadi bagian dari diriku. Dia pernah menjadi lentera dalam gelapku. Menjadi sunyi dalam ramaiku. Menjadi airmata dalam gembiraku. -Selena Gomez Dia pernah menjadi alasan aku bangkit. Dia pernah menjadi bodoh ketika percaya aku. Seny...