.14

407 75 4
                                    

Sesungguhnya ini adalah pemandangan yang mengerikan bagi Seongwoo. Berdiri di depan kelas, di hadapan orang-orang yang tidak dia kenal sama sekali. Kepalanya terus menunduk menghindari tatapan dari adik kelasnya yang terlihat antusias sekali menyambutnya. Rasanya, dia ingin cepat duduk dan bersembunyi di balik hoodie biru yang dipakainya. Takut, sangat takut.

"Ini Ong Seongwoo. Kakak kelas kalian. Saya harap kalian membantu dan memperlakukannya sebaik mungkin," ujar Yongguk.

Seongwoo membungkukkan badan memberi hormat, perlahan mengusap keringat dingin yang membasahi dahi. Yongguk menepuk pundaknya kemudian menunjukkan kursi yang berada di pojok belakang kelas, berjarak dua kursi dari tempat duduk Youngjae. Dia berjalan ke arah kursinya, mengabaikan Youngjae yang sudah berbinar bahagia melihat Seongwoo masuk ke dalam kelasnya. Bukan, bukan Seongwoo sengaja mengabaikan. Memang sedari tadi dia tidak berniat untuk menatap seisi kelas tersebut, terlalu takut.

Daehyun memperhatikan gelagat riang Youngjae, ingin mengatakan sesuatu namun diurungkan karena takut merusak mood pemuda manis yang suka naik-turun tidak jelas itu. Mengalah-ngalahi mood wanita saja.

"Daehyun," panggil Youngjae. Cengiran bahagia terlukis di wajahnya. "Nanti ajak Seongwoo makan siang, yuk?"

Oh, tentu saja Daehyun langsung menggelengkan kepala kuat-kuat. Youngjae langsung mengerucutkan bibir sebal mendengar penolakan Daehyun, padahal dia ingin mengakrabkan diri dengan anggota kelas baru yang selama ini dinantikan olehnya.

"Maaf, ya. Aku harus mengembalikan buku perpustakaan. Bisa didenda kalau telat," ujar Daehyun sebagai alasan penolakannya. "Tapi kalau aku sempat, kususul ke kantin."

Wajah sebal itu kini berganti lagi ke senyum ceria sebelumnya, bisa dilihat kedua tulang pipinya sangat terlihat ketika dia menarik senyum. Youngjae menganggukkan kepala lalu kembali beralih pada kegiatan sebelumnya, menyalin tugas kimia Daehyun. Ingatkan dia untuk mengerjakannya lebih cepat karena Bu Jieun akan datang sekitar sepuluh menit lagi. Semoga dia punya waktu.

Seperti yang Daehyun katakan, dia segera keluar kelas dengan buku-buku perpustakaan dalam pelukannya setelah pamit pada Youngjae. Teman sekelas lain juga sudah berhamburan keluar, menghilangkan penat dari pelajaran kimia yang membuat otak mereka tinggal separuh karena terbakar.

Di kelas kini hanya ada dirinya dan Seongwoo yang sedari tadi masih tidak bergerak dari kursi. Youngjae bangkit lalu mendekati Seongwoo yang terus menunduk. Penasaran kenapa dari tadi Seongwoo sama sekali tidak mengerjakan apapun seperti mengobrol atau izin ke toilet. Ah, tidak semua murid ingin ke toilet saat pelajaran berlangsung, sih. Apa mungkin Seongwoo canggung karena berada di kelas baru?

"Seongwoo~" sapa Youngjae. "Ternyata kakak kelas itu kamu."

Seongwoo mengangkat kepala dan sekilas menatap Youngjae sebelum mengalihkan pandangan keluar jendela. Youngjae sudah biasa dengan itu, sejak pertama kali mereka bertemu juga Seongwoo selalu menghindari tatapannya.

Dilihatnya Seongwoo mengusap tengkuk gugup. Badannya juga terlihat agak gemetar entah kenapa. Jelas saja Youngjae tidak bisa mengabaikan hal itu meskipun dia terkesan cuek pada orang lain.

"Seongwoo tidak apa-apa?" tanya Youngjae khawatir. "Sakit?"

"Tidak, Youngjae. Aku tidak apa-apa. Terima kasih sudah memperhatikanku," jawab Seongwoo.

Jarinya memainkan hoodie biru di kepala, masih memperhatikan keluar jendela dimana banyak orang yang berlarian di lapangan, bermain-main dengan temanya.

「✔」DaeJae☆He and His PhobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang