Youngjae menatap sebal pada Jaebum yang sedang duduk di sofa sambil melahap sebungkus keripik pemberian Daehyun. Kenapa orang ini terlihat santai sekali makan di sana setelah membiarkannya sendiri ke kantin dan mendapatkan masalah?
Matanya beralih pada Himchan yang hanya tersenyum canggung padanya sambil sesekali memukul lengan Jaebum.
Jadi, Jaebum dan Himchan izin pulang ke asrama setelah mendengar Youngjae bermasalah dengan Minhyun dan Seonho di kantin dari anak-anak. Jujur saja Jaebum khawatir akan terjadi sesuatu pada Youngjae, tapi setelah melihat Youngjae dengan wajah kesal di wajahnya, Jaebum merasa tenang.
Bukankah harusnya dia merasa takut?
"Youngjae-ah..."
Himchan mencoba mencarikan suasana yang dia rasa tidak enak itu. Youngjae membalas Himchan dengan sebuah senyuman tipis. Sangat tipis bahkan hampir tidak terlihat.
"Maafkan aku soal kejadian kemarin. Aku tidak tahu kalau kau—haphephobia..."
"Tidak apa, sunbae. Aku hanya terkejut kemarin."
Tetap saja Himchan merasa bersalah. Karena kejadian di kantin asrama kemarin, Youngjae mendapat masalah di hari pertama sekolahnya. Padahal dia belum mengenal dan dikenal oleh siapapun kecuali olehnya, Jaebum dan Daehyun.
"Ah, ya. Youngjae jangan terlalu kaku padaku. Cukup panggil aku dengan namaku atau hyung juga tidak masalah."
Youngjae tertawa kecil. Di saat seperti ini malah Himchan yang terlihat kaku menghadapinya. 'Apa dia masih merasa bersalah padaku?' pikirnya.
"Baiklah, Himchan-hyung. Mohon bantuanmu mulai sekarang."
Mata Youngjae melirik ke arah Daehyun yang ternyata melirik-lirik ke arah mereka sejak tadi. Jasnya sudah sedikit bersih tapi masih ada noda kekuningan yang menempel di sana.
Mendekati Daehyun yang kini menatap jasnya lamat-lamat. Youngjae mengulurkan tangan—meminta agar Daehyun menyerahkan jas itu padanya.
"Sini aku cuci. Sekalian dengan bajuku yg lain," tawar Youngjae.
Daehyun hanya menggumam lalu memberikan jasnya pada Youngjae. Dari sudut matanya, Jaebum melirik pemandangan yang tersuguh di depannya. Youngjae dan Daehyun terlihat semakin akrab dalam dua hari ini. Jaebum sedikit lega melihatnya. Jarang-jarang Youngjae bisa akrab dengan orang lain dalam waktu dekat. Pertama kali kenal dengan Jaebum saja dia butuh waktu sebulan untuk bisa mengobrol leluasa.
Youngjae kecilnya sudah banyak berubah.
"Kau sudah baik-baik saja sepertinya." Jaebum mengambil tisu lalu mengelap jarinya yang kotor. Lalu membuka cola dan meminumnya dengan santai.
Mata Youngjae mendelik ke arah Jaebum. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu pada Youngjae tanpa merasa bersalah sedikitpun. Jaebum hanya memberikan sebuah cengiran kepada Youngjae lalu dia bangkit dari sofa.
"Maafkan aku karena aku selalu telat menemuimu," ujar Jaebum (agak) menyesal. "Kau tahu untuk keluar kelas saja sangat susah bagiku."
"Halah, alasanmu," timpal Himchan.
Bola mata Youngjae berputar malas. Kesal, sebal. Tapi, dia tidak bisa marah. Kalau dia marah, masalahnya akan semakin bertambah.
"Soal Minhyun jangan terlalu dipikirkan. Dia hanya penasaran dengan segala sesuatu yang menurutnya menarik. Kau salah satunya."
Alis Youngjae naik sebelah—bingung. Apa yang membuat Minhyun harus penasaran dengannya?
"Dia itu baik, kok!" Jaebum menarik Himchan ke arah pintu. Mengajaknya untuk kembali ke sekolah. "Sudah, ya~ Dadah Youngjae!"
KAMU SEDANG MEMBACA
「✔」DaeJae☆He and His Phobia
Fanfiction「FINISH」 Rahasia, masa lalu, trauma dan phobia. Semua orang pasti memilikinya, bukan? Dan hanya ada satu cara untuk menghadapinya. Memberanikan diri menghadapi ketakutan itu. DaeJae, slight BangHim and OngNiel (from Wanna One)