Banyak suara langkah kaki yang mengikuti Daehyun masuk ke dalam rumah sang Kakek. Kakeknya yang tidak bisa dipisahkan dengan pekerjaan kini sudah berjalan masuk ke ruang kerja yang berada di sebelah kiri rumah, sedangkan Daehyun berjalan kamarnya yang berada di lantai dua diikuti oleh dua pelayan yang membawakan barang-barang. Sebelumnya pandangan mata Daehyun sudah bergerak mengelilingi ruangan, bersyukur karena tidak ada tanda keberadaan Daniel di sana.
Dari sejak kecil Daehyun dan Daniel sudah dipaksa tinggal bersama sang Kakek karena kondisi kedua keluarga mereka berdua.
Ibu dan Ayah Daehyun bercerai saat Daehyun kecil masih duduk di kelas dua sekolah dasar karena tidak ada kecocokan di antara mereka. Pernikahan yang terjadi karena suruhan sang Kakek terhadap Ayahnya menimbulkan ketidakharmonisan meski Daehyun hadir di sisi mereka. Hak asuh jatuh ke tangan Ayah karena Ibunya kerap memukul Daehyun kecil di kala stress.
Sedangkan Ibu Daniel, adik dari Ayah Daehyun harus bepergian keluar negeri untuk mengurus cabang perusahaan sehingga Daniel harus tinggal bersama sang Kakek. Ayah Daniel meninggal dunia karena bunuh diri. Depresi katanya.
Mendengus pelan, Daehyun masuk ke dalam kamar lalu merebahkan diri di atas ranjang. Meraih ponsel untuk menghubungi Youngjae yang mungkin sedang berada dalam perjalanan.
KokoaTalk
Dh_jung
Masih dalam perjalanan?
Yjayby
Satu jam lagi sampai di Seoul. Kau pulang?
Dh_jung
Begitulah. Hati-hati di jalan.
Yjayby
Siap komandan! ✌
Daehyun terkekeh pelan membaca balasan dari Youngjae. Komandan katanya, seperti di militer saja. Daehyun perlahan bangkit, mengambil buku catatan perkembangan Youngjae di dalam tas kecilnya dan menyatat sesuatu di sana. Kemarin malam dia lupa karena sudah keburu tidur, lagipula dia tidak mau membangunkan Youngjae dalam pelukannya.
Perlahan dia menggoreskan tinta di atas kertas bergaris itu.
――――――――――――――――
Kemarin malam dia tidur di pelukanku. Terlihat tak ada rasa jijik saat aku menyentuh tangan―bahkan hampir seluruh tubuhnya dalam rengkuhanku. Dia juga tak terlihat takut saat menyentuhku.Apa dia sudah sembuh? Tapi tidak mungkin secepat ini.
Aku belum pernah melihat dia menyentuh atau disentuh orang lain setelah kemarin, jadi aku masih belum bisa mengambil kesimpulan.
――――――――――――――――Setelah menulis apa yang dia mau, ditutupnya lembaran buku itu lalu menyimpannya kembali di dalam tas dan mengunci tas itu dengan gembok kecil.
Tidak ada yang boleh mengetahui soal catatan itu termasuk Youngjae sendiri. Daehyun tidak ingin terlihat seperti orang yang terlalu perhatian pada orang lain. Dia selalu menutupi semua dengan sikap dinginnya, juga tatapan mata tajam yang tersembunyi di balik kacamata bulatnya.
"Perhatian pada orang itu merepotkan. Tapi entah kenapa aku selalu ingin. Terlebih terhadap Youngjae," gumamnya, "apa ada yang salah denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
「✔」DaeJae☆He and His Phobia
Fanfiction「FINISH」 Rahasia, masa lalu, trauma dan phobia. Semua orang pasti memilikinya, bukan? Dan hanya ada satu cara untuk menghadapinya. Memberanikan diri menghadapi ketakutan itu. DaeJae, slight BangHim and OngNiel (from Wanna One)