Yah inilah riuh suara siswa siswi bergemuruh ditelinga ku.
Berhamburan kesana kemari.
Berjalan, berlari, duduk.
Yah inilah SMA Bangsa Raya.
Tempat sekolah gue.Aku keluar dari mobil mewahnya kak Riko.
Kak Riko lah yang selalu mengantarkan ku.Mana mau kak Revan mengantarkan ku pergi ke sekolah. Padahal kami kan satu sekolahan. Alasannya cukup logis, dia gak mau barengan sama gue.
Karena katanya gue kalo dandan lama. Super duper lama. Jadi dia malas nungguin gue.
Kadang kalo kak Riko buru-buru gue naik angkot.
Atau kalo gak gue naik taksi.Gue pun bergegas ke kelas. Sembari bersalaman dengan kakak gue yang paling gue sayang. Yang sabarnya ngalahin siapa pun di dunia ini. Hehehehe.
Maklum Kak Riko sangatlah menyayangi ku sebab, sifatnya sama seperti Kakek ku.
------
-Rain -
Aku berjalan cepat di koridor. Sebab bel sudah berbunyi sejak tadi.
Sembari membawa setumpukan buku dan lembaran kertas tugas-tugasku.Namun tiba-tiba langkah ku bertabrakan dengan seseorang.
Bruakkkkkkkkkkk......
"Ya ampun tugas gue"
aku berteriak.
Orang itu lelaki dengan berwajah sangatlah tampan. Hidung yang mancung tubuh yang tinggi seperti model. Kulitnya putih, matanya berwarna biru. Agak kebiruan jika diperhatikan benar-benar asli tanpa softlens.Namun aku tak mengenal lelaki itu. Mungkinkah dia siswa baru...?entahlah.
Dia menabrak ku sembari membantu ku. Menata kembali tugas dan buku ku yang berserakan.
"Nih bukunya"
Katanya.
Aku memandangnginya tanpa berkedip sedikitpun.Dia kembali bersuara.
"Lo kenapa Lo sakit....??? Muka Lo pucet banget, Lo sakit perut yah....?"
Dia berbicara padaku namun aku terdiam dan tersenyum. aku masih terpaku memperhatikan nya.
Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan...?
Dan dia adalah salah satu Nikmat itu.Iyah wajahnya tampan sungguh tampan. Sehingga aku tak mampu berkedip. Aku seperti melihat sosok yang begitu sempurna. Aihhhh lebay sempurna.
Lelaki itu mencari sesuatu dari tas ranselnya. Dan memberikan sesuatu kepadaku.
"Nih obat diare, gue punya nya obat diare. Lo minum biar sakit perut lo hilang."
Dia bergegas pergi meninggalkan ku dan berteriak.
"Lekas sembuh Peri pucet"
dia tersenyum dari kejauhan.
Aku bergeming sendiri dalam hati.
Peri pucet...?
Emang aku pucet...???Lalu tiba-tiba dua Sahabat ku mengagetkan ku Ceca dan Lala.
"Rain cepetan masuk gihh! Gurunya udah mau datang...."
Kata Ceca.
Lalu mereka berdua menariku kedalam kelas.-----
-Angkasa-
Bruakkkkkkkkkkk........
Aku menabrak seseorang sebetulnya akulah yang menabrak gadis itu. karena aku, memegangi ponselku sembari membalas chatan dari Bimo, Bryan, Bian sebetulnya mereka TrioB.
Hanyalah aku yang mempunyai nama alphabet A dan kita berempat segeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hidup
Teen FictionSebuah cerita percintaan remaja. Sebagian di private follow me. Gadis mungil yang penuh dengan kehidupan gelap, sunyi, kesepian. Gadis ini bagaikan Hujan dan mendung. Selalu ada tangisan dan beban yang begitu berat memikulnya. Kerinduan yang membuat...