"Chapter 7"

66 2 0
                                    

Di Rumah seseorang cowok dengan iris mata biru, dia memegangi ponselnya sembari melihat notifikasi WhatsApp grup yang bernama Badfour. Ia melihat dan membaca pesan-pesan dari temannya di grup. Ia menahan tawa, tersenyum.

Klunting suara notifikasi grup WhatsApp nya.

Bryan : Kucrutt, Kucrutt ku.....!!!!

Bryan : Kucrut woiii kalian kemana...!! Sepi oii, gue ngerasa kayak di Dunia lain.

Bimo : Berisik Kucrutt! Dunia lain cocok sama lo hahaha.

Bryan : Eh Kucrutt, Ngasal aja lo! Justru kalo gue di dunia lain. Yang gue takutin itu elo. Punya Raga tapi Arwahnya melayang. Otaknya gak jalan.

Bian : Woi, Dedek ajakin rumpi dong bang. Dedek kesepiannnn.

Bryan : ihhh najis..

Bimo : Adzubillah hi min dzalik Ya Allah Ampunilah dosa Bian ya Allah.

Bian : Kucrutt,,.,,,, Gue mutilasi lo nanti!!!

Bryan : Angkasa kemana sih? Kog ga nongol.....????
Kenapa gue jadi merinding yah. Personil geng kita ilang satu.

Angkasa menahan tawa melihat kelakuan temannya. Ia pun mulai mengetik pesan.

Angkasa : Ulluh ulluh dedek kecil. Pada kangen yah sama gue

Bian : Njirrr

Bryan : Anjaiiii

Bimo : Astagfirullah minal baroyyyaaa

Angkasa : Bimo mau hadrohan guys.

Bian : Eh crek crekk crekkk dung nya mana Bim....???

Bryan : Gak mantab Bim, harusnya Lo pake towakkk hadrohannya wkkwkwkwk.

Bian : sekaliyan Bim lo puter kompleks pake towakkk bawa crek crekk dung dung. Ntar gue kasih receh.

Angkasa : Kacang-Kacang
Permen permen Cangcimen.
Kacang, Ciki, permen. Gue dikacangin gue cabut.

Merasa tidak dipedulikan oleh temannya. Temannya lebih fokus kepada Bimo akhirnya Angkasa pergi.

------

Lelaki itu mengenakan jaket parkanya celana Levi's panjang nya yang berwarna putih. Tidak lupa sepatu snikers. Dengan rambut Yang rapi bagai model majalah popular. Dia membawa kunci mobil di genggaman tangannya sembari menuruni anak tangga.

Di bawah tangga ada Bundanya. Bundanya bernama Nana.

"Loh, sayang kamu mau kemana baru pulang sekolah aja kamu udah pergi lagi...?" Tanya wanita separuh baya itu penasaran

"Hehehehe, mamah, Angkasa mau pergi mah nyari angin dirumah suntuk."
Kata lelaki bermata biru itu.

"Suntuk...? Ya ampun Angkasa baru aja beberapa menit kamu dirumah"
Oceh wanita separuh baya itu pada anaknya.

"Udahlah mah, lagian Angkasa cuma bentaran Angkasa pamit yah mah. Mamah mau pesen apa sebagai gantinya mamah gak ngomelin Angkasa lagi" ucap lelaki itu dengan manjanya kepada Mamanya.

Kepingan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang