Hari ini. Hari yang melelahkan.
Tugas-tugas, ulangan harian, sungguh makanan keseharian ku yang tak membuat ku gemuk sekali. Tapi malah buat, berat badan menurun.
Bagaimana tidak...? Taulah kalian sendiri, juga ngalamin stressnya akibat menjadi siswa.Ceca dan Lala mengajak ku pergi ke Kantin.
Tentu aku, dengan langkah seribu dan antusias 100 persen. Tidak ikut hehehhe. Karena aku, ingin menyelesaikan urusan ku yang harus melibatkan kak Bryan.
Ceca dan Lala memaksaku untuk ikut dengannya. Namun aku menolak. Aku beralasan harus ke kelasnya Kak Revan. Dan mereka mempercayai ku. Dan pergi tanpa aku.
Gadis dengan rambut lurus diikat kuda dengan pipinya yang chabby. Gelisah, mencari sosok lelaki bermata biru itu. Gadis itu juga sudah bertanya kepada Bian, Bimo namun nihil. Mereka tidak tahu.
Apalagi bertanya kepada kak Bryan tentulah nihil. Karena kedua orang itu sedang tidak bersahabat dengan baik.
Aku menulusuri koridor sekolah, taman sekolah, ruang-ruang kelas, namun tetaplah nihil.
Sungguh Angkasa memang membuat ku sulit mencarinya. Saat aku tak mencari dia datang. Namun saat aku mencari dia tak muncul.
----
Musik mengalun dari ruang musik.
Petikan - petikan, gitar terdengar oleh telinga gadis mungil itu. Rain menghampiri arah datangnya suara itu.RUANG MUSIK
Begitulah nama ruang yang tertera didepan pintu kaca itu. Aku memasuki ruang musik.
Disana kulihat seseorang lelaki bermata biru, Iyah Angkasa Permanadirga. Dia memainkan sebuah gitar sembari menyanyikan lagu "Say you won't let you go" dari James Arthur
Wajah Angkasa sendu, Rambutnya acak-acakan tidak seperti biasanya yang selalu rapi. Dan tatapan ia kosong.
Angkasa duduk termangu memegang gitar akustik itu.
Aku menghampirinya. Dan saat lagu itu selesai dimainkan oleh Angkasa. Aku bertepuk tangan sambil tersenyum.
"Lo, ngapain disini...?" Ucap Angkasa sinis terhadap ku.
"Keren banget Sa, ternyata Lo bisa gitar...? Gue mau Lo ajarin gitar. Sumpah gue pengen banget bisa gitar."
Ucap Rain menyentuh gitar Akustik dengan wajah cerianya, menghampiri Angkasa.
"Bruakkkkkkkkkkk."
Gitar akustik itu pecah, menjadi bagian bagian kecil, dan berceceran.
Membuat Rain terkejut atas tingkah Angkasa.Angkasa melempar gitarnya, saat Rain ingin memegang gitar itu. Dan jari Rain terluka mengeluarkan darah kecil karena senar gitar, yang dibanting oleh Angkasa. Dengan tiba-tiba.
"Dasar lo cewek munafikkk, gue gak nyangka lo pelukan sama sahabat gue Bryan. Mau lo apasih...? Berpura-pura baik ke gue...? Bersikap manis ke gue...? Biar lo bisa deket Bryan...? Biar lo bisa ngerusak persahabatan gue dengan Bryan....??
Lo tuh, maunya apa....? Dasar lo cewek murahan!!!! Dengan gampangnya, lo mau dipeluk orang. Apa lo gak pernah diajarin tata Krama jadi cewek yang bener...?? Sama orang tua lo.
Owchhh gue tahu, lo nyembunyiin indentitas asli lo. Karena, lo gak diakuin adek sama Revan...? Karena lo gak dianggap bagian dari keluarga Antinugroho....???
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hidup
Ficțiune adolescențiSebuah cerita percintaan remaja. Sebagian di private follow me. Gadis mungil yang penuh dengan kehidupan gelap, sunyi, kesepian. Gadis ini bagaikan Hujan dan mendung. Selalu ada tangisan dan beban yang begitu berat memikulnya. Kerinduan yang membuat...