Sepulang sekolah aku dikawal oleh kedua bidadari cantik, tapi bukan bidadari surga. Hehehehe.
Bidadari itu menemani ku didalam Taksi ini.
Ceca dan Lala
kebiasaan dari kedua merekalah yang lebay sama seperti kakak kakak ku. Lebaynya tingkat angkut, ketika, melihat luka kecil, dikaki ku.
Didalam taksi yang sempit ini, mereka mengantarkan ku pulang.
Membawa tas ransel yang super duper besar, ngalahin orang yang mau touring.
Mereka bilang, itu baju mereka. Aku bertanya.
"La, Ca, kog lo bawa tas gede gini isinya baju...? Mang kalian pada mau pindahan kemana...? Eh jangan bilang gue nanti disuruh angkat-angkat barang pindahan kalian nanti, gak ahhh, kaki gue sakit."
Ucap Rain.
"Siapa bilang, mau pindahan. Ini kan malam Minggu dan lo, kaki lo sakit...? Yah jadi nanti kita ngineplah dirumah Lo jagain Lo...?"
Ucap Lala
"Busss syeettt dah. Kalian tuh lebay amat, gue cuman jatuh luka kecil gak harus juga kalian pada jagain gue nyampe nginep segala...?"
Ucap Rain.
Sumpah mereka itu, ya ampun, lebih lebay dan paniknya ngalahin kakak-kakak gue, yang rempong. Inih, bawa makanan Snack, banyak banget.
Dengan satu tas paper bag. Aku buka, isinya astaga naga.
Sekumpulan cd horor semuanya. Gue yakin ini milik Ceca yang hobby nonton horor sama kayak kakak gue, Revan.
"Hehehehe, gue sengaja bawa itu biar kita gak boring, dan itu semuanya masih baru kog."
Ucap Ceca nyengir dengan membawa Teddy bear hitam putih nya.
"Kalian itu, pada over khawatir!!!! Pake mau, nginep segala. Gimana kalo diapartemen gue. Nanti gue izin sama kak Riko dan Kak Revan. Soalnya kan, kalian kan cewek sedangkan kakak gue usil dan cowok lagi."
Ucap Rain
"Hahhhhhhhhhhh....?"
Ucap mereka berdua serentak.
"Lo punya apartemen sendiri Rain...? Kog lo gak kasih tau kita...? Lagian kan, kalo gue tau dari awal. Bakalan gue sering nginep."
Ucap Lala antusias dengan snack makanan ringan ditangannya sambil mengunyah.
"Hehehhe."
Rain nyengir dengan mengacungkan kedua jarinya pertanda pisss.
"Rain... Lo yakin diemin Angkasa terus, lo gak kasihan sama dia. Gue, liat liat dia kusut banget mukanya. Dan dia sering ngeliat lo dari kejauhan, dia gak mampu buat deket lo lagi."
Ucap Ceca dengan lamunannya, aku terperanjat kaget mendengar Perkataan Ceca.
"Ca, Lo tau dari mana tentang dia ngeliatin gue dari kejauhan...?"
Ucapku penasaran.
Baru kali ini Ceca berbicara sangatlah penting untuk ku dengarkan.
Ceca melanjutkan pembicaraannya.
"Dia kadang ngeliatin lo, waktu lo pulang sendirian, dengan hujan yang mengguyur. Tapi lo gak tau kalo, saat itu ada dia. Waktu tadi juga. Saat elo keluar dari perpustakaan, saat gue abis dari kamar mandi. Gue maunya, manggil elo. Eh, pas gue manggil, elo pergi. Dan beberapa detik, Angkasa keluar dari perpustakaan natap elo dari kejauhan dengan sendu."
Ucap Ceca panjang lebar dan dapat ku cerna.
"Jadi bener, di Perpustakaan itu bau parfum itu, benar-benar Angkasa. Tapi saat gue bangun tidur, gue gak liat dia. Apa dia sembunyi....? Kenapa dia selalu ada, saat gue gak tau dia. Saat gue coba buat ngehindarin dia. Kenapa dia hanya mampu menatap gue dari kejauhan...? Apa karena dia memang menyesal...?"
Rain bergeming dan melamun didalam mobil taksi perjalanan.
"Rain....? Lo kenapa...?"
Ucap Lala membuyarkan lamunan gadis mungil itu.
"Ahhhhh, gak papa kog."
Ucap ku tersenyum dari lamunan ku.
----
Vote me please Reader🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hidup
Teen FictionSebuah cerita percintaan remaja. Sebagian di private follow me. Gadis mungil yang penuh dengan kehidupan gelap, sunyi, kesepian. Gadis ini bagaikan Hujan dan mendung. Selalu ada tangisan dan beban yang begitu berat memikulnya. Kerinduan yang membuat...