Terkadang seseorang yang hadir
Tanpa kita sadari kehadirannyaIstirahat bel berbunyi nyaring nya.
Gadis dengan ikat kuda dan membawa setumpukan buku itu berjalan menyelusuri dikoridor.
Dia berjalan menuju Perpustakaan. Mengerjakan tugas dari gurunya.
Dia memasuki sebuah perpustakaan dengan sebuah cat dinding berwarna kecoklatan, ia melepaskan sebuah sepatu nya.
Gadis itu dengan langkah nya menuju kedalam perpustakaan.
Didalam perpustakaan, terlihat sepi saat jam istirahat pertama seperti ini, kemungkinan banyak dari Siswa SMA Bangsa Raya pergi ke Kantin.
Tak biasanya, Rain pergi ke perpustakaan.
Gadis mungil ini biasanya pergi ke Kantin, untuk mengisi perutnya. Lain halnya hari ini, gadis ini ingin menghindari seseorang.
Seseorang yang membuat sedih dan membuatnya melayang ke awan lalu jatuh. Sejatuh-jatuh ke pelosok terdalam.
Iyah, orang itu adalah Angkasa Permanadirga.
Gadis ini menghindari nya.
Ia duduk di ujung pojok bangku perpustakaan. Mengambil setumpukkan buku biologi dari beberapa sumber yang berbeda. Ia mulai membuka buku itu perlahan-lahan.
Sembari menuliskan sesuatu dari sebuah buku biologi yang ia bawa tadi. Untuk ditulis di Sebuah buku tulis biologi nya.
"Ngrokkkkkk, ngrokkkkkk.."
Suara orang ngorok menganggu telinga gadis mungil ini.
Aishhhhhhhhhh,
gadis itu bergeming sendirian.
"Ngrokkkk, ngrokkkkkkkk, ngrokkkkkk."
Lama kelamaan suara itu terdengar semakin keras.
"Kurasa orang itu pasti sedang bermimpi indah. Awass saja, mati rasa kau...!!!! Akan ku bangunkan kau dari tidurmu bocah ngorok."
Rain bergeming, sembari tangannya memegang sebuah boilpoin dan dia melemparkan boilpoinnya ke arah lelaki yang tidur dibalik lemari buku itu.
"Pletakkkkkkkkk"
suara boilpoin mengenai kepala seseorang.
"Aduhhhhhhhh,"
lelaki itu terbangun dari tidurnya. Dan mendongakkan wajahnya dari tangannya yang ia gunakan sebagai bantalnya tadi.
"Mampus lu."
Gadis itu tak memperdulikan siapa orang itu. Dia meneruskan tugas mencatat nya.
"Rain,, Lo disini ternyata, lo jadi yang bangunin gue, lo itu lucu yah. Gue kangen sama lo."
Ucap lelaki itu didalam hatinya.
Dia adalah Angkasa yang sejak tadi tidur di perpustakaan.
Rain masih sibuk dengan catatannya. Dia tidak menghiraukan siapa tadi yang barusan, ia lempar dengan boilpoin nya.
Rain mencari ponselnya dan headset yang ada disaku roknya. Dia menyalakan sebuah lagu dari ponselnya dan memasang headset itu ditelinganya.
Kemudian matanya perlahan-lahan terpejam, menikmati alunan gitar dan melodi yang dibawakan oleh James Arthur lagu Say you won't let you go.
Tenang dan sunyi, suasana yang membuat tenang kegundahan dan kesedihan yang mendalam dari dirinya.
Perlahan gadis itu tertidur meninggalkan sebuah catatannya dan biologinya.
Tangannya memegang boilpoin. Wajahnya terkulai pada meja itu, rambutnya ia ikat kuda. Dan sebuah, poninya berantakan diwajahnya.
Gadis mungil itu manis. Lalu Angkasa mendekatinya. Angkasa menyingkirkan boilpoin yang dipegang gadis itu.
Kemudian dia ikut terkulai bersama gadis itu. Wajah mereka berhadapan hanya beberapa Senti saja.
Namun, Angkasa tidak memejamkan matanya, matanya justru memandangngi gadis yang ada di hadapannya saat ini.
Lelap, gadis itu tertidur pulas. Angkasa tersenyum.
"Cantik"
begitulah Angkasa melihat gadis mungil yang ada dihadapannya.
Seketika, gadis itu tertidur mengeluarkan air matanya secara tiba-tiba.
Angkasa melihatnya, air mata gadis yang ia sayangi.Tangan Angkasa perlahan-lahan mendekati pipi gadis itu. Namun, saat tangan Angkasa akan menyentuh pipi gadis itu. Rain bergerak.
Lalu Rain membuka matanya.
Ia melihat sekelilingnya sepi. Padahal, Rain merasa ada Angkasa bau parfum cowok itu."Tapi inikan perpustakaan, nihil lah Angkasa disini. Aihhhhhhh sepi bgt kayak uji nyali"
ucap Rain bergeming
Kemudian membereskan bukunya. Lalu pergi dari perpustakaan.Disisi lain, dibalik lemari buku itu. Angkasa mendengar langkah kaki gadis itu, pergi meninggalkannya.
Angkasa menatap pundak gadis itu dan melihat rambutnya yang dia ikat kuda. Perlahan-lahan tidak tampak.
-----
Vote me please 🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hidup
Teen FictionSebuah cerita percintaan remaja. Sebagian di private follow me. Gadis mungil yang penuh dengan kehidupan gelap, sunyi, kesepian. Gadis ini bagaikan Hujan dan mendung. Selalu ada tangisan dan beban yang begitu berat memikulnya. Kerinduan yang membuat...