Sinar mentari datang Menerpa wajah ku. Burung-burung berkicauan.
Seakan menertawakan ku dengan mata ku yang begitu sembabnya.Aku menggunakan piyama berwarna biru muda. Piyama yang ada di Apartemen ku. Rambutku berantakan lalu ku gulung keatas.
Aku melihat jam yang ada di Apartemen ku. Menunjukkan pukul 10 pagi. Sudah menjelang siang.
Hari ini aku tidak masuk sekolah. Ponsel ku pun ku matikan. Entahlah aku tak ingin diganggu oleh siapa pun saat ini.
Aku tahu, saat ini kak Riko dan Kak Revan sangatlah bingung mencari ku kemana.
Karena, tak mungkin mereka mencari ku di Apartemen Kakek. Sebab mereka tidak tahu letaknya.
Asisten ku datang menghampiri ku.
"Nona Rain mau makan apa nanti saya yang pesankan" ucap Keyla kepada ku.
"Aku ingin makan nasi goreng saja. Jangan panggil aku nona panggil aku Rain. Owchhh ya Keyla tolong jangan beritahu kak Riko dan Kak Revan yah!" Pinta ku kepadanya.
"Baik Rain, aku tidak akan memberitahu mereka, kamu bisa mandi. Saya sudah siapkan baju dress untukmu jika kamu ingin pergi" kata Keyla membuyarkan lamunan ku.
"Pergi ke mana...?" Kataku.
"Kamu bisa pergi kemanapun, relaks kan fikiran mu dulu Rain, Aku mengerti kau sedang banyak masalah kau butuh hiburan atau pun sekedar berjalan-jalan" kata Keyla.
Mungkin benar kata Keyla, aku memanglah butuh hal semacam itu.
Aku pun mengangguk dan menyuruhnya untuk menyiapkan sopir pribadi ku.------
Aku mengenakan dress putih polkadot. Dengan sepatu highhells yang tidak terlalu tinggi. Dengan rambut yang dibuat agak bergelombang oleh Keyla dan make up yang tipis.
Sopir ku mengantarkan ku pergi. Entahlah aku bingung pergi kemana. Aku tak bersama Keyla. Karena Keyla menggantikan urusan ku di Perusahaan butik ku. Ketika aku sedang sibuk.
Aku teringat caffe Tante Dewi dulu dia sering menawari ku untuk pergi ke caffenya. Dia berkata suatu kehormatan apabila aku datang kesana.
Aku pun menyuruh sopir ku untuk pergi ke caffe Tante Dewi yang sekarang menjadi Bunda angkat ku.
------
-Riko-
Di rumah Rain, ada Riko dan Revan yang mengkhawatirkannya. Bingung kenapa Rain tak pulang setelah menemui Bunda. Apalagi Rain pun sangatlah sulit dihubungi.
Riko : Van lo tuh gimana sih dikasih amanat suruh jagain Rain aja gak becus....!!!! Lo tuh kakaknya gak sih...???
Riko memaki Revan.
Revan : Maaf kak, gue tau pasti Rain lagi sedih harusnya gue bisa jagain dia, harusnya gue gak bawa dia kerumah Bunda.
Riko : Apah lo bilang kerumah Bunda..? Rain kerumah Bunda tanpa seizin gue...!
Revan : Maafin Revan kak ini yang salah Revan bukan Rain. Revan yang ninggalin Rain gitu aja, karena Revan bingung disatu sisi temen Revan sakit kecelakaan dan Revan saat itu panik.
Mau gimana lagi..."Riko pun sangat frustasi karena Adek kesayangan nya hilang tak pulang-pulang sejak malam.
Bagaimana kalo terjadi apa-apa dengan tubuh gadis mungil itu.
Riko : Ahhhhhhh, coba lo hubungi asistennya siapa tuh Keyla. Dia pasti tau keberadaan Rain atau Mungkin Rain lagi sama Keyla.
Revan pun menelepon Keyla. Namun Keyla tak ada jawaban sama sekali.
Revan : Kak, gak diangkat sama Keyla.
Riko : Kemana sih lo dek....(Riko menangis frustasi)
Revan merasa bersalah atas kehilangan adeknya. Bagaimana bisa dia seorang kakak tak mampu menjaga adeknya. Dia malah meninggalkannya. Kalo tahu kejadian nya bakal kayak gini Revan pasti gak bakal ijinin Rain ketemu Bunda.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Hidup
Teen FictionSebuah cerita percintaan remaja. Sebagian di private follow me. Gadis mungil yang penuh dengan kehidupan gelap, sunyi, kesepian. Gadis ini bagaikan Hujan dan mendung. Selalu ada tangisan dan beban yang begitu berat memikulnya. Kerinduan yang membuat...