Sembilan

2.9K 137 0
                                    


D ipagi yang cerah ini Rachell memilih untuk jogging mengelilingi jalanan Malioboro. Meskipun masih terbilang pagi, tapi jalanan ini sudah sedikit ramai akan pengunjung yang ingin menikmati pagi di Malioboro.

Bulir-bulir keringat sudah bercucuran di dahi Rachell, napasnya pun sudah terengah-engah. Lalu, Rachell berhenti di sebuah warung dan membeli air mineral, ia meneguk air mineral itu sampai setengah botol. Karena lelah, ia memilih untuk berjalan santai saja dan kembali ke rumah.

Namun, saat perjalanan menuju rumah, tiba-tiba ada orang yang membekap mulutnya dari belakang dan seketika semuanya menjadi gelap.

Satu jam sebelumnya...

"Gimana, lo setuju nggak sama rencana tambahan dari gue?" tanya seorang cewek yang duduk di tengah dan dikelilingi oleh para cowok.

"Kita semua sih gimana lo aja." ucap salah satu cowok sambil melempar pandangan pada cowok disebelahnya.
"Gue setuju kok, tapi gue mau, yang ngelakuin rencana ini Dava sama Rafhael."

Ya, saat ini Farrel, Dava, Rafhael, Javier dan Zacky tengah berkumpul untuk membicarakan rencana yang Farrel buat. Dan dengan sangat pintarnya, Farrel juga mengikutsertakan sahabat Rachell, yaitu Adrella.

Dan Adrella memberi ide untuk menculik Rachell secara tiba-tiba dan membawanya ke tempat yang sudah Farrel pilih sebagai tempat pengakuan cintanya. Dan yang lebih mengejutkan Farrel meminta Dava dan Rafhael sebagai orang yang ikut andil dalam menculik Rachell.

"Rel, muka gue ganteng gini masa jadi penculik, nggak ada cocok-cocoknya!" ucap Rafhael.

"Idih! Geli tahu nggak sih!" balas Adrella jijik.

"Heh mak lampir! Lo juga sih ngasih rencana yang beneran dikit kek!" ucap Dava.

"Sialan! Lo bilang gue mak lampir?!" balas Adrella lagi.

"STOP! Bisa nggak sih ente-ente sekalian diem! Ane pusing dengernya!" ucap Javier frustasi.

"Sekali aja Dav, Raf" ucap Farrel sbil memandang kedua sahabatnya bergantian "Tolongin gue, nanti gue kasih kuota deh buat maen ML."

"ML?" tanya Adrella bingung.

"Mobile Legend." jawab Zacky.

Menerima jawaban Zacky, Adrella hanya ber 'Oh' ria.

Rafhael tertawa keras "Heh, mak lampir! Lo kira ML itu emang apa? Mesum ya lo?!"

"Nggak.. Kok.. Nggak."

"Hahahaha, gagap gitu ngomongnya."

"Ehem..." Farrel menginterupsi, dan semuanya langsung diam.

"Jadi, rencananya Dava dan Rafhael langsung otw ke tempat dimana Rachell berada dan culik dia, tapi inget jangan ampe lecet. Nah, Javier tugas lo sama Adrella stay di sini, buat Zacky, lo nyanyi ya? Nanti gue juga nyanyi kok. Jangan lupa pake gitar juga." jelas Farrel panjang lebar.

Dava dan Rafhael mengangguk.

"Rel! Ente kan tau sendiri umi abi ane ngelarang ane berduaan sama yang bukan mahromnya Rel! Astaghfirullah hal adzim! Ente gimana sih?! Ente mau, pulang dari sini ane disunat lagi?!" ucap Javier.

"Bagus itu kalo disunat lagi."

"Hahahahaha."

"Alay banget sih lo! Siapa juga yang mau berdua sama lo!" balas Adrella.

"Onta-onta, alay najis lo!"

Jika yang lain mencibir Javier yang alay nya tidak ketulungan lain halnya dengan Zacky hanya diam. Apakah bisa ia bernyanyi, bernyanyi untuk Farrel dan Rachell?

L D R [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang