Dua puluh

1.9K 82 0
                                    


Farrel kembali terbaring di rumah sakit. Ini akibatnya jika ia tidak mau menurut pada ayah bundanya. Dan ini, akibat dari perbuatannya yang menyepelekan untuk meminum obatnya.

Ika kini tengah duduk di sofa di dalam ruangan rumah sakit yang Farrel tempati, sembari mendiamkan Farrel.
"Bun, Farrel nggak apa-apa. Cuma capek aja bun. Lagian, Farrel udah minum obatnya bun." ucap Farrel meyakinkan sang bunda.

"Jangan bohong sama bunda."

Farrel menghembuskan napasnya pasrah, mau bagaimana lagi? Jika Ika sudah marah, ia akan mendiamkan Farrel entah sampai kapan, yang pasti tidak akan lama.

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok cowok yang amat Farrel dan sang bunda kenali. Siapa lagi jika bukan Zacky. Awalnya, Ika terdiam melihat kedatangan Zacky, kemudian Farrel menjelaskan bahwa hanya Zacky yang tahu tentang penyakitnya. Lalu, sang bunda hanya mengangguk.

Kini, kedua remaja itu tengah saling memandang satu sama lain.

"Ngapain liat-liat gue? Naksir?" tanya Farrel sambil menaik turunkan alisnya yang tebal itu.

Zacky berdecih "Najis!"

"Nyelo dong!" balas Farrel.

"Rel..." ucap Zacky dengan anda yang melembut.

"Kenapa?" tanya Farrel sambil memainkan sebelah alisnya.

"Lo pasti sembuh 'kan?" tanya Zacky.

"Pasti. Sebenernya, banyak cara yang bisa bikin gue sembuh, cuma gue nggak mau ngelakuin banyak cara itu karena efeknya juga besar buat tubuh gue. Jadi, gue milih pengobatan ringan aja dulu, kayak sekarang banyak istirahat sama minum obat." jelas Farrel.

Tapi, gue juga nggak yakin tentang itu.

Zacky mengangguk paham.

"Anak-anak lagi dimana?" tanya Farrel.

"Di rumah mereka masing-masing lah!"

"Lo ke sini... sendiri?"

"Hm."

"Nggak ada yang tau kan kalo gue di rawat di sini?" tanya Farrel.

"Ada."

"Siapa?"

"Ayah, bunda sama gue."

"Yee...Si bego."

"Bukannya elo yang bego?" ucap Zacky.

"Gue? Bego?"

"Bego karena nyembunyiin rahasia sebesar ini dari orang banyak."

Farrel terdiam mendengar ucapan itu.

"Kenapa diem? Rel, sampe kapan lo nyembunyiin ini? Cepat atau lambat semua orang bakal tau. Dan jangan salahin gue kalo orang-orang yang lo sayang itu bakal tau dari orang lain." ucap Zacky panjang lebar.

"Gue. Gue cuma nggak mau keliatan lemah di hadapan orang banyak Zack."

"Yang nganggep diri lo lemah itu lo sendiri, bukan orang lain. Dan harusnya, di saat kayak gini lo butuh banyak dukungan 'kan? Apalagi dukungan dari orang tersayang."

***

Setelah kurang lebih dua hari diri rumah sakit. Kini, Farrel sudah kembali ke rumahnya dan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Beruntung, sahabat-sahabatnya tidak curiga jika Farrel di rawat, karena surat yang ia sampaikan adalah surat izin keperluan keluarga bukan surat dokter.

Sore ini ia tengah melakukan video call dengan Rachell.

"Kamu lagi apa?" tanya Farrel sambil terus memandang wajah Rachell dilayar ponselnya.

L D R [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang