Enam belas

1.9K 106 3
                                    


Hari ini, tepatnya tanggal 31 Desember 2016, tepat hari terakhir Farrel berada di Yogyakarta dan ia berencana akan mengajak Rachell untuk menyaksikan pesta kembang api di Tugu Yogyakarta, sekaligus, menghabiskan waktu terakhir bersama dengan Rachell.

Farrel merasa hidupnya kini lebih berwarna dan membahagiakan, semenjak kehadiran seorang gadis bernama Rachell Rayana. Akhir tahunnya terasa nyata karena senyum gadis itu yang selalu bisa meluluhkan hatinya. Baginya, Rachell penting untuk saat ini, dan jika bisa, untuk selamanya.

Farrel tersenyum melihat pantulan wajahnya di cermin, ia barus aja selesai berpakaian. Ouftit-nya hari ini simpel saja. Ia mengenakan jeans hitam yang sobek di bagian kedua lututnya, ditambah kaos putih polos dan dilapisi jaket bomber warna maroon.

"Udah ganteng Rel, udah!" cibir Rafhael yang sedari tadi memperhatikan tingkah sahabatnya itu.

Farrel hanya terkekeh kecil.

"Ente emang mau kemana lagi Rel?" tanya Javier.

"Biasa, mau ketemu Rachell." balas Farrel.

Javier hanya mengangguk.

"Pacaran terus!" cibir Dava dengan nada tidak suka.

Javier dan Rafhael menyadari bahwa ada rasa tidak suka yang terpancar dari nada bicara seorang Dava.

"Emang kenapa Dav?" tanya Farrel baik-baik.

"Urus aja pacar lo itu. Dugaan gue emang bener, lo itu bakal lupa sama kita-kita semua. Padahal, mulut lo sendiri yang ngomong kalo meski ada Rachell lo juga bakal abisin waktu bareng kita-kita! Tapi apa? Bahkan, lo terlalu sibuk dengan pacar lo itu! Lo asik sama dunia lo! Dan, ngelupain kita!" jelas Dava dengan marah.

Farrel menghembuskan napasnya kasar "Jadi, lo ngambek ceritanya? Dav, gue minta maaf kalo misalnya gue salah dan gue juga minta maaf sama kalian semua. Tapi, bukan maksud gue ngelupain kalian. Oke, mungkin gue terlalu sering jalan sama Rachell dibanding sama kalian. Tapi, emangnya gue salah kalo gue jalan sama pacar gue yang baru gue temuin? Rachell itu jauh dari jangkauan gue, gue cuma bisa ketemu sama dia saat masa liburan doang, sedangkan kalian? Gue bahkan bisa ketemu dan main sama kalian tiap detiknya."

Penjelasan Farrel membuat Dava terdiam.

"Udah cukup, jangan debat lagi oke?" ucap Javier menenenangkan.

"Dav, jangan gini lah." ucao Rafhael.

Dava bangkit dari sofa yang sedari tadi ia duduki "Gue mau balik ke Jakarta sekarang juga! Terserah lo semua mau balik kapan!"

Dava pergi.

Farrel terdiam.

Rafhael dan Javier saling memandang satu sama lain.

Zacky pun ikut terdiam.

"Kalo kalian mau balik duluan nggak apa-apa. Gue bisa balik sendiri. Gue pamit, mau jemput Rachell, hari ini gue pergi ke tugu, kalo mau ikut susul aja."

***

Farrel sedang menunggu Rachell di teras rumah Rachell. Tadi, Ranti bilang Rachell sedang bersiap. Tidak lama kemudian munculah seorang gadis dengan blue jeans dan atasan tosca yang terlihat pas di tubuh nya.

"Udah siap?" tanya Farrel.

Rachell mengangguk.

"Ibu kamu mana? Aku mau pamitan." ucap Farrel.

"Ibu lagi salat isya."

"Oh yaudah, ayo kita berangkat."

Keduanya pun segera masuk mobil dan mobil pun melaju menuju Tugu Yogyakarta.

L D R [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang