Malam itu entah bagaimana caranya Jonghyun berhasil menyeret Myungsoo untuk ikut dengannya. Ia sudah berjanji pada Luna dan seorang laki-laki tidak mungkin mengingkari janjinya.
"Kita mau kemana sih? Lo kalau mau kencan gak usah ngajak-ngajak gue!" Myungsoo merenggut sebal.
"Udah gak usah banyak tanya, cepet jalanin mobilnya!" titah Jonghyun santai. Myungsoo berdecak kesal, tapi tak urung menuruti perintahnya.
Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah restaurant mewah yang tampak ramai.
Keduanya turun dari mobil dan menghampiri salah satu meja yang sudah dipesan Jonhyun.
Luna dan Jiyeon sudah sampai di sana lebih dulu.
"Maaf ya aku telat," Jonghyun berujar lalu duduk di depan Luna.
"Nggak kok kita juga baru nyampe," jawab Luna sambil tersenyum.
Saat Myungsoo duduk di sebelah Jonghyun, tepat di depan Jiyeon, Jiyeon pura-pura kaget seolah ia tidak menyangka akan bertemu dengan Myungsoo di sana.
"Loh, Pak Myungsoo," katanya membuat Myungsoo menoleh ke arahnya.
Kening Myungsoo berkerut samar. "Kamu ... Park Jiyeon kan?" tanyanya sedikit terkejut.
"Iya pak."
"Kalian udah saling kenal?" Sekarang giliran Jonghyun yang bertanya sambil menatap keduanya bergantian.
"Itu ... anu kak ... aku kerja di perusahaannya pak Myungsoo." Jiyeon menjawab terbata. Luna di sampingnya hanya bisa menahan tawa.
"Wah kebetulan banget ya." Jonghyun berekspresi takjub. Padahal ia sudah tahu semuanya dari Luna.
"Jadi Myung, dia Jiyeon temennya Luna. Nah Jiyeon ini Myungsoo." Jonghyun tetap mengenalkan keduanya meski mereka sudah saling kenal.
"Mau langsung mesen sekarang aja?" tanya Luna yang kemudian langsung memanggil pelayan setelah mendapat persetujuan yang lain.
Sambil menunggu pesanan, mereka hanyut dalam obrolan ringan. Untung ada Luna di sana yang sangat ahli dalam mencari topik pembicaraan dan meramaikan suasana agar tidak canggung.
"Jiyeon, Luna!" di tengah obrolan, mereka kedapatan tamu yang tak diundang. Hwayoung tiba-tiba berseru sambil menghampiri meja mereka.
"Lama gak ketemu," ujar wanita itu lalu memeluk Jiyeon dan Luna bergantian yang sudah berdiri karena terkejut.
"Kok lo bisa ada di sini?" tanya Jiyeon sambil menatapnya tak suka sekaligus kaget.
"Gue ada janji sama seseorang. Kalian lagi ngapain di sini?" Hwayoung tersenyum licik ke arah Jiyeon. "Eh lagi double date ya? Sori gue gang ... loh pak Myungsoo!" seru Hwayoung heboh.
Merasa terpanggil Myungsoo mendongkak untuk menatap Hwayoung.
"Hwayoung?"
"Yaampun kebetulan banget ya. Eh bentar, Pak Myungsoo ngedate sama Jiyeon?" tanyanya lagi berhasil menghancurkan suasana damai di sana.
"Nggak, saya ke sini cuma nemenin Jonghyun." Ucapan Myungsoo sangat menohok Jiyeon. Sementara Hwayoung malah tersenyum puas.
"Oh ... kirain." Hwayoung cengengesan.
"Kalian apa kabar? Terus sekarang kerja apa masih kuliah?" Dengan tidak tahu diri Hwayoung melanjutkan obrolannya dengan Luna dan Jiyeon yang sudah menyuruhnya untuk segera pergi lewat tatapan mereka.
"Kamu gak tahu kalau Jiyeon kerja di perusahaan saya juga?" Myungsoo kembali angkat suara.
"Hah masa? Ya Allah Jiyeon kok lo gak bilang-bilang sih?" Jiyeon memutar bola matanya malas.
"Lo lupa kalau kita pernah ketemu di kantin sama di depan pintu masuk?" tanya Jiyeon membuat senyum Hwayoung luntur.
Hening beberapa saat.
"Eh ngomong-ngomong gue boleh gabung gak?" Hwayoung mengalihkan pembicaraan membuat Jiyeon dan Luna sontak melotot padanya.
"Bukannya lo ada janji sama temen lo?" Luna menaikkan sebelah alisnya. Wanita itu terlihat sangat kesal.
"Iya sih, tapi temen gue ...,"
"Hwayoung!" Belum sempat Hwayoung menyelesaikan ucapannya, seseorang lebih dulu memanggilnya.
Hwayoung menoleh begitu pun dengan yang lain.
"Kangjoon!" kaget Jiyeon. Ia menatap Luna seolah meminta penjelasan, tapi ia hanya menggeleng pertanda ia juga tidak tahu apa-apa.
"Eh ada Luna sama Jiyeon juga," ujarnya. "Kalian ngapain di sini? Lagi reuni."
"Hah? Nggak kok tadi gue sama Jiyeon gak sengaja ketemu sama Hwayoung." Luna yang menjawab.
"Oh gitu ... yaudah kita ke sana dulu ya, yuk Hwayoung! Btw sori gue telat." Tanpa pikir panjang Kangjoon langsung menyeret Hwayoung menjauh dari sana.
Luna dan Jiyeon saling bertatapan bingung.
Entah apa yang terjadi tapi keduanya bersyukur Kangjoon datang di waktu yang tepat.
Sejurus kemudian pelayan datang membawakan pesanan mereka.
***
"Heh Kangjoon lepasin gue!" Hwayoung meronta saat Kangjoon menyeretnya keluar dari restaurant.
"Lo budek ya!" bentak Hwayoung.
Beberapa detik kemudian Kangjoon melepaskan tangan Hwayoung.
"Lo apa-apaan sih!" Hwayoung merenggut kesal sambil mengusap-usap pergelangan tangannya.
"Lo yang apa-apaan pake ganggu Jiyeon sama Luna segala. Sekali lagi lo ganggu mereka, lo bakal berurusan sama gue!"
Hwayoung mengepalkan kedua tanganya. Kesal karena rencananya untuk mengacaukan makan malam Jiyeon dan Myungsoo gagal total.
"Gak usah ikut campur!" Hwayoung menghentakan kakinya lalu berlalu dari hadapan Kangjoon.
Setelah memastikan kalau Hwayoung benar-benar pergi, Kangjoon segera mengirim pesan pada seseorang.
Eh seungho si hwayoungnya udah pergi. Gue udah boleh balik ya?
-Ooo-
Aku baper sama Seungho T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
Suitcase [END]
Fanfiction[1993 Line stories] Lo adalah hero buat gue, tapi gue gak bisa jadi heroin buat lo. ©2018