"Ahhh, sudah lama sekali ya? Lihatlah betapa serasinya mereka."
Setelah pesan teror itu sejenak menghilang, seperti tidak kehabisan bahan orang-orang yang mengaku sebagai penggemar Hyukjae kembali memposting sesuatu yang seperti ingin menyakiti Soo Hwa lagi.
Soo Hwa pun tidak berhenti untuk membaca postingan mereka walaupun air matanya sudah bercucuran. Napasnya sedikit tercekat saat dia menemukan sebuah foto yang menjadi topik hangat pembicaraan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oppa..." lirih Soo Hwa.
Tidak ada kejanggalan di foto itu, bahkan foto itu terlihat biasa saja, tapi entah kenapa melihat hanya ada mereka berdua di dalam foto itu, hati Soo Hwa terasa teriris.
"Aish, ada apa denganku? Bukankah ini biasa? Lagi pula apa salahnya mereka berdua berfoto seperti ini." Rengek Soo Hwa sambil menghapus air matanya dengan cepat.
Tapi air matanya seperti tidak ingin berhenti keluar, Soo Hwa mulai lelah untuk menghapus air matanya yang tak kunjung berhenti.
"Aish! Ada apa denganku!!" Kesalnya sendiri.
Soo Hwa terus merutuki dirinya sendiri yang menangis tak jelas. Jika saja Hyukjae tau, pasti dia akan tambah kecewa, atau mungkin marah pada Soo Hwa.
Bukan hanya karena dia yang tidak berubah, karena Soo Hwa yang tak mendengar perintah Hyukjae untuk tidak membuka akun SNS nya lagi.
"Geumanhae, Soo Hwa-ya.." lirihnya pada dirinya sendiri.
**
FLASHBACK
PLAK!!!
"Cukup!! Kau keterlaluan, Soo Hwa!!" Pekik Hyukjae setelah Soo Hwa melayangkan tamparannya ke wajah Hyoyeon.
Hyukjae menarik tubuh Soo Hwa sedikit menjauh dari Hyoyeon dan Lee Teuk.
"Kau membelanya? Oppa!! KAU MEMBELANYA?!" Balas Soo Hwa yang tak kalah marahnya dengan Hyukjae.
"Aku membelanya karena dia tidak salah! Aku... dan dia tidak ada hubungan apapun selain hubungan pekerjaan, dan apa salah jika dia atau aku sudah menganggap dirinya sebagai kakak beradik?"
"Tidak mungkin jika tidak ada apa-apa!!" Jawab Soo Hwa lagi yang masih terbakar cemburu.
"Minta maaf pada Hyoyeon." Gumam Hyukjae yang terdengar menyeramkan bagi Soo Hwa, karena dari nada bicaranya Hyukjae menyimpan rasa amarah yang begitu ditahannya.
"Tidak." Balas Soo Hwa.
"Minta maaf, Soo Hwa!!" Bentak Hyukjae lagi.
"AKU TIDAK MAU!!!" Balas Soo Hwa yang kembali membentak Hyukjae juga.
"APA YANG MEMBUATMU SEPERTI INI, SOO HWA!!!" bentak Hyukjae sambil mencengkram kedua pundak Soo Hwa, yang bahkan membuat seisi ruangan itu terkejut dan terdiam karena takut melihat Hyukjae.
"Kau tidak berada di posisiku, Soo Hwa. Aku bekerja setiap hari. Untukmu juga, tapi kau memperlakukanku seperti ini? Dan menyalahkan orang lain, bahkan kau menamparnya sekarang." Tambah Hyukjae melemah.
"Jika aku memang ada apa-apa dengannya. Untuk apa aku mempertahankanmu? Aku bisa saja meninggalkanmu sejak lama untuk Hyoyeon. Harusnya kau mengerti kenapa." Lirih Hyukjae lagi yang melepaskan cengkramannya pada kedua pundak Soo Hwa.
Soo Hwa membeku dengan perkataan Hyukjae. Dia bisa merasakan ribuan batu menimpa tubuh dan kepalanya sekarang.
"Jangan temui aku sebelum kau meminta maaf pada Hyoyeon." Tegas Hyukjae yang langsung meninggalkan Soo Hwa yang membeku di ruangan itu.
FLASHBACK END **
"Tidak, aku tidak mau kejadian itu terulang lagi. Tidak..." rengeknya sambil terus berusaha menghapus air matanya.
Bayangan kejadian beberapa tahun yang lalu kembali berputar begitu saja diingatannya. Salah satu pertengkaran terhebat mereka karena kecemburuan Soo Hwa.
"Benar. Jika Hyukjae oppa ingin pergi dariku, untuk apa dia masih bertahan... sampai sekarang. Tapi... kenapa aku seperti ini..." rutuk Soo Hwa yang kembali pada tangisan kencangnya.
"Aku sudah terlalu banyak membebani Hyukjae oppa." Lirih Soo Hwa lagi.
GREP!!
Tiba-tiba saja Soo Hwa merasakan pelukan hangat yang merengkuh tubuhnya. Entah kenapa pelukan itu berhasil menenangkannya walaupun dia belum menoleh ke belakang.