_Hyukjae POV_
August 31, 2019
11.57 p.mKurang lebih 3 menit lagi, pukul menunjukkan jam 12 malam. Bukan hanya itu, pada jam itu juga menandakan bulan baru dimulai. Tanggal 1 bulan September, hari ulang tahun istriku, Lee Soo Hwa.
Kupandangi terus wajahnya yang masih terlelap tidur menghadapku. Beberapa hari ini Soo Hwa jatuh sakit, lambungnya kembali bermasalah. Dan itu membuatku terus memintanya untuk tidur lebih awal, karena anak nakal ini tidak pernah tidur dengan waktu yang benar.
Biasanya dia selalu menunggu waktunya datang, lalu tepat pada jam 12 malam dia akan berdoa. Itulah kebiasaannya, tapi kali ini kubiarkan dia untuk tidur dulu dan membangunkannya saat jam 12.
Ting.
Kulirik jam analog kami yang menunjukkan:00.00 a.m
September 1st, 2019.Setelah itu aku tersenyum dan perlahan mengusap kepalanya, berniat untuk membangunkannya secara perlahan. Dia adalah tipe orang yang mudah terbangun jika ada yang mengganggunya, tapi terkadang juga susah dibangunkan.
"Soo Hwa-ya." Panggilku.
Dia masih terlihat tenang dalam tidurnya, itu membuatku ragu untuk membangunkannya, tapi jika tidak dibangunkan dia bisa marah nantinya, karena aku sudah berjanji.
"Soo Hwa-ya... Lee Soo Hwa~" panggilku lagi yang kini mengusap-usap keningnya dengan ibu jariku.
"Eung? Eunghhh? Waeyo, Oppa?" Tanyanya yang belum sepenuhnya sadar.
Aku tersenyum lagi lalu kudaratkan ciuman singkatku di keningnya.
CUP!
"Saengil Chukkae, Yeobo." Bisikku.
Soo Hwa terlihat diam sejenak sambil menatapku. Tak lama dia tersenyum lalu memelukku dengan sangat erat.
"Gomawoyo, Oppa." Balasnya.
Aku tersenyum dan mengangguk di dalam pelukannya. Lalu kulonggarkan pelukan kami untuk kembali melihat wajahnya.
"Aku ambil kue nya dulu ya?" Izinku.
Soo Hwa kembali tersenyum dan mengangguk. Setelahnya aku langsung beralih untuk mengambil kue yang sudah kusiapkan dan setelahnya kembali ke kamar kami.
"Saengil chukhahamnida... Saengil chukhahamnida... Saranghaneun nae wifeu~ Saengil Chukhahamnida~" nyanyiku.
Soo Hwa terlihat tersipu malu sambil bertepuk tangan, "Kamsahamnida~" senangnya.
Aku duduk di sampingnya dan menyodorkan kue ulang tahun yang sudah lengkap dengan lilin menyala.
"Sekarang berdoalah dan setelah itu tiup lilinnya." Pintaku.
Soo Hwa tersenyum dan mengikuti permintaanku. Setelah selesai berdoa dia langsung meniup lilinnya dan kami kembali bertepuk tangan.
"Kita simpan lagi kue nya ya? Nanti saja dimakannya, hm?" Tuturku yang kembali diturutinya.
Aku kembali keluar kamar kami untuk menyimpan kuenya dan setelah itu kembali ke kamar kami lagi. Aku tersenyum saat melihat Soo Hwa masih dengan posisi duduk dan melihat ke arahku juga.
"Kenapa melihatku seperti itu, hm?" Tanyaku yang kini sudah duduk di sampingnya dan mengusap pipinya.
"Tidak apa-apa." Jawabnya yang terus tersenyum.
"Yasudah, tidur lagi ya?" Ajakku.
Tap!
Soo Hwa menahan tanganku saat aku ingin kembali berbaring.
"Wae?" Tanyaku.
"Oppa, gomawo."
"Untuk kuenya? Bukankah kita sudah memilih..."
"Untuk tetap bersama denganku." Lanjutnya yang memotong perkataanku.
Aku tersenyum dan kembali mengusap pipinya. "Sama-sama, Sayang." Balasku.
"Aku berjanji akan menjadi lebih dewasa dan lebih sehat lagi. Agar aku tidak membuatmu khawatir." Ucapnya yang sepertinya ingin menangis.
"Uuu~ andwae andwae. Kau tidak boleh mengeluarkannya." Candaku yang menaruh ibu jariku di kedua kelopak matanya, seakan-akan menahan air matanya untuk keluar.
Soo Hwa pun tertawa dengan tindakanku. Lalu perlahan dia juga meraih wajahku dan mendaratkan ciuman singkatnya di hidungku.
"Saranghaeyo, husband~" tuturnya.
"Nado saranghaeyo, wipeu~" balasku.
Ujaran itu membuat kami saling melemparkan tatapan dan senyuman satu sama lain, sampai aku tak sadar jika bibirku sudah mendarat di bibir Soo Hwa dengan kedua mata kami terpejam dengan perlahan.
♡♡♡
_Hyukjae POV End_
#HAPPY_BIRTHDAY_SOOHWA🎂