Hospital
Tadi malam benar-benar kejadian yang tidak diingankan Soo Hwa. Sepulangnya dari kampus, Soo Hwa merasa ada seseorang yang mengikutinya.
Seseorang yang memakai pakaian serba hitam itu mulai mengikutinya dari belakang. Bahkan saat Soo Hwa mulai berlari, orang itu juga ikut berlari, dan tidak lama dia melemparkan sebuah kaleng soda yang masih ada isinya yang tepat mengenai kepala Soo Hwa.
Soo Hwa menghentikan langkahnya karena dia merasa kepalanya benar-benar sakit dan mulai terasa pusing, itulah yang membuat Soo Hwa tidak melanjutkan langkahnya.
Lalu orang itu mendekati Soo Hwa dan berteriak pada Soo Hwa untuk meninggalkan Hyukjae, lengkap dengan umpatan yang ditujukannya untuk Soo Hwa.
Karena dia tidak menerima jawaban dari Soo Hwa, orang itu mulai menyiksa Soo Hwa, dengan menarik rambut Soo Hwa dan menampar Soo Hwa berulang kali, sampai akhirnya Soo Hwa tidak mengingat apa-apa karena dia tak sadarkan diri.
Lalu akhirnya dia terbangun dan menyadari jika dia sudah berada di ruang rawat rumah sakit, yang masih lengkap dengan rasa nyeri yang luar biasa pada kepalanya.
Perlahan juga dia mengitarkan pandangannya secara perlahan pada kamar rawatnya ini, mencari seseorang yang membawanya ke rumah sakit ini dan dia pun menemukan Seul Hee yang menangis di samping tempat tidurnya.
"Seul Hee-ya..." lirihnya.
"Eonnie? Syukurlah kau sudah sadar. Aku benar-benar takut." Ucapnya langsung dengan tangisannya itu.
"Jangan menangis..." lirih Soo Hwa lagi yang mulai mengusap pipi Seul Hee.
"Bagaimana aku tidak menangis melihatmu seperti ini, Eonnie? Kau harus tau ada jahitan di kepalamu, dan memar-memar di daerah punggungmu." Gerutu Seul Hee masih dengan tangisannya.
"Hyukjae Oppa..." gumam Soo Hwa ragu.
"Jangan minta aku untuk tidak memberitahunya. Karena tepat saat menemukanmu tadi malam aku sudah memberitahu semuanya." Jawab Seul Hee.
"Kau memberitahunya? Seul Hee-ya... Hari ini dia akan melangsungkan konsernya. Dia bisa tidak fokus kalau tau aku seperti ini." Keluh Soo Hwa.
"Tapi eonnie... dia itu suamimu. Hyukjae oppa harus tau apa yang menimpamu." Bela Seul Hee.
Drrtt.. drrtt..
Belum Soo Hwa kembali beradu argumen dengan Seul Hee, dia mendengar getaran dari ponsel Seul Hee.
"Nah. Suamimu langsung menghubungiku kan. Yeoboseyo, Oppa..."
"Eung... Apa dia sudah bangun?" Tanya Hyukjae yang terdengar jelas dia begitu khawatir dari nada bicaranya yang sangat lemas itu.
"Hmm baru saja. Eonnie marah padaku karena aku memberitahukanmu tentang kondisinya." Adu Seul Hee, mencari perlindungan.
"Marah? Eo... Seul Hee-ya, berikan ponselmu padanya. Aku ingin bicara." Jawab Hyukjae.
"Hmm, chakkaman, Oppa.." balas Seul Hee yang langsung memberikan ponselnya pada Soo Hwa setelah itu.
Soo Hwa pun menerima ponsel Seul Hee walaupun dari wajahnya dia seperti ragu untuk berbicara dengan Hyukjae.
"Hmm, Oppa." Gumamnya.
"Kenapa aku tidak boleh tau tentang kondisimu, hm?" Tanya Hyukjae yang langsung to the point.
"A-aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir, Oppa." Rengek Soo Hwa, "Kau bisa tidak fokus jika kau tau aku seperti ini."
"Hmm, sekarang bagaimana keadaanmu?" Tanyanya kali ini, Hyukjae tidak ingin bertengkar dengan Soo Hwa jika dia tetap melanjutkan adu argumen mereka itu.
"Sudah lebih baik. Hanya masih merasa sakit saja di kepalaku." Jawab Soo Hwa yang mulai meneteskan air matanya.
"Kau menangis? Kenapa, Sayang? Kau takut, hm?" Tanya Hyukjae yang juga sudah menangis di sana.
"Hmm, sangat. Tapi... kau jangan terlalu memikirkannya hm. Aku tidak mau kau jadi mengecewakan yang lain karena aku."
"Maaf aku tidak bisa menemanimu. Harusnya aku ada di sana, Sayang. Harusnya aku yang menemanimu." Lirih Hyukjae.
"Jangan bilang begitu, Oppa. Tidak apa-apa. Aku tidak apa-apa. Ada Seul Hee di sini. Kau bisa menggantikannya jika kau sudah pulang kan?" Jawab Soo Hwa.
"Hmm. Setelah selesai aku langsung pulang. Kabari aku terus tentang kondisimu hm? Yesung hyung juga khawatir di sini. Tapi sepertinya dia belum siapa menghubungimu." Jelas Hyukjae.
"Hmm, arra. Sampaikan juga pada Jongwoon Oppa, aku baik-baik saja."
"Hmm, aku mengerti. Istirahat, hm? Cepat sembuh, Sayang. Aku mencintaimu."
"Hmm, arra. Aku juga mencintaimu, Oppa." Balas Soo Hwa.
PIP.
"Maaf ya, Eonnie. Aku benar-benar tidak tau harus menghubungi siapa semalam. Jika menghubungi eomma, aku takut membuatnya khawatir dan terkejut." Lirih Seul Hee.
Soo Hwa tersenyum tipis dan mengangguk mengerti.
"Arra. Aku mengerti. Gomawo, Seul Hee-ya. Kau selalu ada untukku." Jawab Soo Hwa sambil menggenggam tangan Seul Hee.
"Aku melakukan apa yang Eonnie lakukan padaku juga. Aku menyayangimu, eonnie." Balas Seul Hee yang berhasil menciptakan suasana haru di antara mereka.
