"Sudah dibawa ke dokter?" Tanya Hyukjae kepada Seul Hee.
Hyukjae pulang larut hari ini, dia terkejut dengan Seul Hee yang juga belum tidur selarut ini karena menjaga Soo Hwa.
"Sudah, Oppa. Karena itulah dia tidur senyenyak ini." Jawab Seul Hee.
"Lalu kenapa kau tidak tidur?" Tanya Hyukjae.
"Aku khawatir saja, Oppa. Takut-takut Eonnie terbangun." Jawabnya lagi.
Hyukjae tersenyum dan mengusap kepala Seul Hee, "Gomawo."
"Aish, kalian berdua sama saja. Untuk apa berterima kasih. Ini kan sudah tugasku sebagai adiknya." Jawab Seul Hee.
Hyukjae hanya terkekeh dan tiba-tiba raut wajahnya menjadi serius lalu beralih untuk duduk di pinggir tempat tidur mereka sambil mengusap kepala Soo Hwa, "Dia masih sama kan?" Tanya Hyukjae.
"Eung?" Respon Seul Hee yang bingung dengan pertanyaan Hyukjae.
"Dia masih saja cemburu dengan yeoja yang menjadi rekan kerjaku." Tambah Hyukjae.
"Eung... itu... hmm... Oppa..."
"Tidak perlu diberitahu siapapun aku bisa melihatnya, Seul Hee-ya. Bukankah dia istriku?" Jawab Hyukjae yang seakan tau jika Seul Hee bingung bagaimana bisa dia bertanya seperti itu.
"Ne, Oppa." Akhirnya Seul Hee mengaku.
"Aku tau tidak mungkin semudah itu dia berubah. Terlebih lagi dia masih berada di lingkungan yang seperti itu." Tutur Hyukjae. "Aku tau teman-temannya juga sering mengomporinya."
"Soo Hwa eonnie begitu mencintaimu, Oppa." Ucap Seul Hee, hanya itu yang bisa dikatakannya.
"Hmm, aku tau." Jawab Hyukjae yang melanjutkan kegiatannya untuk mengusap kepala Soo Hwa.
"Karena kau sudah di sini, aku ke kamar ya, Oppa." Pamit Seul Hee.
"Hmm, jaljayo.." balas Hyukjae.
**
"LALU APA AKU TIDAK BOLEH UNTUK MARAH? Oppa... aku seperti ini karena aku mencintaimu. Aku takut... aku takut dia akan merebutmu dariku. Tapi kau justru memarahiku di depannya! Kau jahat!"
Entah pertengkaran yang keberapa saat itu. Saat itu Soo Hwa benar-benar selalu mengikuti Hyukjae. Dia begitu ketakutan jika ada yang merebut Hyukjae darinya, dan itu berlebihan untuk Hyukjae.
Hyukjae yang sekarang sudah membaringkan tubuhnya di samping Soo Hwa pun terdiam menatap wajah Soo Hwa.
"Eungh.. Oppa? Kau sudah pulang?"
Hyukjae sedikit tersentak saat dia mendengar suara Soo Hwa, namun dia langsung tersenyum dan mengusap kepala Soo Hwa.
"Kau terbangun, hm?"
Soo Hwa tersenyum dan mengangguk, "Jam berapa ini, Oppa?"
"Jam 3 pagi. Tidurlah lagi." Jawab Hyukjae.
Soo Hwa menantap wajah Hyukjae yang terlihat sedikit tidak tenang, "Waeyo, Oppa? Ada masalah? Ah, apa jangan-jangan kau pulang karena tau aku sakit ya?"
"Sudah berapa lama menyembunyikannya, hm?" Tanya Hyukjae to the point.
"Hmm?" Soo Hwa bingung dengan pertanyaan Hyukjae.
"Sayang, dengar. Aku mencintaimu. Kau tau itu. Aku memang tidak suka saat kau cemburuan berlebihan padaku, aku senang kau berubah, tapi aku tidak senang jika kau menutupi apa yang kau rasakan dariku." Jelas Hyukjae mencoba untuk tenang.
"Kau tau ya.." gumam Soo Hwa.
"Bagus jika kau mencoba untuk berubah, tapi bukan seperti ini yang aku mau." Tambah Hyukjae memelan sambil merengkuh wajah Soo Hwa.
Soo Hwa menundukkan kepalanya. Dia tau jika Hyukjae tau, seperti inilah reaksi yang diberikannya.
"Kau mengerti kan maksudku?"
Soo Hwa mengangguk pelan, "Maafkan aku, Oppa." Bisiknya.
Hyukjae tersenyum dan memeluk Soo Hwa dengan erat.
"Jangan anggap perkataanku tadi sebagai rasa marahku, hm? Aku hanya ingin mengingatkanmu. Jadilah dirimu sendiri, Sayang." Bisik Hyukjar dibarengi dengan ciuman hangat yang didaratkannya di puncak kepala Soo Hwa.
Soo Hwa hanya bisa mengangguk dan mengeratkan pelukannya dengan Hyukjae.
