#22 I'm Sorry, Soo Hwa

485 37 2
                                    

Seselesainya Super Show 7 di Taipei, Hyukjae langsung buru-buru memesan tiket penerbangan paling awal bersama dengan Yesung. Konser berjalan lancar, tidak ada kekurangan yang Hyukjae buat. Dia melakukan semuanya dengan baik seperti biasanya.

"Ya ya ya!! Aku tau kau buru-buru, tapi kau harus tenang." Ucap Lee Teuk yang melihat kekacauan yang dibuat Hyukjae.

"Aku benar-benar sudah tidak tenang, Hyung. Jika ada barangku yang tertinggal, tolong bawakan ya." Jawab Hyukjae.

"Hmm, arra. Kau hati-hatilah. Sampaikan salam kami untuk Soo Hwa, hm? Kami akan mengambil penerbangan selanjutnya." Ucap Lee Teuk lagi.

"Hm, kalau begitu aku pergi. Kajja, Hyung." Tutup Hyukjae yang langsung menepuk pundak Yesung.

**

Plane

Sudah dalam hitungan puluhan menit pesawat yang ditumpangi Hyukjae dan Yesung terbang. Tidak satu kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya bisa meremas jemari mereka dan menghembuskan napas kasar mereka karena tidak bisa tenang memikirkan Soo Hwa.

Walaupun sudah berhasil mendengarkan suara Soo Hwa setelah dia sadar, tetap saja mereka belum bisa tenang karena belum melihat kondisi Soo Hwa secara langsung.

Kecelakaan karena sasaeng fans memang terdengar sangat mengerikan bagi mereka semua. Bahkan dia berhasil melukai orang yang disayangi yang dia panggil sebagai idolanya.

Hyukjae mulai melirik ke sampingnya, tempat Yesung duduk.

"Kau baik-baik saja, Hyung?" Tanya Hyukjae membuka percakapan mereka.

Yesung melirik sejenak dan mengangguk pelan, "Eo." Elaknya.

"Kau tidak perlu khawatir, Hyung. Soo Hwa baik-baik saja." Ucap Hyukjae.

"Ck.. kau mencoba menenangkanku padahal kau sendiri juga lebih khawatir padanya, huh?" Ejek Yesung.

Hyukjae hanya menyengir canggung pada Yesung, "Eung... Iya, Hyung."

**

Hospital

"Pesawat awal? Kenapa belum sampai juga?" Tanya Soo Hwa.

"Tunggu aja, Eonnie. Sebentar lagi pasti mereka.... Sampai." Jawab Seul Hee yang sedikit tertahan saat melihat pintu ruang rawat Soo Hwa terbuka dan menampilkan Hyukjae dan juga Yesung, lengkap dengan wajah tegang mereka.

"Oppa..."

"Ck. Anak nakal ini." Keluh Yesung yang menjadi orang pertama yang memeluk Soo Hwa, sedangkan Hyukjae masih berdiri di samping Seul Hee dan mengusap pundak Seul Hee.

Tangan Yesung terangkat untuk mengusap kepala Soo Hwa, dan berbicara dengan suara pelan dan lembutnya, "Pasti sakit sekali, hm?"

Soo Hwa mengangguk dan air matanya langsung terjatuh, bahkan saat Yesung dan Hyukjae datang air matanya sudah mengalir deras.

"Sudah makan?" Tanya Yesung lagi.

Soo Hwa mengangguk, "Oppa, sudah makan?"

Yesung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Mungkin setelah ini."

Tangannya terangkat lagi untuk menghapus air mata Soo Hwa, "Sudah jangan menangis lagi, itu akan membuat kepalamu tambah pusing."

Soo Hwa hanya mencoba untuk tersenyum. Lalu matanya melirik ke arah Hyukjae, yang juga diikuti oleh Yesung.

"Ahiya, Seul Hee-ya. Aku belum makan. Temani aku mencari makanan, hm?" Ajak Yesung.

"Ah ne, Oppa. Ayo." Setuju Seul Hee yang mengerti arti ajakan Yesung.

"Kau juga belum makan kan? Biar kubelikan dulu." Ucap Yesung saat dia melewati Hyukjae.

"Ne. Gomawo, Hyung." Jawab Hyukjae.

Yesung dan Seul Hee pun meninggalkan ruang rawat Soo Hwa untuk membiarkan mereka berdua di dalam.

Hyukjae duduk di pinggir tempat tidur Soo Hwa dan meraih tangan Soo Hwa.

"Maaf, Oppa." Ucap Soo Hwa.

"Kenapa kau yang minta maaf? Harusnya aku yang mengatakan itu, Sayang. Orang itu melukaimu karena aku." Jawab Hyukjae.

Soo Hwa hanya menatap kedua mata Hyukjae setelah dia menggelengkan kepalanya.

"Seul Hee bilang banyak memar di punggungmu. Apa saja yang dilakukan orang itu?" Tanya Hyukjae.

"Yang aku ingat dia melemparkan sesuatu yang keras ke kepalaku, sepertinya kaleng minuman yang masih berisi. Lalu dia langsung mendekatiku dan memukul kepalaku lagi, menamparku dan menarik rambutku. Lalu dia berteriak padaku sebelum dia kembali memukuliku sampai aku tidak sadarkan diri, jadi aku tidak tau kapan dia melukai punggungku." Jawab Soo Hwa panjang lebar.

"Apa yang diteriakkannya padamu?" Tanya Hyukjae.

Soo Hwa merasa sedikit ragu untuk menjawabnya, karena mungkin Hyukjae pun akan sedih untuk mendengarnya.

"Apa yang dikatakannya, Sayang?" Ulang Hyukjae.

"Dia menyuruhku untuk meninggalkanmu dan mengataiku... wanita murahan." Jawab Soo Hwa yang memelankan suaranya di kalimat akhirnya.

Raut wajah Hyukjae pun berubah, dia terlihat begitu sedih dan sakit saat Soo Hwa memberitahunya apa yang dikatakan orang itu pada Soo Hwa.

"Mianhae." Lirih Hyukjae.

"Aniya... Ini bukan salahmu, Oppa." Jawab Soo Hwa yang mengeratkan genggaman tangannya pada Hyukjae.

"

Kau harusnya masih ada dalam pengawasanku, tapi aku sendiri tidak bisa menjagamu secara penuh. Maafkan aku, Sayang." Lanjut Hyukjae yang masih dengan raut wajah yang sama.

"Oppa... Kita kan sudah pernah membahas itu. Ya... walaupun memang aku membutuhkanmu setiap saat, tapi kan memang nyatanya aku sudah menerima semuanya, tentang pekerjaanmu. Ini kan kecelakaan, Oppa. Salahku juga yang terlalu berani pulang telat, dan sendirian." Jelas Soo Hwa.

Hyukjae hanya bisa terdiam menatap Soo Hwa, tidak tau apa yang harus dibalasnya, dan juga terlalu terpukau dengan jawaban Soo Hwa.

Soo Hwa mengangkat tangannya untuk merengkuh wajah Hyukjae.

"Bukan salahmu, Hyukjae-nim." Bisiknya.

Hyukjae tertawa pelan dan mengangguk. Panggilan itu selalu lucu di telinganya. Lalu ditariknya tubuh Soo Hwa ke dalam pelukannya. Tidak ada lagi yang ingin dikatakannya. Hanya ingin memeluk Soo Hwa saja.

Daily Love [혁재❤수화]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang