_Soo Hwa POV_
Hari ini Hyukjae Oppa sedang tidak ada schedule. Setelah bangun tidur dan menyantap sarapannya tadi, seperti biasa Hyukjae Oppa pasti berbaring di sofa ruang TV kami dan sesekali memainkan ponselnya seperti yang dilakukannya sekarang.
Sejak beberapa hari ini, aku ingin sekali membahas sesuatu dengannya. Tapi kuurungkan niatku karena melihat jadwalnya yang cukup padat setelah comeback kemarin. Aku tidak ingin menambah bebannya.
Sudah sekitar 2 bulan aku mencoba untuk menjadi guru di tempat kursus, tapi sepertinya aku tidak menemukan kenyamanan lagi di sana. Semangat mengajarku hanya bertahan kurang lebih 1 bulan.
Hyukjae Oppa terlihat santai sekarang, mungkin sekarang waktu yang tepat untuk menceritakan masalahku ini dengannya.
Dengan langkah pelan aku mendekati Hyukjae Oppa sampai aku benar-benar duduk di sofa kami. Sofa ini tidak terlalu besar, tapi karena ukuran tubuh kami tidak juga terlalu besar, jadi sofa ini muat sekali untukku dan Hyukjae Oppa. Bahkan kami sering tertidur juga di sini.
Posisiku berada di samping pinggangnya, sedikit membelakanginya. Bisa kurasakan tangannya yang melingkar di perutku dan sesekali tangannya itu mengusap perutku. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya, kulirik dia yang masih sibuk memainkan ponselnya.
"Oppa." Panggilku setelah menarik napasku untuk mencoba tenang.
"Eung?"
"Kau sibuk?" Tanyaku.
"Ani. Waeyo?" Balasnya.
"A-aku mau bicara." Takutku.
"Ada apa?" Tanyanya yang kini bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk di sampingku.
"Kau tau kan ini sudah sekitar 2 bulan sejak aku bekerja?" Tanyaku.
Bisa kulihat Hyukjae Oppa memberikanku anggukan dan terus menatapku.
"I-itu... Belakangan ini... aku merasa jika sepertinya aku tidak ingin melanjutkannya lagi." Jelasku.
"Eo? Kenapa?" Tanyanya yang terlihat terkejut.
"Molla. Tiba-tiba saja aku tidak lagi nyaman dengan apa yang kukerjakan. Aku kira ini tidak mudah untukku, Oppa." Rajukku.
Hyukjae Oppa tersenyum dan mengusap kepalaku, "Jadi kau ingin berhenti, hm?" Tanyanya.
Aku mengangguk, "Sepertinya begitu, Oppa."
Hyukjae Oppa tersenyum lagi, "Kalau kau yakin ya ikuti saja kata hatimu, Sayang. Kan aku juga sudah bilang, tidak ada salahnya jika kau ingin mencoba. Kau sudah mencobanya kan? 2 bulan itu waktu yang cukup kurasa untukmu mempertimbangkannya." Balasnya.
"Kau juga bilang kan jika kau bingung mengisi waktumu karena sudah selesai kuliah. Jika kegiatanmu yang sekarang tidak lagi membuatmu senang, kau bisa cari lagi yang lain." Lanjutnya.
"Aah, begitu ya." Lenguhku.
"Eung. Begitu." Balasnya lagi.
"Baiklah. Gomawo, Oppa." Tuturku yang langsung menjatuhkan wajahku di pundaknya.
Kudengar kekehan dari Hyukjae Oppa sebelum dia memelukku.
"Jadi ini yang ingin kau katakan sampai tidak bisa tidur dengan tenang semalam? Dan juga menatapku tak jelas dari tadi pagi?" Tanyanya.
"Eung. Kau menyadarinya ya?" Bisikku lemas.
"Tentu saja. Kau ini hidup bersamaku bukan 1 hari atau 2 hari saja, Sayang. Aku sangat mengetahui bagaimana dirimu." Balasnya.
Aku hanya bisa terdiam dan tambah mengeratkan pelukan kami. Hidup bersamanya benar-benar sudah cukup untukku. Kadang kesempurnaannya seperti ini yang sering membuatku takut jika aku belum juga pantas dengannya. Tapi, sesering apapun aku berpikiran negatif itu, sebanyak itu juga dia selalu membuatku membuang segala pikiran negatifku itu dari kepalaku.
_Soo Hwa POV End_