Prolog

3.5K 150 99
                                    

"Yaaaaaaa!"

"Maju lo, bangsaaaaaat!"

"Jo, bantu sini!"

Teriakan saling sahut penuh semangat menggema ke seluruh penjuru kolong jembatan tempat kami tawuran. Kali ini kami melawan SMAN 78 yang 2 hari sebelumnya telah memukuli Abdi, anggota geng kami.

Namaku.. Ah, tunggu, ya?! Aku harus menyelesaikan perang ini dulu.

"Mau lari kemana lagi, lu?!" ucapku pada salah satu musuh kami yg sudah terpojok. Cukup capek juga aku ngejar dia sampe ke sini.

Karena dia sibuk ketakutan dan gak menggubris omonganku, aku langsung memukulinya membabi buta.

"Ampuuun.. Ampuuunnn, Ra.." ucapnya samar samar terdengar olehku.

"Ha? Apa lu bilang?" Aku meninju wajahnya, "Ngomong yang jelas, njir, biar gue denger!"

Padahal, semakin aku pukul, ni orang semakin gak bisa ngomong dengan jelas. Tapi, aku tetep mukulin dia. Hobi.

"Ampun Kira."

Sial. Kenapa si kampret ini nyebutin namaku? Padahal aku mau perkenalan diri sama kalian nanti, makanya aku masih merahasiakan namaku. Kenapa dia merusak rencanaku? Kubuat kapok kau sekarang!

"Aaarrrrrggghhh.. Kenapa lu sebutin nama gue, bangsat?!"

Bukh daghhh dughhh

Aku memukulinya membabi buta bergantian dari wajah, perut, dan ulu hati.

Yudha yg kasihan melihat orang yg aku pukul ini menahan tanganku.

"Cukup, sayang," ucapnya menatap mataku.

Karena aku sayang Yudha, ya, aku menurut saja.

Dengan berakhirnya acara aku memukuli manusia yang tak mau disebutkan namanya (padahal karena aku gak tau namanya), geng kami resmi memenangkan tawuran dan kami pun kembali ke markas.

Tak lupa aku meminta maaf kepada orang tadi. Aku sadar, aku keterlaluan tadi. Sekalian, ngajak dia kenalan. Lumayan, nambah jumlah teman.

*****

Oke, saatnya perkenalan.

Nama lapanganku sudah disebutkan tadi sama si Andi (akhirnya tau nama orang tadi), sekarang aku kasih tau nama lengkapku.

Akira Salsabila Abimanyu.

Orang tuaku memanggilku Salsa. Tapi, teman sekolah dan gengku biasanya memanggilku Akira atau Kira. Aku siswa baru di SMAN 48 Jakarta (Sumpah, bukan sekolahnya JKT 48, kok).

Aku kelas 1. Aku di sekolah ini baru 3 minggu. Sebelumnya, aku bersekolah di SMAN 1 Bandung. Tapi, baru aja satu bulan bersekolah, aku di DO karena memukul anak kepala sekolah. Itu karena anak kepala sekolahnya yang cari masalah sama aku.

Di Bandung, aku masuk geng anak-anak nakal yg doyan tawuran. Dan, geng kami sering ke jakarta buat nongkrong atau bantuin geng SMAN 48 (sekolahku sekarang) kalau ada penyerangan.

Mari kita simpulkan kalau aku memutuskan untuk pindah ke sekolah ini karena gengnya sudah akrab denganku. Bahkan, sekarang aku sudah menjabat sebagai panglima perang di geng ini.

Kenapa? Cewek gak boleh megang jabatan bagus di geng sekolah? Lu pada kagak pernah tau emansipasi wanita, ya?!

Walaupun punya tatapan maut dan kelakuan kayak pemain smackdown (baca:smekdon), aku punya pacar.

Yudha, ketua geng sekolah kami adalah pacarku. Aku baru dua minggu berpacaran dengan dia. Ya, dia ngajak jadian pas awal-awal aku masuk ke sekolah ini. Kami memang sudah sering ngobrol sebelum ini. Dan, dia juga sudah lama terang-terangan ngedeketin aku.

Jangan pernah mikir kalau dia nembak aku pake ngasih bunga. Itu salah besar. Dia ngasih knalpot racing. So sweet, kan? Aku suka banget adegan itu.

Di depan semua anggota geng, dia ngasi knalpot racing dan bilang "Would you be mine?"

Pertanyaannya langsung kutanggapi dengan senyuman dan anggukan seraya bilang "Yes, Boss."

Kurasa cukup ya, perkenalannya. Hari ini aku lelah sekali. Aku butuh istirahat.

Nah, selagi aku istirahat, kalian silahkan tinggalin vote dan comment. Kalo enggak, aku sleding kepala kalian satu-satu.

-----------------------ZedHa-------------------------

Welcome di cerita keduaku. Seneng sekali rasanya bisa nulis cerita ini. Oh ya, ini cerita gak seperti cerita pertamaku. Karena cerita ini normal, tidak seperti cerita pertamaku yg bernuansa GxG.

See ya!

RELATIONSICK ✔ (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang