Dua Puluh Tiga

517 19 0
                                    

AUTHOR'S POV

"Lu salah!" ucap Jono, "Kira juga salah." lanjutnya.

Yudha hanya tersenyum kecut.

"Lu ninggalin Kira. Oke, itu bukan kemauan lu. Tapi, lu janji buat ngabarin dia, dan malah gak lu lakuin," jelas Jono lagi.

Yudha mengacak rambutnya, "Gak tau, gua pusing," ucapnya.

Abdi menepuk pundak Yudha, bermaksud untuk menenangkannya. Abdi lalu duduk disebelah Yudha, "Gua ngerti keadaan lu, lu pasti berusaha buat ngabarin, cuma sayangnya gagal.", Abdi diam sebentar, "Tapi lu harus ngerti Kira juga. Keadaan dia lagi terpuruk, dia harus masuk ke pesantren yg bahkan kita semua baru tau ada. Lu gak ada. Terus Gaza dateng, wajar kan, dia punya rasa sama Gaza?"

Yudha terdiam, ia marah mendengar nama Gaza sialan itu disebut. Tapi, omongan Abdi ada benarnya juga. Salsa-nya juga pasti gak mau ini semua terjadi. Tapi, karena dia sedang butuh pegangan, dan Gaza memberikan itu, pasti dia akan nyaman.

Yudha lupa kalau dia juga berperan membuat Kira dekat dengan Gaza. Kalau saja Yudha selalu ngasih kabar, apapun caranya, pasti Kira tidak melirik ke yg lain. Memang bangsat sih, Kira selingkuh begitu. Tapi Yudha juga bangsat karena ninggalin Kira tanpa kabar.

"Makasih Di," ucapnya lalu melangkahkan kaki menjauh.

"Eh, mau kemana lu?" teriak Jono. Mereka kan belum selesai bicara.

"Woy setan! Masih belum selesai ini, rapatnya!" Joni ikutan teriak.

Yudha yg baru mengingat kalau ia harus mengambil keputusan kembali lagi setelah ia sudah sampai depan rumah makan tempat mereka nongkrong.

Yudha berjalan kembali mendekat ke arah teman-temannya sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya.

"Maen kabur aja si bangsat," protes Rey.

Mereka pun kembali membicarakan permasalahan tadi. Mereka saling beradu argumen, untuk mencapai mufakat. Hal ini sudah biasa bagi mereka. Setiap ada permasalahan, semua anggota akan berkumpul untuk membicarakan solusi apa yg tepat untuk menyelesaikannya.

Abdi, Jojo Bersaudara, dan banyak anggota lainnya setuju dengan pendapat Yudha. Sisanya masih mencari opsi lain.

"Kayaknya emang lebih banyak negatifnya kalau kita turun sekarang. Lu dan Kira masih di sini, ini juga pengalaman pertama, dan, waktunya gak cocok sama ujian praktek olahraga kita," Rey berpendapat.

Anggota lain manggut-manggut mengiyakan pendapat Rey tadi.

"Kalau gitu, kita minta maaf sama Arya, karena gak bisa bantu," ucap Yudha.

"Oke, ntar gua ngomong sama dia,"

*****

"Aku mau bersaing secara sehat sama Yudha." ucap Gaza, "Dia kan pacar kamu, dan aku gak mau jadi pacarmu. Aku bakal ajak Yudha saingan buat jadi suami kamu," jelasnya lagi.

Untung Kira sekarang tidak sedang minum, kalau iya, pasti wajah Gaza sudah basah semua terkena semburan dari Kira yg kaget mendengar omongan Gaza. Sungguh, Kira pikir Gaza sudah membencinya, dan gak mau kenal Kira lagi. Tapi, ternyata Gaza masih mau berjuang buat dapetin Kira. Gaza ini memang gila, ya?!

"Are you serious right now?" tanya Kira masih dengan wajah kaget.

Gaza mengangguk, "Apa perlu aku ke rumah kamu sekarang buat minta kamu ke orangtuamu supaya kamu tau perasaanku gak sebercanda itu?"

RELATIONSICK ✔ (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang