Empat

995 51 18
                                    

AUTHOR'S POV

Yudha masuk ke markas dengan wajah cerah.

"Komuknya bahagia banget, boss,"

"Gimana gak bahagia, Rey, tadi kan dia di-support istrinya," saut yg lain.

"Bacot!" balas Yudha sambil tersenyum. Dia masih bahagia karena saat tanding basket tadi, Kira duduk paling depan untuk mendukungnya, dan memberi dia minum.

Kira yg melihat lelakinya begitu bahagia ikut tersenyum.

Yudha menghampiri Kira yg tengah duduk di sofa, "Aku capek." katanya sambil menyenderkan kepalanya di sandaran sofa.

"Iya, kamu keringetan banget. Mandi sana!"

"Mandiin, Ra.."

"Najis!" saut Kira dan seluruh masyarakat yg ada di markas.

*****

AKIRA'S POV

"Wih.. Wanginya yg udah mandi.."

Yudha mengangguk tersenyum, "Eh, jalan, yuk?!" Yudha menatapku.

"Em.. Pergi nge-date lah tu berdua," sambung Rey.

"Biarin aja. Timbang pacaran disini, ntar markas digrebek BK," Jono ikut-ikutan.

Yudha memperlihatkan jari tengahnya ke arah dua orang yg mengomentari kami, "Salsa, ayok?!" katanya lagi.

"Mau kemana?"

"Ke ujung dunia."

"Alaaaaay!" ucap JoJo bersaudara, Rey, dan Abdi bersamaan.

*****

Setelah berhasil lolos dari si kampret-kampret itu, kami pun jalan-jalan. Aku dibonceng menggunakan motornya Yudha. Ini pertama kalinya aku sama dia berboncengan. Biasanya kami naik motor masing-masing. Tapi tadi pagi Yudha maksa aku buat gak bawa motor, supaya dia bisa jemput dan nganter pulang. Katanya, itu jadi hadiah dari kerja kerasnya dipertandingan tadi.

Dan.. Kami keluar masih jam sekolah gini bukannya bolos. Memang boleh pulang, kok. Soalnya di sekolah kan lagi ada acara.

"Yu?"

"Iya, sayang?"

"Kita mau kemana?"

"Kan udah aku bilang, ke ujung dunia,"

"Ih.. Alay! Seriusan, bambang!"

"Ke rumah kamu, minta restu orang tuamu,"

"Bacot sia anying!"

Ngapain dia minta restu orangtuaku, coba?! Orang dari awal pacaran, orangtuaku sudah tau Yudha, dan ngebolehin aku pacaran sama Yudha.

"Beneran ini, ke rumah kamu. Aku pengen ketemu Ibu sama Ayah,"

Aku ber-mmm ria mengiyakan dia.

"Salsa.."

"Emm?"

"Itu pohon," katanya sambil menunjuk pohon di pinggir jalan.

Aneh, tapi lucu.

"Kalau itu apa?" Aku menunjuk penjual bakso di pinggir jalan.

RELATIONSICK ✔ (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang