Jangan lupa vote dan folow nya.Jika masih ada typo yang tertinggal tolong di maafkan..
Naruto mengerjapkan matanya, yang terasa perih karna silaunya sinar mentari.
Dia menyipitkan matanya, tubuhnya terasa sangat pegal, Naruto terkejut bukan main saat ia terbangun di hutan yang tak ia kenali sama sekali.
"Perasaan kemarin tidur di kamar, tapi ini di mana? "Pikir Naruto sambil bangkit dari tidurannya.
Dia melihat ke sekeliling, dan ia merasa familiar dengan hutan yang ia lihat sekarang.
Dia berusaha mengingat- ngingatnya, namun tak sedikitpun ia ingat, jadi ia memutuskan untuk mencari orang buat bertanya,di mana sekarang ia berada.
Ia berdiri, dan segera membersihkan bokongnya dari kotoran daun-daun Yang sudah kering dan mulai melangkahkan kakiknya.
Setelah beberapa menit ia berjalan, Naruto bertemu dengan dua laki -laki berjubah awan merah.
Naruto mengingat sesuatu , kenapa kedua laki -laki yang di hadapannya ini, mirip dari dua tokoh kartun yang sering ia baca di komiknya.
"Aku sudah gila "gumam Naruto .
"Mana mungkin itu mereka, mungkin cuman cosplay. "Gerutu Naruto, sambil geleng-geleng kepala .
Lalu ia seera berjalan menjauh dari mereka.
Tapi baru beberapa langkah dia berajalan, ke dua laki -laki tersebut sudah berada di hadapa nya lagi,layaknya orang yang memiliki kemampuan dapat berpindah tempat sesuia ke inginannya, dan yang membuat nafasnya tercekat, adalah sepasang mata berwarna merah alias saringgan menatap nya tajam.
"Apa kamu seorang mata mata. "tanya laki- laki yang wajahnya mirip ikan hiu.
"Mata mata, gila aku bukan mata- mata. ''jawab Naruto galak.
"Terus kenapa kau di sini ?" Tanya laki laki itu lagi.
Naruto tanpak berpikir ia tak mungkin menceritakannya pada kedua orang ini. Ia harus bisa menjaga identitasnya.
"Aku tidak tahu, maaf saja aku harus pergi dan mencari jalan pulang.''jawab Naruto tenang padahal dalam hati sudahh deg- degan dan beberapa kali merapalkan do'a.
Naruto sudah sangat yakin kalau dua laki- laki ini adalah anggota akatsuki, yang menjadi buronan seluruh ninja di dunianya, ia juga tidak tahu kenapa ia bisa sampai di sini, itu semua masih jadi misteri
"Pulang, mimpi saja kamu Nona "ujar wajah laki-laki sangar tersebut.
"Sudahlah dia sepertinya rakyat biasa, ayo pergi kisame. "ajak laki l-aki berkuncir satu sambil tak lepas menatap Naruto dengan mata saringgannya.
Naruto menghela nafas bahagia, kala mereka berdua pergi, ia harus secepat nya menemukan desa.
Naruto terus berlari, tidak peduli dengan kakinya yang mulai kebas.
Tanpa ia sadari sosok itachi mperhatikan nya, melalui gagaknya yang terus mengikutinya.
"Hn. Sebenarnya kau siapa? "
Naruto diam sebentar untuk menetralkan jantung nya, nafas nya pun ter- engah- engah ia lelah sangat-sangat lelah sampai.Tiba tiba pandangannya mengabur, dan seterus nya hanya ada kegelapan yang menemaninya.
Sesosok gadis berambut pirang, masih setia memejamkan matanya, beberapa orang yg ada di ruangan tersebut masih setia menunggunya.
'' bagaimana ke adaan nya Nona Tsunade "tanya laki- laki berambut perak, pada wanita yang di panggil Tsunade tersebut.
"Dia tidak apa- apa mungkin dia hanya kelelahan, terlihat dari cakra nya yang tidak kacau" jawab tsunade.
Tak lama sakura melihat pergerakan tangan, dari gadis berambut pirang, tersebut.
*Naru panggilan untuk femnaru dan uzumaki Naruto pangilan untuk male Naruto .
Naru mengerjapkan mata nya samar- samar dia dapat mendengar.
"Kau sudah sadar"
Naru hanya menyipitkan matanya, tak lama ia membelakan matanya , kala melihat para pemain anime yang sering ia tonton ada di hadapanya.
"Astaga naga. "teriaknya yang langsung duduk dari tidur nya, membuat yang lainnya terlonjak.
"Ini di mana. "tanya Naru linglung.
"Desa Konoha. "jawab sang Hokage ke lima, aka Nona Tsunade .
Naru terdiam begitupun yang lainnya, sampai Hokage kelima memecah keheningan di antara mereka.
"Tim tujuh untuk sementara waktu awasi dia, sampai tim intograsi datang menjemputnya, "ujar Nona Tsunade membuat Naru protes.
"Kenapa saya harus di awasi, saya bukan orang jahat, "ujarnya tak terima.
Tim tujuh dan nona tsunade , memandang Naru .
"Ada sesuatu dalam tubuhmu, yang tak bisa saya jelas kan saat ini. "jawab Tsunade , yang tentunya membuat Naru kaget.
"Hah, apa itu? "