Nyengir penuh dosa, untuk yang minta squel.
Itachi terdiam dengan kedua tangannya menggendong putra kembarnya, ia kini sudah di rumah Zhang Yixing, kaka mendiang Istrinya.
Yixing sendiri bersama Sora dan yesung tak percaya, jika Naruto pergi begitu cepatnya.
"Aku meminta mu dan anak anak mu, tinggal di sini, dan membantuku menjalankan perusahaan , milik Istri mu"
Itachi hanya mengiyakan. Untung nya ia termasuk genius, ketika mempelajari kehidupan di dunia mendiang Istrinya.
Itachi menatap kedua putranya yang tengah tertidur dengan memakan jempolnya.
Bayangan bayangan mendiang istrinya, membuat Itachi sesak. Ia benar benar tak tahan lagi, air matanya turun dari pipinya yang terlihat lebih tirus.
Dia memukuli dadanya yang terasa sesak.
"Kenapa kau begitu cepat meninggalkan aku"gumam nya.
*****
Namikaze Naruto, putri sulung Namikaze Minato dan Namikaze Khusina , hanya menatap cemberut pada ayah dan ibunya itu.
"Ayolah tousan, kenapa harus ke korea sih pindahnya" ujar Naruto, dengan cemberut.
"Mau gimana lagi, tousan pindah tugas kesana"?
"Sudahlah neesan, gak usah banyak tingkah. Bilang saja suka, karna akan ke temu boyband ganteng ganteng itu" ujar Menma dengan seringainya.
"Tidak ada yang lebih ganteng, keculi Uciha Itachi " jawab Naruto.
"Masih saja, dia itu khayalan. Dan kau itu nyata, mana bisa bersatu" ujar Menma, dengan nada mengejeknya.
"Ya mudah mudahan aja, ada ke ajaiban'"
"Tak" Menma menjitak cantik, kepala kakanya.
"Dasar adik kurang ajar"
"Dasar neesan kurang belaian " balas Menma.
Khusina langsung bertindak, dia ngejewer telinga kedua anak anaknya.
"Kaasan "rengek keduanya.
"Berhenti bertengkar, cepat bereskan barang barang kalian"
"Baik kaasan"jawab keduanya.
Minato hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan dari si kembar tapi beda itu.
Keluarga Namikaze akhirnya sampai di korea, setelah menempuh perjalanan dua jam dari jepang melalui pesawat.
Naruto, memandang kagum negara dengab sejuta ke indahan di dalamnya.
Iya tertegun ternyata korea lebih indah dari perkiraanya.
Tak lama mobil sewaan sanga tousan , sudah ada di depan bandara. Keluarga Namikaze segera memasukan barang barang nya.
"Pak, tolong antarkan saya ke alamat ini" ujar Minato pada sang supir dengan bahasa korea yang pasih.
Meskipun mereka bukan dari keluarga kaya raya, tapi ayahnya termasuk orang Genius sehingga sang pemilik kantor, mempercayainya untuk mengurus cabang perusahaan nya yang berada di korea.
Selama di perjalanan, Naruto memperhatikan jalanan seoul, yang secara langsung di suguhi pemandangan gedung gedung tinggi berjajaran, beserta bunga sakura yang mulai bermekaran, karna saat ini memasuki awal musim semi.
'Musim semi yah' batin Naruto.
Musim semi ini, adalah awal dari perpisahannya dengan sang kekasih yang harus pergi menghadap tuhan terlebih dulu, meninggalkannya dan kenangan mereka.
Tak lama, sampailah mereka di rumah baru mereka.
Naruto di suruh sang Kaasan untuk belanja, dengan berbekal goegle map.
Tak lama, sampailah dia di mini market yang tak jauh dari rumah barunya.
Naruto segera mengambil troli, dan membeli bahan bahan masakannya.
Namun ketika dia sedang memilih sayuran. Tiba tiba ada dua balita kembar menarik pakaiannya sambil berkata.
"Kaasan "beo keduanya.
Naruto, yang sejatinya adalah penyuka anak anak. Dia segera mensejajarkan tubuhnya dengan ke dua balita kembar itu.
"Dimana Kaasan kalian hm"
"Kaacaaan hm" ujar keduanya sambil mengemut jempolnya.Naruto tertawa dan mengecup pipi tembem keduanya.
"Ok, ayo kita cari Kaasanmu"
Tapi tiba tiba suara baritone seseorang menghentikan langkah Naruto.
"Kalian jangan kabur dari tousan"ucap laki laki dewasa yang membuat Naruto mematung, laki laki itu tampan sekali meskipun sudah ber 'ekor' dua.
'Sadar Naruto, ia sudah punya istri dan anak ' batin Naruto, sambil menatap kepergian dua bocah, yang menarik perhatianya, bersama sang ayah yang tak kalah tampan dari keduanya.
Naruto melanjutkan pekerjaanya, tanpa menyadari laki laki dewasa itu menatapnya dalam diam.
Itachi, begitu syok.putra kembarnya menghilang saat ini ia tengah belanja di mini market.
Setelah mencari ke beberapa sudut, ia membelalakan matanya, ketika melihat seorang gadis yang begitu mirip dengan mendiang istrinya.
Iya menghampiri kedua putranya.
"Kalian jangan kabur dari Tousan"ucap Itachi, sambil menggendong keduanya, dan menaikannya pada troli belanjaan.
Iya tahu, sangat tahu. Gadis itu memandang nya penuh kagum, ia meliriknya sekilas, setelah gadis itu kembali dengan belanjaanya.
Naruto berpikir. Laki laki itu terasa familiar, apa lagi saat melihat dua garis di dekat pipinya.
Naruto menggelengkan kepalanya, tidak mungkin kan kalau idolanya itu keluar dari komik. Tapi kalau kenyataan, ah senangnya.
Naruto, melangkahkan kakinya dengan ringan hingga tak menyadari ada sesosok manusia menatapnya dari balik stir mobil.
'Sebenarnya siapa kau"?