Malam begitu pekat, hanya sang rembulan yang menampakan diri namun tak begitu terang sebab awan gelap menghalangi, Audrey terdiam menikmati hawa dingin malam, kesiur angin mulai menyambut membuat rambutnya agak terbawa arah angin.
"Mau masuk Drey?, lebih baik kita bicara didalam", ucap Ian tiba-tiba muncul disampingnya.
Audrey menatap Ian dan menggeleng, ia menolak untuk masuk kedalam sebab suasana di luar lebih mendukung suasananya. Ian mengerti akan perasaan Audrey saat ini tengah bimbang dengan keberadaan sahabatnya.
"Tapi aku ambilin jaket ya, biar kamu ngga kedinginan", ucap Ian.
Saat Ian hendak berbalik dan melangkah pergi, Audrey langsung menghentikannya cukup lama ia disini biarlah hawa dingin menusuk kulit yang ia inginkan hanylah sebuah jawaban atas pertanyaanya selama ini.
"Ngga usah Yan, aku cuman mau tau tentang keberadaan Kayla", ucap Audrey.
Ian menghembuskan nafas dan kembali duduk di samping Audrey, lengang sesaat dengan pikiran masing-masing, Ian bingung harus menjelaskan bagaimana kepada Audrey tentang Kayla tetapi disisi lain Audrey terus mendesaknya.
"Ayo Yan dimana Kayla?, kamu tau dia kan Yan", tanya Audrey.
Ian menghela nafas perlahan dan siap untuk menceritakan walaupun tak detail.
"Ya, aku tau Kayla, Kayla Raini. Seorang gadis kutu buku sepupu dari Liam dan dia salah seorang teman gelap", ucap Ian dengan putaran bayangan Kayla di benaknya.
"Teman gelap?", tanya Audrey.
"Iya, kan kamu tau aku anggota GX yang suka sekali menindas, membully dan seenak sendiri. Kebebasan tanpa aturan adalah prinsip GX", jawab Ian.
Audrey menganguk mengerti, Ian memang anggota GX namun ia menentang prinsip itu, Ianpun menjelaskan mengapa Kayla adalah teman gelap itu persis seperti posisi Audrey dulu.
"Lalu dimana Kayla sekarang?"
"Pergi Drey mungkin karena dia udah ngga kuat di bully"
Dari sorot mata Ian terpancar kesedihan dan kemarahan, namun senyuman Ian mengaburkan semuanya.
"Pergi kemana Yan?, kok dia ngga kasih tau aku", ucap Audrey.
Ian tersenyum namun yang ditunjukan adalah senyuman yang dipaksakan seolah ada sesuatu yang Ian tutupi.
"Yan... Kemana, kamu tau?", tanya Audrey.
"Mungkin ada orang yang lebih pantas untuk menceritakan itu Drey", jawab Ian.
"Siapa?, kasih tau aku Yan. Aku pengen ketemu Kayla...", desak Audrey.
"Liam dia yang akan ceritakan", jawab Ian.
Audrey bangkit, "tolong pertemukan aku dengan Liam Yan", ucap Audrey.
"Tapi ini sudah larut Drey, mending besok aja ya, mau hujan juga", jawab Ian.
"Ngga!, aku pengen sekarang Yan", Audrey tak menghiraukan perkataan Ian.
Ian menggaruk tengkuknya yang gatal, dan berdiri mengikuti ucapan Audrey, biarlah Ian yang memberitahu gadis ini tentang sahabatnya.