Hari ini adalah hari dimana Via dan teman-temannya pergi ke gunung Semeru. Gunung yang sejak dulu mereka impikan untuk didaki. Mereka akan berangkat pukul 05 : 00 namun sekarang sudah pukul 04 : 50.
"Ma, aku pergi dulu ya." ujar Via kepada Mamanya
"Mama dimana?" tanya Lorenzo sambil meraih barang bawaan Via beserta tas ransel milik Via
"Dikamar kayaknya." jawab Via dengan santai
"Samperin dulu gih, gak enak pergi gitu aja." jawabnya dengan lembut
"Yaudah gua samperin Mama dulu ya." jawab Via
Via pergi menghampiri Mama namun Mama turun menghampiri Via.
"Perlengkapannya udah lengkap?" tanya Mama dengan tenang
"Udah kok Ma." jawab Via sambil mencium tangan Mama dan diikuti oleh Lorenzo
"Hati-hati dan Lorenzo jaga Via baik-baik." jawab Mama dan langsung pergi kekamarnya
Via dan Lorenzo hanya menatap kepergian Mama.
"Mama masih marah?" tanya Lorenzo
"Menurut lo?" jawab Via dengan cuek
"Udah yuk, yang lain pada nungguin kita tuh diluar." jawab Lorenzo
"Tadi lo jemput mereka dulu?" tanya Via dengan cuek
"Iya..biar gak lama." jawab Lorenzo dengan santai
"Bagus deh biar gak buang-buang waktu juga." jawab Via dan langsung pergi keluar
"Hm." jawab Lorenzo sambil mengikuti langkah Via
Didepan rumah Via, teman-temannya telah menunggunya.
"Wihhh yang boleh ke Semeru nih." ujar Reza
"Bacot lah." jawab Via dengan cuek
"Gua kan ngomongnya biasa aja nyet." jawab Reza
"Ihh...belom berangkat aja udah ribut, ayo lah kita berangkat." jawab Hilwa.
"Ayo Ren, gua duduk di depan bareng lo." jawab Reza sambil merangkul Lorenzo.
"Eittsss...main rangkul aja nih tangan, yang didepan itu nyonya besar bukan lo." jawab Lorenzo dengan santai.
"Si nyonya besar disuruh belakang aja lah." jawab Reza sedikit kesal.
"Nggak lah..dia mah harus deket gua terus." jawabnya dengan santai.
"Ah yaudah lah gua duduk di bangku tengah aja deh di deket Hilwa." jawab Reza sambil membuka pintu mobil.
"Mau banget lo duduk deket gua?" jawab Hilwa dengan santai.
"Iya dong." jawab Reza tanpa dosa.
"Yaudah gua dibelakang sama Hisyam." jawab Eriska dan langsung duduk di bangku belakang diikuti oleh Hisyam.
Lorenzo membukakan pintu mobil untuk Via.
"Ayo nyonya silahkan masuk." ujar Lorenzo sambil tertawa kecil.
"Makasih body guard." jawab Via sambil tertawa.
Saat Via ingin masuk kedalam, Reza langsung mengambil tempat duduk Via.
"Eh lo cewek atau cowok?" tanya Lorenzo dengan sinis.
"Yaelah gua mau didepan Ren, nurut sama gua napa." jawab Reza memaksa.
"Tapi ini..."
"Yaudah gua di belakang sama si Hilwa." jawab Via dengan santai.
"IH REZA!ERISKA YANG GAK PACARAN SAMA HISYAM AJA DUDUK BERDUA, MASA GUA PACAR LO SENDIRI MALAH LO LEBIH MILIH DUDUK DEKAT LORENZO SIH!JANGAN-JANGAN LO GAY YA YANG SUKA SESAMA JENIS!IHH..JIJIK GUA SAMA LO!!" teriakan Hilwa dengan suara cemprengnya membuat mobil menjadi berisik.
"Duh ... Wa, lo berisik banget." ujar Eriska sambil menutup telinganya.
"Iya-iya dah gua duduk bareng lo." jawab Reza sedikit kecewa.
"Nah, ayo sayang duduk deket gua." ujar Lorenzo sambil menarik tangan Via dengan lembut.
"Alay deh." jawab Via kemudian langsung duduk dibangkunya.
"Alay juga lo sayang kan sama gua." jawab Lorenzo dengan percaya diri tingkat tinggi.
"Ehem! Nih mobil kok gak jalan-jalan juga ya ini mobilnya yang mogok atau sopirnya yang mogok ya?" sindir Reza kepada Lorenzo.
"Ah bawel lo." jawab Lorenzo sedikit kesal
Lorenzo langsung masuk kedalam mobilnya.
mengendarainya dengan kecepatan normal. Dari atas, Mama hanya diam dan menatap kepergian putrinya.
"Semoga aja kejadian dulu gak keulang lagi." gumam Mama
*****
"Hai gaes!hari ini gua lagi on the way ke gunung Semeru nih!gunung tertinggi di pulau jawa, nih teman-teman gua gaes, weh say hai dong." ujar Reza yang sedang membuat vlog di handycam miliknya.
"Duh..alay deh lo." ujar Via dengan sinis
"Biarin." jawab Reza dengan cuek
"Semoga aja tuh handycam lo rusak." jawab Lorenzo sambil fokus menyetir
"Bodo amat punya gua ini." jawab Reza tak peduli
"Vi, gua mau kripik dong." ujar Lorenzo kepada Via
"Tapi kan lo lagi nyetir."
"Suapin."
"Udah gede disuapin."
"Cepetan."
Via menyuapi Lorenzo yang sedang menyetir.
"Lo laper?"
"Ya."
"Makan dulu gih, kita berhenti dulu."
"Takut nyampenya kelamaan."
"Ehem!kacang enak nih sambil nonton orang pacaran." cletuk Hilwa
"Tidur lu Wa, biar gak ribet kayak cowok lo." jawab Via dengan datar
"Santai dong." gerutu Hilwa dan langsung membuka ponselnya
"Ris?" ujar Hisyam
"I..iya?" jawab Eriska sedikit ragu
"Lo kenapa?kok kayak khawatir gitu?" Tanya Hisyam dengan nada lembut
"Kematian." jawabnya spontan
"Hah?maksudnya?" jawab Hisyam yang merasa bingung
"Kematian." jawabnya kembali dengan tatapan kosong
"Maksudnya apaan sih?" jawab Hisyam semakin bingung
_________________________________________
PENASARAN SAMA PART SELANJUTNYA?
YUK BACA TERUS "VILLA CEMPAKA" DAN JANGAN LUPA VOTE YA..
OH YA KALAU ADA YANG PERLU DIKOMEN,KOMEN AJA KARENA ITU SANGAT BERGUNA UNTUK SAYA
NB : CERITA INI HANYA DIBUAT OLEH @SYFTRI2001 SELAIN DARI @SYFYRI2001 ITU ADALAH PLAGIAT!
TERIMA KASIH
SALAM,
DESI SYAFITRI
KAMU SEDANG MEMBACA
Villa Cempaka [SELESAI REVISI]
HorrorRencana terkadang tak sesuai dengan kenyataannya. Berniat ingin mendaki gunung namun terjebak oleh hujan dan membuat mereka menginap disebuah villa yang cukup tua, terdapat banyak hal aneh terjadi didalamnya. Penasaran? ~Selamat Membaca~ Nb : mohon...