Suasana dikelas sangat kacau, meja bergeletak tidak pada tempatnya, Andra baru tahu jika kelasnya lebih parah dari kelas waktu ia disekolah dulu. Ditambah istirahat masih beberapa jam dan Andra memutuskan untuk bertamu kekelas Adel hanya sekedar penghilang rasa bosan.
Setelah didepan pintu kelas Adel, Andra clingak clinguk wanti- wanti takut ada guru nyempil tidak terlihat olehnya. Setelah dipastikan aman ia langsung nyelonong masuk tanpa mengucap salam.
"Dia siapa?"
"Anak baru?"
"Kayaknya, belum pernah liahat gue"
Bisikan bisikan setan terdengar samar oleh Andra, dikiranya emang Andra budek mereka membicarakannya tepat belakang Andra.
"Hai Del, lagi ada tugas gak?" tanya Andra setelah menghampiri Adel
"Hai, gak ada tugas tuh belum belajar sama sekali, ngapain kesini?" tanya Adel heran melihat Andra yang tiba-tiba datang menghampirinya.
"Mau ketemu gue yah" tiba tiba tanpa diundang Mela langsung nyambung.
"Iya gue boring dikelas" jawab Andra. Mendengar jawaban Andra mela malah senyam senyum gaje, pasti dia gr sekarang.
"Kita boleh tukeran nomor gak? Buat tambah tambah kontak WA" ucap Andra kepada Mela dan Adel tak terkecuali Aulia ia hanya fokus membaca novel yang ia bawa dari rumah.
"Nomor lo aja sebutin nanti kita save" ucap Mela
"Aulia lo mau save nomor gue kali aja butuh, kalo mau" ucap Andra menawarkan kepada Aulia. Dan hanya dijawab gelengan kepala disertai senyuman tak ikhlasnya yang menjawab tawaran Andra.
"Nomor gue 08xxxxx"
"Oke nanti dichat" ucap Mela dengan semangatnya"
"Sip ditunggu" lanjut Andra
Suara deringan ponsel terdengar dari arah saku Andra, dengan cepat Andra mengangkatnya.
"Hallo, maaf ini siapa?"
"Hallo, dengan Mela disini" suara mela membuat Andra dan Adel menatapnya. Andra kembali memasukan ponselnya kedalam saku.
"Hehe. Ngtes aja" cengir Mela tanpa dosa. Kemudia deringan terdengar kembali dari arah Andra. Andra langsung mendongakkan kepalanya menatap Adel.
"Jangan bilang ini ulah lo" ucap Andra sambil menunjuk Adel. Adel hanya mengerutkan Alisnya bingung.
"Astaga! Bu Nida niih. Gue kekelas dulu" ucap Andra setelah melihat layar ponselnya lalu berlari keluar ruangan
"Tu anak kaya ditelpon setan aja" ucap Adel heran melihat tingkah teman barunya itu.
• •
"Woy semuanya bu Nida video call gue, ayo semuanya nulis biar gak kena marah" seru Andra
Sontak saja anak yang lagi maen hp, lagi gosip, lagi ngantuk semuanya panik mencari buku dan pena. Pena siapa saja yang nganggur pasti jadi korban, karena pena yang diambil dijamin tidak akan kembali kepemiliknya lagi. Reza yang menyaksikan ini hanya geleng geleng kepala.
"Anak baru membawa dampak besar" umpat Reza
"Siap semuanya?" tanya Andra
"SIAP"
"Itu pena lo kebalik bego" ucap Andra kepada seseorang dibelakangnya, yang jelas Andra tidak tahu namanya. Walaupun mungkin bu Nida tidak akan melihatnya tapi Andra harus membuat ini semua senyata mungkin.
"Assalamualaikum ibu" ucap Andra setelah tersambung, Andra benar benar seperti bunglon yang berubah seketika.
"Waalaikumsalam. Gimana nyetetnya udah selesai? Nyatet semua gak?" Tanya bu Nida
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Tak Berakhir (End)
JugendliteraturAulia pov Karena kepindahan dia kenapa jadi berubah seperti ini? Terutama sahabatku yang satu ini jadi alay. Dan aku juga berubah? Dari mulai kesel sama dia, merasa bersalah, terus perasaan canggung, terus saja perasaan ini berganti seiring waktu be...