Part 16 Warna Senja

52 18 4
                                    

"Kok gue ditinggal gitu aja?" ucap Adel melihat mobil Aulia melaju begitu saja tanpa mempedulikannya

"Aneh banget si tu bocah, kalo gak mau kerumah Mela tinggal ngomong napa, gak usah pake acara kabur segala" Adel terus saja ngoceh-ngoceh sendiri. Kemudian Adel mengirimkan pesan singkat kepada Aulia

Hey onta kan udah
janjian, lo malah balik
sendiri, gak ngerti jalan
fikiran lo

Kemudian Adel memasukan ponselnya pada saku dan melangkah gontai mencari kendaraan yang bisa membawanya pulang kerumah.

• •

"Andra stop stop" Aulia berkata kepada Andra tapi tidak dihiraukan sama sekali, ia terus saja melajukan mobil nya

"Andra gue bilang stop atau gue_"

"Gue apa? Gue cium? mau ngomong gituh?" Jawab Andra, ia akan mencoba membuat seolah olah tidak ada masalah antara Aulia dan dirinya

"Iii iiih" kesal Aulia, dan kini tangannya berada tepat seperti ingin mencakar bahkan menjambak rambut Andra, tapi niat itu ia urungkan

Ni orang ngeselin banget, dan ni orang juga gak punya perasaan apa gimana sih, jelas jelas semalem udah gue bentak bentak, udah gue lontarin kata pedas, tapi sekarang gelagat dia seolah gak ada apa-apa batin Aulia

"Hey, maksud lo apa sih? gue ini mau pulang terus lo tiba-tiba aja datang terus neyorobot mobil gue, mau lo apa sih hah?" Pertanyaan Aulia kini bernada kemarahan, entah ini memang asli atau hanyaaaa?

"Diem deh" singkat saja Andra menjawab, karena percuma dia ngomong panjang lebar pasti dia akan berontak juga

Dan kini Andra memiliki satu rencana yg mungkin antara menguji mental atau ingin memantapkan hati. Ia ingin membuat komitmen bersama untuk kedepannya tentang sejauh mana mereka dan perasaan perasaan aneh yg selalu saja menjalar begitu saja.

• •

"Halo bro" sapa seorang lelaki dengan tubuh agak sedikit gempal

Fariz membalasnya dengan melakukan salam ala lelaki yaitu dengan menepukan tangan di punggung sang lawan bicara

"Gue mau maen ke rumah Andra, kuy ikut gak Lo?" Tanya Eric

"Wooh bner tuh, udah lama juga kita gak kesana, lama gak buka kulkas dia yg isinya bagai Harta Karun ketimbun longsor" ucap Fariz, yang memang kulkas dirumah Andra bukan dibilang banyak lagi, tapi sangat penuh dengan berbagai macam makanan, tapi yang aneh dari Andra adalah dia jarang memakan makanannya jika bukan bersama teman-temannya, jika ditanya hal itu Andra akan menjawab:

"Makan sendiri buat gue kaya lagi makan sampah cuk, mending gue bagiin sekalian makanan tuh ke tikus biar mereka pesta ama keluarganya" itu adalah jawaban yang pernah dilontarkan Andra

"Lo coba telpon dulu si Cunguk, bilangin kita mau kerumah dia" perintah Eric

Tanpa banyak mikir Fariz langsung mencari kontak yang dituju dan memanggilnya detik itu juga. Ini dilakukan Fariz berkali-kali karena tak kunjung ada jawaban dari seberang sana

"So ngartis banget ni si Andra. lagi kemana ni orang" umpat Fariz

"Coba sekali lagi" pinta Eric

Ini yang ke empat kalinya Fariz mencoba menghubungi Andra dan lagi-lagi hanya jawaban dari operator lah yang terdengar oleh telinga Faris. Kini Fariz geleng-geleng kepala menandakan tidak adanya jawaban dari seberang sana. Tahu apa maksud dari Fariz kini Eric langsung mengambil tindakan

"Cabut kuy samperin dia" ucap Eric dan langsung melenggang pergi kemudian diikuti Fariz dari belakang dengan motornya masing-masing.

• •

Senja Tak Berakhir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang