Part 17 Sang Petualang Cinta

51 17 2
                                    

"Ngmong apa si hah?" Tanya Aulia sambil mencubit kecil tangan Andra

Andra membenarkan posisi duduknya yang kini semakin dekat dan menghadap langsung dengan Aulia, yang selalu menjadi sasaran empuk adalah mata coklat milik Aulia

"Jangan liatin gue kaya gitu deh" ucap Aulia sambil menangkup muka Andra dengan sebelah tangan miliknya

"Li, gue punya perasaan berbeda sama lo, dan gue harap lo juga sama. Gue tertarik sama lo dan gue harap, Lo pun sebaliknya. Jangan pernah memberi jarak untuk ini." Ucap Andra lirih

Tidak ada pembicaraan kini dari Aulia, kini ia hanya sedang menikmati irama jantungnya yang benar benar memompa dengan ritme lebih cepat.

"Untuk itu, Lo mau gak kita berdua berpetualang untuk sebuah rasa dan melawan apapun yang akan terjadi nanti kedepannya?" tanya Andra sedikit ragu

"Gue sayang sama lo Aulia Nafida" jelas Andra lagi

"Andra Sorry, tapi tapi, gue lagi berantem sama sahabat gue, dan berantemnya itu karena hal ini, karena dia suka sama lo" Nada bicara Aulia semakin memelan dan bahkan kalimat terakhir terdengar samar

"Perasaan satu pihak, dengan mengorbankan pihak lain, sampai kapanpun gak akan bisa menurut gue, untuk itu ayo kita berdua pelan-pelan bicara ke Mela bahwa memang kenyataannya seperti ini" ucap Andra karena Andra memang tahu Mela menyukainya

"Andra tapi, gue gak mau membuat Mela semakin sedih dengan mengetahui sahabatnya sendiri menyukai orang yang sama dan bahkan memiliki ikatan" tutur Aulia

"Gue yakin Mela juga pasti ngerti karena dia sahabat lo, Dan akan lebih sakit lagi manusia didepan lo kalo sampai Lo tolak" Suara berat Andra terdengar lagi kemudian ia memalingkan muka ke arah lain

"Maaf Andra, bukan maksud gue mau nolak Lo tapi_"

"Udah mungkin lo butuh waktu buat jawab ini, lo pikir-pikir dulu, gue juga gak minta lo jawab sekarang" begitu ucap Andra sambil mengacak pelan rambut Aulia

"Yaudah ayo pulang" ajak Andra lalu berdiri dan mengulurkan tangan

Aulia menerima uluran tangan Andra dan 'buk'

Aulia memeluk Andra dengan ragu, pikirannya kini hanya satu yaitu tentang rasa. Mati-matian Aulia ingin menolak dan memberontak perihal ini, tapi ternyata tidak segampang yang kita pikirkan. Aulia tahu, akan ada banyak hal besar yang harus Aulia hadapi jika ia memutuskan bersama Andra, tapi Aulia yakin jika bersama Andra mungkin ia akan bisa menghadapinya.

"Gue juga sayang sama lo" kini Aulia memeluk erat tubuh Andra, tak mempedulikan orang berlalu-lalang disekitarnya, merasakan lebih lama kehangatan yang selalu ia rindukan, ia juga mendengarkan irama jantung Andra yang menurutnya beriringan dengan irama jantungnya

• •

"Astaga" Andra kaget ketika masuk kerumahnya dan didapati dua makhluk tengah tidur pulas diatas sopa ruang tamunya, satu orang tidur dengan Snack masih setia di genggamannya dan yang satu tidur dengan kaki selonjor ke atas meja

"Wah gak sopan nih" cicit Andra lalu Andra berlalu tanpa mempedulikannya, menit berikutnya Andra kembali dengan membawa gelas digenggamannya

"Woy bangun lo pada, keenakan yah tidur dirumah gue" Andra berbicara sambil menciprat-cipratkan air ke muka mereka

"Bangun-bangun, lo pikir rumah gue hotel apa" terus saja Andra mendumel sambil mencipratkan air ke muka mereka

"Aduh-duh" kaget Fariz dan Eric sambil menggulir-gulirkan kepala

"Makanya bangun lo" timbal Andra

"Kirain gue ini ujan, baru aja gue mau payungin cewek gue" ucap Eric setengah sadar

Senja Tak Berakhir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang